Berita hari ini : Selasa, 26 September 2017
- keren989
- 0
Halo pembaca Rappler!
Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Selasa, 26 September 2017.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengunjungi ribuan warga Bali yang mengungsi di Gelanggang Olah Raga (GOR) Swecapura untuk memberikan bantuan dan dukungan moril. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memberikan bantuan berupa barang-barang yang dibutuhkan pengungsi senilai lebih dari Rp 7,1 miliar.
Kepada para pengungsi, Jokowi mengaku memahami situasi mereka. Sebab, bencana letusan gunung berapi bukanlah hal yang mudah untuk ditangani. Tidak ada yang bisa mengetahui secara pasti sampai kapan mereka harus tinggal di pengungsian.
“Kita belum tahu pasti kapan (Gunung Agung) akan meletus atau malah meletus atau tidak. Kita juga tidak bisa memprediksi secara pasti kapan tepatnya dan seberapa besar intensitasnya, kata Jokowi di lokasi pengungsian.
Pemerintah berjanji akan mengurangi kerugian masyarakat, termasuk kerugian ekonomi. Meski demikian, ia berharap warga tetap mengutamakan keselamatan dirinya sendiri.
Banyak warga yang memilih pulang ke rumah pada siang hari untuk memberi makan ternaknya. Mereka baru kembali ke kamp pengungsi pada malam hari. Bahkan, petugas menyarankan mereka menjauhi Gunung Agung dalam radius 9 dan 12 kilometer.
Jokowi juga mengingatkan seluruh warga untuk menaati instruksi petugas yang berwenang terkait isu erupsi Gunung Agung.
“Tujuannya agar kita semua bisa meminimalisir dampak Gunung Agung. “Tentunya kita semua berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar cobaan ini dimudahkan,” ujarnya.
Komisi I DPR berencana memanggil Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi Budi Gunawan. DPR ingin membenarkan kontroversi dugaan penyelundupan 5.000 pucuk senjata api yang menurut Gatot dilakukan di luar instansi TNI dan Polri.
Anggota Komisi I DPR Fraksi NasDem Supiadin Aries Saputra mengatakan pemanggilan akan dilakukan pekan depan. Gatot dan Budi akan dipanggil terpisah untuk mengantisipasi pernyataan yang saling bertentangan.
“Komisi I rencananya akan memanggil Panglima TNI dan BIN di forum berbeda. Kalau diratakan akan terjadi bentrokan, kata Supiadin di gedung DPR.
Ia mengaku hingga saat ini belum bisa memastikan apakah pernyataan Gatot tersebut merupakan fakta yang diperoleh dari kerja Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI. Pasalnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membantah pernyataan Gatot dan menyebut hanya 500 pucuk senjata yang diperoleh untuk pelatihan personel BIN.
Selain itu, kata Supiadin, seluruh kebijakan perolehan senjata harus diketahui dan dilaporkan kepada Kementerian Pertahanan. Baca lebih lanjut di sini.
Manajemen PT Modern Internasional Tbk (MDRN) menyatakan mampu memenuhi permintaan mantan karyawan PT Modern Sevel Indonesia atau pengelola 7-Eleven sebagai anak perusahaan. Mereka akan membayar sisa gaji, tunjangan transportasi, dan tunjangan hari raya (THR). Namun manajemen tidak akan membayarkan manfaat pesangon.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Serikat Pekerja Sevel, Sumarsono usai bertemu dengan manajemen MDRN. Perusahaan bersedia membayar tuntutan tersebut sebesar Rp 2,6 miliar.
“Tadi kami sudah bertemu dengan manajemen, meski progresnya kecil, termasuk gaji, sisa THR, dan transportasi,” kata Sumarsono di kantor Modern Internasional, Jakarta.
Menariknya, kesepakatan tersebut hanya dicapai secara lisan dan tidak tertulis. Meski demikian, Sumarsono yakin perseroan berkomitmen membayar kewajiban tersebut. Selain itu, ada Donny Sutanto, direktur keuangan MDRN, di dewan direksi. Donny dikenal pro-pegawai.
“Kalau yang bilang (Donny) pro kami, kami juga yakin,” ujarnya.
Namun proses ini tidak bisa dilakukan dengan cepat dan memerlukan waktu menunggu selama dua minggu. THR dan tunjangan transportasi karyawan Sevel baru diberikan setelah perusahaan menjual aset berupa gudang di kawasan Cikande. Baca selengkapnya Di Sini.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah memberikan bantuan senilai lebih dari Rp7,1 miliar kepada warga Bali yang mengungsi karena takut terkena dampak letusan Gunung Agung. Saat ini total pengungsi mencapai sekitar 75 ribu orang.
Bantuan Presiden berupa berbagai bentuk barang senilai lebih dari Rp7,1 miliar, kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat.
Harry menjelaskan, bantuan yang diserahkan berupa 5.000 selimut, 18.230 kasur, 520 ribu masker, 12 ribu kilogram beras dan kebutuhan lainnya.
Kemensos sebelumnya menyalurkan bantuan darurat bencana dan menyiapkan personel dari berbagai elemen seperti Taruna Siaga Bencana dan pilar-pilar sosial lainnya. Baca selengkapnya Di Sini.
Pansus Hak Penyidikan DPR terkait tugas dan wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan akan terus bekerja dan menjalankan tugas penyidikannya hingga membuat laporan dan rekomendasi akhir. Pernyataan itu mengisyaratkan ada kemungkinan Pansus akan meminta perpanjangan waktu.
Pansus akan terus bekerja dan melanjutkan tugas penyidikan ini dan meminta para pihak membuat laporan akhir dan kesimpulan yang akan disampaikan dalam rapat paripurna yang jadwalnya akan ditentukan kemudian, kata Ketua KPK. panitia khusus untuk penyelidikan. , Agun Gunandjar, pada rapat paripurna DPR.
Agun mengatakan, pansus belum bisa mengambil kesimpulan dan rekomendasi akhir karena KPK sebagai subjek dan objek penyidikan belum bersedia menghadiri rapat pansus. Kehadiran lembaga antirasuah itu, kata Agun, sangat penting karena untuk memperjelas dan menguatkan temuan Pansus.
“Tindakan konfrontatif antar pihak terkait apabila dianggap perlu untuk memperoleh suatu fakta dan informasi. “Pansus tetap mengeluarkan rekomendasi apabila telah mencapai kesimpulan yang cukup mengenai penyidikan dugaan pelanggaran UU yang dilakukan KPK,” ujarnya.
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum bersedia menghadiri rapat pansus karena masih menunggu hasil gugatan pengujian di Mahkamah Konstitusi (MC). Baca selengkapnya Di Sini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai persoalan pembelian 5.000 pucuk senjata yang tadinya disebut ilegal, tak perlu lagi dibicarakan. Sebab, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto sudah meralat permasalahan tersebut.
Wiranto mengakui dalam jumpa pers Minggu lalu, ada kesalahan dan komunikasi yang tidak lengkap antar institusi militer.
“Anda (jurnalis) hanya mengacu pada pernyataan Menko Polhukam. “Cukup, jangan sampai penuh,” kata Luhut.
Ia juga tidak mempermasalahkan pembelian senjata dalam jumlah banyak. Karena itu termasuk dalam kebutuhan setiap institusi.
“Mengapa ini tidak wajar? “Ya, wajar kalau butuh pistol,” ujarnya.
Luhut pun enggan berkomentar lebih jauh karena dirinya tidak berwenang menangani persoalan tersebut. Meski pernah menjabat Menko Polhukam, Luhut merasa hal itu bukan lagi bidangnya. Baca selengkapnya Di Sini.
Anggota Pansus Hak Penyidikan akan memaparkan laporan kerja selama hampir 60 hari dalam rapat penuh hari ini. Agenda rapat diputuskan setelah pimpinan melakukan rapat musyawarah dengan petinggi fraksi.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto tak menampik, salah satu agenda rapat paripurna adalah mendengarkan laporan hasil kerja sementara Pansus Hak Penyidikan.
Kalaupun belum selesai, harus dilaporkan agar seluruh anggota dewan mendengar pendapat Pansus Hak Penyidikan, kata Agus di Gedung DPR.
Dia menegaskan, dalam rapat paripurna tidak ada rekomendasi fraksi atas temuan pansus dalam rapat paripurna. Sebelumnya, dia menyebut ada dua opsi terkait pelaporan hasil kerja Pansus Hak Penyidikan KPK. Opsi pertama, kata dia, Pansus segera melayangkan surat ke Presiden Joko Widodo untuk melaporkan hasil kerjanya.
“Opsi kedua, tunggu saja Pansus selesai. Nanti kalau sudah selesai (lalu) lapor, kata Agus. Baca selengkapnya Di Sini.
– Rappler.com