Berita hari ini : Selasa 4 Juli 2017
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui
Halo, pembaca Rappler!
Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Senin, 3 Juli 2017.
Direktur PT MNC Group Hary Tanoesoedibjo yang menjadi tersangka kasus pengancaman melalui SMS terhadap penyidik Kejaksaan Agung tak memenuhi panggilan pemeriksaan yang dikeluarkan penyidik Direktorat Siber Bareskrim Polri yang dijadwalkan. , Selasa.
Pak HT tidak bisa menghadiri panggilan Bareskrim karena ada keperluan mendesak, kata kuasa hukum Hary, Adidharma Wicaksono.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menjadwalkan pemeriksaan pertama terhadap status tersangka Tanoe pada Selasa ini.
Hary terlibat kasus pengancaman melalui SMS kepada Kepala Subdit Reserse Kriminal Khusus Jaksa Agung, Yulianto.
Saat itu, Yulianto sedang mengusut kasus korupsi pembayaran restitusi pajak PT Mobile-8 Telecom (PT Smartfren) tahun 2007-2009. Lagi Di Sini.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo akan mengadakan pertemuan bilateral pertamanya dengan Presiden AS Donald J. Trump di Hamburg, Jerman pada 7 Juli. Pertemuan tersebut digelar di sela-sela KTT G20 ke-12 yang digelar pada 7-8 Juli.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Trump dan Jokowi akan membahas masalah bilateral. Persoalan ini, kata Retno, lebih luas dari sekadar dibicarakan menangkal terorisme. Keduanya diprediksi akan fokus membahas kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Seperti diketahui, Trump mengeluhkan nilai perdagangan bilateralnya dengan Indonesia yang mengalami kerugian. Itu sebabnya Trump meminta Departemen Perdagangan untuk menyelidikinya. Lagi Di Sini.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki pada Kamis, 6 Juli. Salah satu isu yang akan dibahas adalah kerja sama di bidang pemberantasan terorisme.
Suhardi Alius, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol, mengatakan dirinya dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan mendampingi Jokowi berkunjung ke Ankara, Turki.
“Saya pergi ke Turki bersama Menteri Luar Negeri. “Dari berbagai agenda pertemuan dengan Presiden Turki juga akan dilakukan pembahasan isu kerja sama di bidang kontraterorisme,” kata Alius.
Seperti diketahui, banyak WNI yang dideportasi dari Turki karena mencoba melintasi negara Suriah dan bergabung dengan kelompok militan ISIS. Berdasarkan data yang diungkap Presiden Jokowi, terdapat 329 WNI yang bergabung dengan ISIS di Suriah. Lagi Di Sini.
Komjen Pol Suhardi Alius, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), mengatakan warga negara Indonesia (WNI) yang kembali dari Suriah harus mengikuti program deradikalisasi.
“Siapa yang menjamin mereka radikal? Tapi untuk berjaga-jaga, kami memberikan keringanan dan menawarkan program deradikalisasi, kata Suhardi, Senin, 3 Juli.
Ia mengatakan, setiap WNI yang baru pulang dari Suriah juga akan melalui sistem verifikasi dari BNPT, sebelum dilakukan program deradikalisasi.
“Setelah WNI ini datang, kami verifikasi, lalu kami berikan bantuan selama satu bulan di Bambu Apus, Jakarta Timur. “Kemudian kami akan membawa mereka ke rumahnya,” ujarnya.
Menurut dia, BNPT sejauh ini mencatat ratusan WNI telah kembali dari negara tempat kelompok radikal ISIS bermarkas. Lagi Di Sini. —Rappler.com