Berita hari ini : Selasa 6 Desember 2016
- keren989
- 0
Kumpulan berita yang tidak boleh Anda lewatkan
Halo pembaca Rappler,
Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Selasa, 6 Desember 2016.
Kecewa Pembangunan Pabrik Semen di Kabupaten Rembang Terus Berlanjut, Ratusan Petani Lereng Pegunungan Kendeng perjalanan panjang sepanjang 150 kilometer untuk menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di kantornya di Semarang.
Sebelumnya, pada Oktober 2016, Mahkamah Agung mengabulkan Peninjauan Kembali yang diajukan JMPPK terkait pembangunan pabrik semen oleh PT Semen Indonesia. Dalam putusan MA tanggal 5 Oktober 2016 disebutkan Gubernur wajib mencabut izin lingkungan pendirian pabrik semen Rembang. Lebih lanjut di sini.
Aktivis antikorupsi Febri Diansyah resmi menjadi Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia sebelumnya tercatat sebagai pegawai fungsional di direktorat kepuasan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Di dunia antikorupsi, kiprah Febri cukup diakui. Ia pernah menjadi aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) dan menerima Charta Politik Award pada Februari 2012. Dalam penghargaan tersebut, lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada tahun 2007 ini dinobatkan sebagai pengamat politik paling berpengaruh tahun 2011. Selengkapnya di sini.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, pihaknya tidak mendeteksi adanya gerakan teroris menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2017.
“Tidak ada pergerakan, tapi masih kami pantau, bahkan sewaktu-waktu bisa bangun,” kata Alius di Jakarta, Selasa, 6 Desember 2016. BNPT bekerja sama dengan Kepolisian melakukan pemantauan.
Suhardi Alius mengatakan pihaknya secara khusus akan terus memantau tempat ibadah dan pusat keramaian. Baca berita selengkapnya Di Sini.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman sebagai tersangka kasus korupsi pada Senin 5 Desember.
“Iya saya punya (tersangka), saya lupa tanggalnya (pengidentifikasian tersangka),” kata Ketua KPK Agus Rahardjo. Namun, Agus tak menjelaskan lebih lanjut kasus apa yang menjerat Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI-Perjuangan Nganjuk itu.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Taufiqurrahman pada Agustus 2016. Dia diduga terkait dengan kasus dugaan korupsi dalam kegiatan APBD Nganjuk periode 2009-2015.
“Memang benar penyidik KPK sedang melakukan penggeledahan di wilayah Nganjuk dan Jombang, namun saya mohon waktu untuk memberitahukan kasus tersebut kepada teman-teman karena penyidik masih terus berupaya menggeledah di berbagai lokasi, termasuk status tersangka yang akan diumumkan kemudian diberitahukan. ,” kata Pelaksana Harian (plh) Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati. Lagi Di Sini.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan anggota DPR RI dari Partai Golkar, berinisial CJM, sebagai tersangka dugaan penerima suap dalam kasus di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2014.
“Tersangka berinisial CJM diduga menerima harga sebesar 6,5 persen dari total anggaran optimalisasi pembangunan,” kata Juru Bicara KPK Yuyuk Andriati Iskak, Senin, 5 Desember.
CJM diduga menerima Rp9,75 miliar dari total anggaran Rp150 miliar selama menjabat di Komisi IX DPR. Dana tersebut sebenarnya akan digunakan untuk mengoptimalkan program Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Lagi Di Sini.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan kepada Komisi III DPR RI soal penangkapan 11 orang pada Jumat pagi, 2 Desember, jelang aksi doa bersama di Monas.
Dia mengungkapkan, tiga dari 11 orang tersebut ditahan, sedangkan lainnya tidak.
“Dari delapan orang tersebut, ada juga yang tidak ditahan karena alasan kesehatan, seperti Ibu Rachmawati (Suekarnoputri), tensinya naik, dibawa ke rumah sakit sehingga pemeriksaannya ditunda,” kata Tito.
Kuasa hukum Rachmawati juga mengatakan kliennya belum siap menjalani penyidikan kasus dugaan makar karena masih dalam tahap pemulihan kesehatan.
“Nyonya. Rachmawati masih dalam tahap pemulihan kesehatan dan belum siap untuk diperiksa kembali,” kata kuasa hukum Rachmawati, Aldwin Rahadian. Lagi Di Sini.
—Rappler.com