Berita hari ini : Selasa 8 Agustus 2017
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui
Halo pembaca Rappler!
Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Selasa, 8 Agustus 2017.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama membatalkan kesaksiannya dalam sidang kasus tersebut penyebaran kebencian dengan terdakwa Buni Yani digelar pada Selasa 8 Agustus 2017 di Gedung Arsip Kota Bandung.
“Ada juga surat dari pihak Lapas (Mako Brimob) yang tidak bisa hadir,” kata Jaksa Penuntut Umum Andi M Taufik sebelum persidangan dimulai. Menurut Andi, pihaknya mengirimkan undangan kepada Ahok untuk menghadiri persidangan.
Meski Ahok dipastikan tidak akan hadir dalam sidang, Andi mengatakan pihaknya tetap akan meminta majelis hakim membacakan BAP Ahok. Sebab, kata Andi, “Ketidakhadiran Pak Ahok sama nilainya dengan hadir karena dilantik.” Baca berita selengkapnya Di Sini.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan, ada puluhan warga Sumbar yang terlibat terorisme berdasarkan hasil penangkapan yang dilakukan aparat antiteror selama ini.
Namun secara kuantitatif dibandingkan daerah lain di Sumbar jumlahnya tidak terlalu banyak dan sebagian besar penindakan dilakukan di luar provinsi, kata Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius di Padang, Senin malam.
Hal itu disampaikan Suhardi pada pembukaan Pelatihan Duta Perdamaian Cyber 2017 yang diselenggarakan pada 7 hingga 10 Agustus 2017. Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Kapolda Sumbar Irjen Fakhrizal, Wali Kota Padang Mahyeldi dan tamu lainnya.
Menurut Suhardi, saat ini tidak ada satu pun provinsi, kota, dan kabupaten yang steril dari terorisme dan konsep ini bisa masuk ke mana-mana. Sasaran cuci pikiran adalah generasi muda yang masih labil dan mencari jati diri. Baca berita selengkapnya Di Sini.
Jakarta, Indonesia – Zulfan Lindan, politikus Partai NasDem, mengatakan dalam rekaman pidatonya Viktor Laiskodat yang beredar di Kabupaten Kupang, NTT pada 1 Agustus 2017 merupakan rekaman editan
“Hasil suntingan yang beredar menimbulkan kesalahpahaman. “Kalau mendengarkan pidatonya secara keseluruhan, tidak akan terjadi kesalahpahaman,” kata Zulfan, Senin, 7 Agustus 2017.
Dalam video yang beredar, politikus yang diyakini berasal dari Partai NasDem itu juga diketahui menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai pendukung kelompok ekstremis Islam di Indonesia.
Selain itu, orang yang diduga Viktor juga berturut-turut menyebut dalam video tersebut bahwa Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN) berada di balik kelompok ekstremis Islam tersebut. Baca berita selengkapnya Di Sini.
—Rappler.com