Berita hari ini: Senin, 11 September 2017
- keren989
- 0
Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui
Halo pembaca Rappler!
Pantau terus laman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Senin, 11 September 2017.
Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku belum memikirkan siapa bakal menjadi cawapres di Pilkada Jabar 2018. Ia memilih mengutamakan sisa dukungan sebagai syarat maju sebagai calon gubernur.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu baru hari ini resmi mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ditambah dukungan yang didapatnya dari Partai Nasdem, Emil meraih 12 kursi.
“Ini baru putaran pertama, yaitu selesainya koalisi. Putaran kedua belum dimulai. “Pendampingan (baru dimulai pada putaran kedua),” kata Emil saat menerima surat keputusan (SC) mendukung pemajuan PKB di Bandung.
Ketika partai politik mulai mendukungnya, Emil menggunakan strategi untuk semakin mempererat komunikasi dengan partai politik lain. Diakuinya, PPP merupakan partai politik yang aktif berkomunikasi dengannya dibandingkan partai lain.
“Sebagai calon, saya mengintensifkan keterlibatan saya di PPP. “Saya merasa September akan menjadi bulan yang menentukan,” katanya.
Setelah mengumpulkan dukungan dan total 20 kursi, Emil selanjutnya akan memikirkan pilihan cawapresnya nanti. Baca selengkapnya Di Sini.
Timnas U-18 kalah telak dari Vietnam pada laga ketiga Piala AFF di Stadion Thuwunna, Yangon. Hal ini mempengaruhi peluang Indonesia untuk mencapai babak semifinal.
Tiga gol tercipta di gawang Indonesia setelah Muchamad Aqil Savik menggantikan kiper utama Muhammad Riyandi yang cedera. Meski berhasil mencetak tiga gol, sang pelatih Indra Sjafri enggan menyalahkan Aqil.
Di matanya, kiper yang didatangkannya memiliki kualitas yang sesuai. Namun, ia melihat Aqil belum siap tampil akibat pergantian pemain yang dilakukan pada menit ke-36.
“Kualitas kiper tidak jauh berbeda antara Riyandi dan Aqil. “Dulu dia masuk tanpa melakukan pemanasan,” kata Indra.
Ia mengaku belum bisa memastikan apakah Riyandi mampu memperkuat skuad U-18 saat timnas menghadapi Brunei Darussalam. Baca selengkapnya Di Sini.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengaku telah memberikan sanksi kepada anggota pansus partainya yang mengusulkan pembekuan atau pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sayangnya, sanksi yang diberikan parpol hanya sebatas teguran.
“Ada tindakan peringatan,” kata Hasto di Malang, Jawa Timur.
Usulan pemberhentian KPK seperti yang dilontarkan politikus Henry Yosodiningrat bukanlah sikap resmi Fraksi PDIP. Partai, kata Hasto, jika ingin menentukan sikap akan memutuskan melalui rapat dan instruksi Dewan Pimpinan Pusat PDIP.
Hasto menjelaskan, Pansus Hak Penyidikan DPR dibentuk untuk mempererat kerja sama antar lembaga penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi. Baca selengkapnya Di Sini.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham memastikan Ketua DPR Setya Novanto tak bisa menghadiri sidang praperadilan pertama di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang digelar Selasa depan. Katanya, Setya sakit dan dirawat di rumah sakit.
“Saya kira kondisinya seperti ini dan saya kira besok tidak akan ada lagi,” kata Idrus di Gedung KPK.
Setya sedianya akan diperiksa lembaga antirasuah sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek KTP Elektronik hari ini. Namun, ia juga absen karena masalah gula darahnya usai latihan. Dokter kemudian menyarankan agar Ketua Umum Partai Golkar itu tidak menghadiri pemeriksaan dan persidangan.
Berdasarkan pemeriksaan dokter tadi malam dan saat saya periksa ke Pak Setya Novanto, ternyata di sana ada tiga dokter dan beberapa perawat. “Mereka bilang penyakit Pak Setya adalah gula darah yang kemudian mempengaruhi fungsi ginjal dan jantung dan dokter tidak menyarankan untuk hadir,” kata Idrus.
Masalah gula darah yang dialami Setya bukan sesuatu yang dialaminya akhir-akhir ini. Setya mengidap penyakit gula darah sejak lima tahun lalu. Baca selengkapnya Di Sini.
– Rappler.com