• October 8, 2024

“Bionic arm” Wayan dan bernada sumbang bagi netizen

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Perangkat sensor otak yang menggerakkan lengannya ini menjadi bahan kritik publik

BALI, Indonesia – Wayan Sumardana tidak pernah menyangka akan berubah menjadi robot humanoid. Tangan kirinya kini digerakkan oleh alat yang ia rakit sendiri.

Sebelumnya, Sumardana adalah manusia biasa. Tidak ada masalah pada kedua tangannya sampai bencana akhirnya menimpanya sekitar enam bulan lalu. Tiba-tiba tangan kirinya tidak bisa digerakkan. Hingga saat ini masih menjadi misteri apa penyebab tangannya lumpuh.

Sumardana merasa tidak pernah mendapat penjelasan medis yang memadai. “Secara medis diperiksa seperti biasa. 15 cc darah saya diambil untuk diperiksa di lab. Hasilnya normal, kata Sumardana saat ditemui di workshopnya, Selasa 19 Januari 2016.

Pernah dokter bilang tangan kirinya ada masalah saraf. Dia diberi stimulan saraf. Hasilnya nol. Namun tangannya tidak bisa berbuat apa-apa. Dia kemudian kembali ke dokter.

Hasil diagnosa dokter menyebutkan adanya penyumbatan aliran darah. Ia juga diberi obat untuk melancarkan aliran darah. Sayangnya, hasilnya masih nihil. “Tetap saja, saya tidak bisa menggerakkan tangan kiri saya,” katanya.

Sumardana berganti pengobatan. Dia kemudian pergi ke dukun. Dia pergi ke paranormal enam kali. Namun, hal itu masih belum membuahkan hasil. Dia menyerah.

“Saya sangat terpukul, trauma. Kalau berobat kesana kemari tidak ada perubahan. Saya akhirnya tidak bisa bekerja. “Anak-anak saya tidak membawa uang jajan ke sekolah,” kenang ayah tiga anak ini.

Merakit alat dari sampah
Tak ingin larut dalam kesedihan, Sumardana berusaha bangkit. Ia berpikir keras agar bisa menggerakkan tangan kirinya lagi. Dengan begitu dia bisa kembali mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istrinya. Ia kemudian merancang alat dari bahan bekas.

“Ide ini muncul karena saya ingin tangan saya bisa bergerak lagi. “Semua bahan ini 90 persen sampah,” kata Sumardana. Berbekal ilmu yang didapatnya di salah satu SMK di Denpasar, Sumardana mencoba menerapkan disiplin keilmuannya.

Selebihnya ia belajar dari internet untuk merakit barang-barang yang ia harap bisa membuatnya bisa menggerakkan tangan kirinya lagi. Setelah mengumpulkan semua teori, tibalah saatnya Sumardana mencari alat-alat yang dibutuhkan.

Apa-apaan, biayanya terbatas. Dia mematahkan otaknya. Dia mengumpulkan sampah yang sudah lama disimpan. Ya, selain tukang las, pria kelahiran 1984 ini juga merupakan seorang kolektor barang bekas. Dinamo, komputer, besi yang saya rakit semuanya sampah, kata Sumardana.

Lima kali ia bereksperimen, dan gagal. Rupanya dibutuhkan perangkat sensor otak yang sulit ditemukan di Indonesia. Dia juga memesannya secara online. Tanpa ragu, ia membelinya dari Amerika seharga Rp 4,7 juta.

Sempurna! Setelah alat dipasang, alat yang dirakit sendiri oleh Sumardana bekerja maksimal.

Nada kontradiktif dari netizen

Ia sangat senang karena tangan kirinya kini bisa menghasilkan rupee lagi. “Iya, sekarang saya senang karena tangan saya bisa bekerja normal kembali. “Anak saya sekarang membawa uang jajan ke sekolah,” ujarnya bangga.

Kini Sumardana sudah kembali bekerja normal. Pesanan untuk pengelasan dan fabrikasi material besi berdatangan. Tangan “bionik” Wayan berfungsi kembali. Meski begitu, hampir separuh tubuh Sumardana dipenuhi perangkat elektronik bersambungan kabel. Ia juga seperti robot humanoid seperti yang digambarkan dalam film animasi.

Namun, kemunculan lengan “bionik” lah yang paling mengundang perhatian kontroversi. Sejumlah warganet meragukan “temuan” Wayan. Berikut sejumlah komentar miring tentang kreasi Wayan. Bahkan ada yang menganggap lengan “bionik” Wayan hanyalah hoax.

//

Ini adalah foto mesin dari pencipta tangan robot berjuluk Iron Man.. Jelas sekali hanya…

Diposting oleh M Asad Abdurrahman pada 20 Januari 2016

Namun kerja keras Wayan juga menuai banyak pujian dan apresiasi. Seperti yang diungkapkan dalam percakapan berikut:

bagaimana denganmu Apakah temuan Wayan masuk akal? Atau kamu juga melihat sesuatu yang aneh? Rappler.com

BACA JUGA

Sidney prize