
Bisakah Anda mempercayai pasangan yang memiliki riwayat perselingkuhan?
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Anda sedang atau akan menjalin hubungan dengan pasangan yang memiliki riwayat perselingkuhan dalam hidupnya. Apa yang harus dilakukan?
JAKARTA, Indonesia – Salah satu pertimbangan sebelum seseorang memutuskan menjalin hubungan cinta atau bahkan menikah dengan orang lain adalah mengetahui dengan jelas latar belakang masa lalunya.
Bukan sekedar masa lalu dalam konteks yang lebih umum seperti pekerjaan, pendidikan, latar belakang keluarga dan lain-lain, namun lebih spesifik seperti masa lalu dalam urusan cinta.
Manusia tidaklah sempurna. Dan menerima seseorang untuk menjadi pendamping atau pasangan hidup Anda tentu berarti Anda menerima segala resiko dan konsekuensinya, termasuk kisah cinta masa lalu Anda. Namun bagaimana jika sejarah romantis pasangan Anda ternyata diwarnai oleh situasi perselingkuhan? Masih bisakah kamu mempercayainya?
Ekspresi “sekali penipu tetap penipu” tidak sepenuhnya benar juga. Ada juga orang yang sudah benar-benar move on dari hal-hal buruk yang dilakukannya di masa lalu dan siap memulai hidup baru yang lebih baik, bersama pasangannya tentunya.
Simak 5 hal yang sebaiknya Anda lakukan di bawah ini jika Anda terlibat hubungan dengan seseorang yang memiliki riwayat perselingkuhan untuk membantu Anda mengambil keputusan penting di masa depan hubungan Anda.
Pelajari tentang masa lalunya
Kemungkinan besar, pola hubungan yang dialami pasangan Anda di masa lalu juga berlaku untuk Anda saat ini. Sangat penting bagi Anda untuk menetapkan batasan dan perubahan dalam hubungan Anda.
Bayangkan saja masa lalu seperti bola kristal. Yang dapat menunjukkan kepada Anda kesalahan apa yang dia lakukan dan membantu Anda menghindari kesalahan yang sama. Cari tahu juga apa yang membuatnya berbuat curang.
Jika Anda bisa nyaman mendiskusikan masalah ini dengan pasangan, masa depan hubungan Anda pasti akan lebih baik. Dan kemungkinan Anda terluka akan lebih kecil.
Kapan dia selingkuh?
Waktu juga harus dipahami dalam kasus seperti ini. Kapan dia sebenarnya curang dan melanjutkan kasus dengan orang ketiga? Seseorang yang baru berselingkuh sebulan lalu lalu mengaku tidak akan melakukannya lagi pasti akan lebih sulit dipercaya.
Misalnya, jika perselingkuhan terjadi 10 tahun yang lalu dan dia tidak pernah melakukannya lagi setelah itu, pasangan Anda berhak mendapatkan kepercayaan Anda dan lebih aman untuk menjalin hubungan dengannya di masa depan. Mungkin dia benar-benar belajar dari kesalahannya.
Perhatikan kebiasaannya
Sekali lagi, penting untuk memahami kisah perselingkuhan pasangan Anda di masa lalu. Apakah perselingkuhannya hanya berlangsung sebentar atau berlangsung lama? Sebab suatu hal yang dilakukan berkali-kali pasti akan menjadi kebiasaan. Bisa jadi jika di kemudian hari ia mengalami tekanan atau stres, kebiasaan buruk lamanya akan muncul kembali.
Lagipula, hubungan tidak selalu berjalan mulus, bukan? Apakah Anda siap bermitra dengan seseorang yang merasa lebih nyaman berlari ke pelukan orang lain ketika tekanan hidup menimpanya?
Gali buktinya
Apa pun cara yang menurut Anda terbaik, cobalah gali cerita di balik hubungan pasangan Anda. Jangan menghakimi. Ambil peran sebagai pendengar yang baik. Apapun ucapannya pasti bisa dijadikan tolak ukur kelancaran hubungan kalian ke depannya.
Perhatikan cara dia berbicara. Apakah penuh pembelaan atau alasan demi alasan? Ataukah mereka mengakui kesalahannya dan menanggung resiko atas perbuatannya atau malah menyalahkan pihak lain?
Akan lebih baik jika pasangan Anda mengakui kesalahannya dan berani bertanggung jawab serta menceritakan semuanya kepada Anda. Lagi pula, langkah pertama untuk berubah adalah mengakui bahwa masalahnya memang ada? Jika dia tidak berhenti memberikan alasan dan pembelaan, mulailah waspada. Mungkin saja hal serupa akan terjadi pada Anda.
Pertimbangkan diri Anda sendiri
Pada akhirnya, semuanya tergantung pada pilihan Anda sendiri. Kamulah yang akan berada dalam hubungan ini, bukan? Jika Anda benar-benar merasa tidak akan bisa menahan perasaan khawatir atau cemas sepanjang hubungan, ada baiknya Anda menghindarinya sama sekali.
Hidup dalam ketakutan dan kecemasan tidak sebanding dengan kebahagiaan yang seharusnya Anda dapatkan dan jalani bersama orang yang menjadi pasangan Anda. Namun, masih banyak orang lain yang mungkin lebih cocok untuk Anda.
Yang bisa Anda percayai adalah diri Anda sendiri sebelum mengambil keputusan penting dalam kehidupan cinta Anda. Jernihkan pikiranmu, terimalah pasanganmu apa adanya. Jangan berusaha terlalu keras untuk mengubahnya sesuai keinginan ideal Anda. Dan yang penting, jujurlah satu sama lain dalam tingkat kenyamanan masing-masing. —Rappler.com