
Cara ‘menyimpan’ data pribadi yang dibagikan WhatsApp ke Facebook
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Namun cara ini tidak sepenuhnya menjamin privasi pengguna. WhatsApp mengatakan akan terus menyediakan data ini ke layanan Facebook
JAKARTA, Indonesia – Sejak 2012, WhatsApp selalu menyatakan tidak berniat mengambil keuntungan dengan menampilkan iklan di aplikasi chatnya. Namun WhatsApp juga menegaskan dalam keterangan di blog resminya bahwa mereka sama sekali tidak tertarik menggunakan data pribadi pengguna untuk keperluan bisnis.
Namun komitmen tersebut tampaknya mulai berubah. WhatsApp mengumumkan pada 25 Agustus bahwa mereka akan mulai membagikan data pribadi penggunanya dengan Facebook, yang kini menjadi pemiliknya. Data pribadi yang dimaksud adalah nomor telepon pengguna, serta jenis perangkat dan sistem operasi yang digunakan.
“Facebook akan dapat memberikan saran pertemanan yang lebih tepat, serta menampilkan iklan yang lebih relevan bagi Anda. Misalnya, Anda akan mulai melihat iklan dari perusahaan yang Anda kenal (dari berkomunikasi di WhatsApp) dan tidak akan lagi melihat iklan dari perusahaan yang tidak Anda kenal, kata WhatsApp dalam pengumumannya.
WhatsApp akan segera menampilkan ‘iklan’
Seluruh percakapan pengguna di WhatsApp akan tetap terlindungi dari penyadapan oleh pemerintah atau pihak lain karena enkripsi ujung ke ujung terapan. Meski demikian, keputusan WhatsApp membagikan data penggunanya ke Facebook masih menimbulkan kecurigaan bahwa aplikasi chatting tersebut akan mengorbankan privasi penggunanya demi kepentingan bisnis.
Kecurigaan tersebut diperkuat dengan pernyataan WhatsApp yang akan mencoba menghubungkan penggunanya dengan ‘pemilik bisnis’. Terkait hubungan yang dimaksud, WhatsApp mencontohkan pesan yang biasa dikirimkan bank tentang kemungkinan transaksi mencurigakan atau pemberitahuan dari sebuah maskapai penerbangan tentang perubahan jadwal keberangkatan penerbangan.
Pesan seperti ini masih dikirim melalui SMS dan email. Dalam beberapa bulan ke depan, Anda mungkin juga akan mulai menerima pesan seperti itu melalui WhatsApp. Jika hal ini terjadi, tidak menutup kemungkinan Anda nantinya juga akan menerima pesan berupa promosi dan iklan.
Sebuah cara yang tidak sepenuhnya aman
Seolah sadar pengumuman ini akan memancing protes dari penggunanya, WhatsApp pun menawarkan cara bagi Anda untuk ‘menyimpan’ data pribadi Anda. Sayangnya cara ini sepertinya juga disembunyikan oleh WhatsApp.
Ketika Anda sudah mengupdate aplikasi WhatsApp, maka akan ada Syarat dan Ketentuan yang muncul. Anda harus menekan tombolnya Membacasehingga Anda dapat menemukan opsi untuk melarang atau mengizinkan WhatsApp membagikan data pribadi Anda ke Facebook.
Ketika Anda sudah setuju Syarat dan Ketentuan tanpa membacanya, Anda dapat masuk ke opsi Akun. Di sana Anda juga dapat menemukan opsi serupa, selama tiga puluh hari sejak WhatsApp menerbitkan pengumuman ini.
Namun dari sekian banyak pengguna WhatsApp, berapa persentase yang membaca artikel ini dan melakukannya untuk menyimpan data pribadinya?
Meskipun Anda telah melarang WhatsApp membagikan data pribadi Anda ke Facebook untuk tujuan periklanan, bukan berarti privasi Anda akan terjamin sepenuhnya. WhatsApp mengatakan akan terus menyediakan data ini ke semua layanan milik Facebook, seperti Instagram, Oculus, dan Masquerade, dengan tujuan “meningkatkan sistem keamanan dan mencegah spam dan ujaran kekerasan.”
Nampaknya perlu kita sadari bahwa WhatsApp masih merupakan bisnis yang perlu memperoleh pendapatan agar dapat melanjutkan operasionalnya. Facebook tidak akan membeli aplikasi chatting tersebut jika mereka tidak mengharapkan keuntungan lebih dari harga US$19 miliar (sekitar Rp 251 triliun) yang mereka bayarkan dua tahun lalu.
Dengan satu miliar pengguna aktif bulanan, WhatsApp jelas memiliki potensi bisnis yang sangat besar. Sebagai pengguna, sepertinya kita bisa melepaskan begitu saja WhatsApp yang perlahan akan menjadi mesin bisnis Facebook. – Rappler.com