Cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah bunuh diri
- keren989
- 0
Mari kita lebih peduli terhadap lingkungan untuk menyelamatkan nyawa seseorang
JAKARTA, Indonesia – Akhir pekan lalu, publik dan pecinta musik dihebohkan dengan kabar meninggalnya penyanyi Tommy Page. Penyanyi yang meninggal di usia 46 tahun itu diyakini bunuh diri.
Meski hingga saat ini belum ada kepastian penyebab meninggalnya Tommy, namun bunuh diri selalu menjadi wabah di industri hiburan global. Jika benar Tommy meninggal karena bunuh diri, maka dia bukanlah selebriti pertama yang melakukan bunuh diri.
Ada musisi Kurt Cobain yang bunuh diri di usia 27 tahun. Desainer L’wren Scott juga ditemukan tewas pada tahun 2014. Ada pula desainer Alexander McQueen. Yang paling heboh adalah ketika aktor senior Robin Williams ditemukan tewas bunuh diri pada tahun 2014 di usia 63 tahun.
Suka atau tidak suka, bunuh diri menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi, tidak hanya di dunia, tapi juga di Indonesia. Menurut penelitian WHOpada tahun 2012 saja, angka kematian di Indonesia akibat bunuh diri mencapai 10 ribu orang per tahun.
Tidak mudah mendeteksi orang yang mempunyai pikiran untuk bunuh diri. Namun bukan berarti kita tidak bisa mendeteksinya. Kita juga bisa, memasakmembantu mengurangi angka bunuh diri dengan menjadi lebih peka terhadap lingkungan kita.
Sarah Griffith Lundpenulis buku dan pendukung kesehatan mental, menjelaskan beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu seseorang yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Sebarkan harapan
Dengan cara yang tulus dan bermakna, temukan cara untuk fokus pada gagasan bahwa semua penderitaan hanya bersifat sementara dan segalanya akan menjadi lebih baik, memasak. Harapan akan muncul dari pemikiran bahwa tidak ada yang abadi dalam penderitaan.
Jangan takut untuk berbicara
Jika suatu saat Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, bicaralah dengan seseorang. Semakin banyak Anda berbicara dan berbagi, semakin besar kemungkinan Anda mendapatkan dukungan. Bicaralah dengan orang yang Anda percayai. Mereka bisa berupa kolega, keluarga, teman, atau profesional yang ahli di bidang kesehatan mental.
Jika seseorang di sekitar Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, berbicara juga merupakan hal terbaik yang dapat Anda lakukan. Tanyakan apa yang mereka rasakan. Dengarkan mereka. Dengan begitu Anda bisa “memantau” pikiran mereka dan melihat “tanda peringatan” sebelum mereka melakukan sesuatu yang merugikan diri mereka sendiri.
Pelajari “bendera merah”
Berdasarkan Yayasan Amerika untuk Pencegahan Bunuh Dirimereka yang berisiko tinggi melakukan bunuh diri adalah ketika mereka menunjukkan tanda-tanda seperti:
– Bicara tentang bunuh diri atau topik apa pun tentang tidak punya alasan untuk hidup, menjadi beban bagi orang lain dan tidak mampu menanggung penderitaan.
– Karakter dan gaya hidupnya telah berubah. Mulailah menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang atau mulailah mencari informasi lebih lanjut tentang bunuh diri.
– Tertutup, tidak mau bersosialisasi, bertindak sembarangan, tiba-tiba suka mengunjungi orang atau menelpon dan menyapa orang.
– Suasana hati itu telah berubah. Depresi. Semangat yang Hilang Marah. Mudah tersinggung. Khawatir.
Dengarkan baik-baik
Kenali lingkungan sekitar Anda dan cara orang di sekitar Anda mengekspresikan diri. Dengarkan bagaimana mereka berkomunikasi menggunakan emosi mereka. Jika Anda melihat mereka berpotensi merugikan diri sendiri, dekati dan dengarkan lebih dalam. Dengarkan apa yang mereka katakan dan apa yang tersirat, “yang tak terkatakan”.
Mulailah membuat “Internet aman”
Internet aman Ibarat sebuah “wadah” yang akan menampung seseorang ketika ia “jatuh” dan membutuhkan pertolongan. Kita semua membutuhkannya Internet aman. Bisa jadi teman, keluarga, tempat, rencana, apa pun. Sesuatu yang menyelamatkan kita dari perubahan hidup. Internet aman berarti sebuah cara bagi kita untuk tetap bisa berkomunikasi dengan orang lain yang peduli pada kita.
Peduli satu sama lain
Mereka yang pernah mencoba bunuh diri, mereka yang selamat dari upaya bunuh diri, dan mereka yang memiliki anggota keluarga atau teman penyintas pelaku bunuh diri tentu tahu bahwa yang dibutuhkan adalah perawatan. Hilangkan penilaian atau menyalahkan. Bagaimana pun, bunuh diri merupakan sebuah tragedi yang mau tidak mau meninggalkan penderitaan bagi mereka yang selamat.
Mereka yang pernah menjalaninya pasti merasakan emosi yang campur aduk. Oleh karena itu, kepedulian dapat membantu proses penyembuhan. Jangan berhenti peduli.
Peluk lebih banyak
Mereka yang berisiko tinggi melakukan bunuh diri adalah mereka yang kebanyakan menutup diri. Namun bukan berarti kita harus menutup diri. Rangkullah mereka, terutama mereka yang Anda kenal sedang “berjuang” dalam hidupnya.
Luangkan waktu untuk ngobrol dengan mereka dan tunjukkan bahwa Anda serius dalam berinteraksi. Untuk selalu mengingatkan mereka bahwa mereka tidak pernah sendirian.
Lihatlah sekeliling kita
Mereka yang berpikir untuk bunuh diri ibarat sesuatu yang tidak kasat mata. Ketika kita mencoba melihat atau mencarinya, mereka tidak akan terlihat dan muncul.
Kita harus lebih peka melihat sekeliling kita. Karena bunuh diri tidak memilih golongan, latar belakang, warna kulit atau apapun. Namun jika kita melihat tanda-tandanya, kita bisa bekerja sama untuk mencegahnya. -Rappler.com