• November 28, 2024

Chelsea menang, MU masuk zona Liga Champions

JAKARTA, Indonesia – Dominasi Chelsea di Liga Inggris tampak tak tergoyahkan. Pertanyaannya bukan lagi apakah Biru akan benar-benar menjadi juara, namun di pekan manakah pasukan Antonio Conte akan memenangkannya?

Namun, kepercayaan terhadap klub asuhan Roman Abramovich mulai goyah ketika mereka kalah jelang akhir musim. Tidak terpengaruh, Chelsea sebenarnya adalah salah satunya kulit bersih atas (13 kali) Premier League, kebobolan dua gol tanpa balas.

Tak hanya kalah telak, permainan penghuni Stamford Bridge itu juga tak menunjukkan dirinya sebagai kandidat peraih gelar. Kedua sayap benar-benar tumpul oleh tim asuhan Jose Mourinho.

Begitu pula kreativitas pada lini kedua. Membiarkan Diego Costa terisolasi dan tak mampu banyak mengancam David De Gea.

Hasil buruk ini sebenarnya juga menjadi pesan bagi rival-rival Chelsea. Terutama Tottenham Hotspur yang merupakan rival terdekat tim London barat. Bahwa formasi 3-4-3 yang diterapkan manajer asal Italia itu bukan berarti tanpa celah. Matikan sayap dan redam baris kedua dan juara Liga Champions satu kali itu tidak akan berdaya.

Artinya, peluang menyalip John Terry dan kawan-kawan di tikungan terakhir Liga Inggris masih terbuka. Apakah itu benar?

Kekalahan melawan United memang bisa dimaknai seperti itu. Masalahnya, di tengah menurunnya performa mereka, sisa pertandingan Chelsea tidak akan sesulit lima klub di bawahnya. Mereka hanya akan menghadapi tim di luar lima besar.

Dalam 5 laga sisa Chelsea, dua di antaranya bahkan akan datang melawan dua tim yang hampir pasti terdegradasi musim ini. Mereka adalah Middlesbrough yang berada di peringkat kedua dari bawah dan Sunderland yang berada di posisi terbawah Liga Inggris.

Semangat berjuang dari degradasi bisa jadi jauh lebih menakutkan dibandingkan mengejar gelar juara. Pasalnya, tim terancam bangkrut dan mengalami kerugian besar, sedangkan pemainnya akan semakin terpuruk di kasta bawah.

Namun khusus untuk Sunderland dan Middlesbrough, selisih poin keduanya cukup jauh dengan tim terakhir yang berada di zona aman.

Sunderland unggul 12 poin dari Hull City di posisi ke-17 sedangkan The Boro unggul 9 poin.

Praktis dari 5 lawan Chelsea, hanya Everton yang berpotensi mencuri poin. Meski tim London biru itu kalah dari pasukan Ronald Koeman pada 30 April, Chelsea tetap menang jika konsisten menang di empat laga tersisa.

Gelar juara tak lagi tertahan meski Spurs menyapu bersih sisa laga dengan kemenangan. Selain itu, dua pertandingan terakhir Chelsea di Premier League diadakan di Stamford Bridge. Mengamankan gelar juara di antara kedua laga ini jelas akan menjadi anugerah luar biasa bagi para penggemarnya

Agenda berat tim Lili Putih

Faktanya, sisa pertandingan Spurs jauh lebih sulit dibandingkan tim London lainnya. Spurs harus bertarung dengan tim-tim besar yang sangat berhasrat finis di zona Liga Champions (empat besar). Dua Hari pertandingan Pasukan Lili Putih kembali akan berhadapan dengan Arsenal. Dua Hari pertandingan lalu giliran Manchester United dan kemudian Leicester City.

Kecuali pertandingan melawan Rubah, dua agenda alot tersebut memang digelar di White Hart Lane, kandang pasukan Mauricio Pochettino. Rasio kemenangan Spurs di kandang memang tinggi. Mereka tidak terkalahkan di kandang dan hanya bermain imbang dua kali.

Namun meski semua laga tersebut berujung kemenangan, Spurs juga harus berharap Chelsea tidak meraih 3 poin minimal dalam dua laga. Menang atau kalah.

Kondisi tersebut jelas akan cukup menyulitkan tim asal London Utara tersebut. Pasalnya, pasca kekalahan melawan United, Chelsea memulihkan mental juaranya dengan sangat cepat. Usai dikalahkan Setan Merah, mereka menghancurkan Spurs 4-2 di Piala FA.

Kemenangan besar ini tidak mempengaruhi perolehan poin di Premier League, namun pesan Conte jelas: kami sama sekali tidak terganggu dengan kekalahan tersebut. Dan buktinya, masuk Hari pertandingan Selanjutnya, usai dihancurkan Mourinho, pasukan Conte mengalahkan Southampton dengan skor yang sama pada Rabu, 26 April.

“Kemenangan atas Southampton adalah hasil yang sangat penting. Kami mencapai hasil ini setelah pertandingan sulit melawan Spurs di Piala FA. “Fokus kami tetap pada gelar Liga Inggris,” kata Conte usai laga yang digelar di Stamford Bridge.

Situasi bakal semakin sulit karena juara lama Liga Inggris itu jelas tak ingin kembali keluar dari zona Liga Champions. Setelah menghabiskan semusim di kompetisi kasta kedua Eropa, Liga Europa, United tentu tak ingin terjerumus ke lubang yang sama lagi.

Musim ini mereka perlu masuk zona Liga Champions. Jika tidak, mereka akan kehilangan momen kebangkitan yang sulit muncul kembali pasca meninggalnya Sir Alex Ferguson dari Old Trafford.

Kisah Liverpool – tim elite Inggris yang dulu begitu sukses namun kini hanya tinggal tim papan tengah – menjadi pelajaran berharga bagi manajemen United.

Dengan kata lain, United akan berusaha sekuat tenaga untuk kembali masuk ke jajaran elite. Dan satu-satunya cara adalah memenangkan semua sisa pertandingan. Termasuk mengalahkan (atau setidaknya mencuri poin) dari Spurs.

Agenda Wayne Rooney dan kawan-kawan memang cukup berat. Mereka harus saling bunuh dengan 3 tim besar lainnya: Manchester City, Arsenal, dan Spurs. Melawan Spurs, United terbilang aman dengan target satu poin—mengingat pasukan Pochettino sedang mencari poin untuk mengejar Chelsea.

Namun, mereka perlu menang atas Arsenal dan City plus 3 tim kecil lainnya seperti Southampton, Swansea City, dan Crystal Palace. Kebetulan kedua tim yang disebutkan pertama saat ini sedang berada di ambang degradasi.

Peluang Mourinho cukup terbuka. Pasalnya Arsenal terlalu jauh untuk bersaing memperebutkan zona Liga Champions. Sementara poin City cukup aman di posisi ketiga. Kecuali masih ada urusan pribadi antara Pep dan Mourinho yang perlu diselesaikan di lapangan.

Jika United masuk zona Liga Champions, siapa yang akan tersingkir dari 4 besar?

Sepertinya Sayonara patut diberikan kepada Juergen Klopp. Liverpool berada di posisi ketiga klasemen Liga Inggris. Namun highlight collection ini terjadi karena Kepala memainkan lebih banyak pertandingan. Mereka hanya memiliki 4 pertandingan tersisa.

Meski lawannya bukan klub besar, jelas mengharapkan Liverpool menang secara konsisten bukanlah hal yang mudah. Misalnya saat menghadapi Crystal Palace pada Minggu 23 April,Orang Komunis malah mereka kalah 1-2 di tangan Crystal Palace di hadapan pendukungnya sendiri di Anfield.

Dengan rival seperti Watford, Southampton, West Ham United, dan Middlesbrough, Liverpool lebih rentan kehilangan poin dibandingkan saat menghadapi tim besar. Tentu saja karakter tim seperti ini tidak layak tampil di Liga Champions. Mungkin habitat paling cocok bagi Liverpool hanyalah Liga Europa.—Rappler.com

Result Sydney