Chelsea tertahan di markas Tottenham
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pada laga ini, manajer Chelsea Jose Mourinho menepikan striker Diego Costa. Eden Hazard dipasang sebagai ‘false nine’
JAKARTA, Indonesia – Chelsea kembali meraih hasil kurang maksimal. Klub asal London barat itu gagal mengamankan tiga poin saat bertandang ke White Hart Lane, kandang Tottenham Hotspur, pada Minggu 29 November.
Pasukan Jose Mourinho hanya mampu bermain imbang 0-0. Sejumlah peluang bagus tercipta, namun tak satu pun mampu dikonversi menjadi gol. Hasil tersebut membuat Chelsea naik ke peringkat ke-14. Sebelumnya mereka berada di urutan ke-15.
Usai menderita tiga kekalahan beruntun di Premier League, Chelsea terus memulihkan performanya. Pekan lalu mereka hanya mampu menang 1-0 atas Norwich City.
Sebelum menghadapi Spurs, Chelsea juga mengalahkan klub Israel Macabi Tel Aviv empat gol tanpa balas. Namun, hasil kedua laga tersebut tak menunjukkan hal tersebut Biru—julukan Chelsea—kembali ke jalur yang benar.
Norwich menjadi salah satu klub terburuk di Liga Inggris, sedangkan kemenangan atas Maccabi diraih setelah klub Israel itu bermain dengan sepuluh orang akibat kartu merah kepada Tal Ben Haim.
Pada laga tersebut sepertinya kesabaran manajer Chelsea sudah habis dan menunggu performa Diego Costa pulih. Bomber kelahiran Brasil namun berpaspor Spanyol itu harus absen meski tidak mengalami cedera.
Costa mungkin menepi karena Mourinho marah padanya. Ia dinilai kurang cerdas dalam bermain. Ia jarang mencetak gol, pergerakannya tanpa bola tak mampu memancing bek lawan untuk membuka pertahanannya.
Reaksi manajer asal Portugal itu tidak main-main. Pada laga melawan Spurs, ia dipersiapkan bermain tanpa striker murni. Sebaliknya, ia menurunkan Eden Hazard sebagai ujung tombak dalam formasi 4-2-3-1.
Padahal, posisi asli Hazard adalah sayap. Mourinho sepertinya ingin bermain dengan striker salah sembilan alias penyerang pantat. Rupanya meski menjadi ujung tombak tim, Hazard kerap terjatuh. Dia membantu memperkuat lini tengah Chelsea melawan serangan Spurs.
Penempatan Hazard juga membuat Chelsea lebih mampu mempertahankan bola di area serangan terakhir alias sepertiga terakhir. Klub asal London barat itu punya assist terbanyak di kawasan, yakni 158 operan. Spurs hanya 137.
Meski begitu, absennya striker murni membuat Chelsea minim tembakan ke gawang. Dari lima tembakan ke gawang Hugo Lloris hanya satu yang akurat. Sisanya menyamping, memantul atau diblok oleh bek.
Situasi tersebut jelas berbeda dengan Spurs yang menggunakan Harry Kane sebagai ujung tombak dalam formasi 4-3-2-1. Spurs melakukan tembakan sebanyak 8 kali dengan 4 di antaranya berakhir di tangan Asmir Begovic. — Rappler.com
BACA JUGA: