Clinton mengakui kekalahannya dan berharap Trump berhasil menjadi Presiden AS
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Kampanye kami bukan tentang seseorang atau pemilu. Melainkan, ini tentang negara yang kita cintai dan akan membangun Amerika yang penuh harapan, murah hati, dan inklusif.”
JAKARTA, Indonesia – Terkejut sekaligus menyakitkan. Hal itulah yang dirasakan calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, saat mengetahui dirinya dikalahkan Donald Trump dalam pemilu AS yang digelar Selasa, 8 November. Bahkan, tak sedikit pendukung Clinton yang menangis saat mengetahui mantan menteri luar negeri itu kalah dari Trump.
Meski demikian, Clinton tetap teguh dan mendesak para pendukungnya untuk menerima hasil pemilu. Dalam pidatonya yang ditunggu-tunggu banyak orang, mantan ibu negara itu berharap Trump sukses menjalankan tugasnya sebagai presiden terpilih AS.
Clinton bahkan menawarkan untuk bekerja sama dengan Trump dalam proses pembangunan negaranya.
“Tadi malam saya mengucapkan selamat kepada Donald Trump dan menawarkan untuk bekerja sama atas nama negara kita,” kata Clinton sambil menahan air mata dalam pernyataan publik pertamanya sejak dikalahkan oleh Trump.
“Saya berharap dia bisa menjadi presiden yang sukses bagi seluruh warga Amerika,” ujarnya lagi.
Dia mengakui bahwa pemilu hari Selasa menunjukkan bahwa Amerika terpecah belah lebih dalam dari yang mereka kira.
“Tetapi kami berhutang budi kepada (Trump) atas keterbukaan pikirannya dan kesempatan yang diberikan kepadanya untuk memimpin,” kata Clinton lagi.
Clinton menderita kekalahan telak dari lawannya dari Partai Republik, Trump suara elektoral sedangkan 218. Sedangkan Trump berhasil mendapatkan 289 suara elektoral. Untuk menang, setiap kandidat harus mengantongi minimal 270 suara elektoral.
“Ini bukanlah hasil yang kami usahakan atau inginkan dengan susah payah. “Dan saya minta maaf jika kita tidak memenangkan pemilu ini karena nilai-nilai yang kita anut dan visi yang kita junjung tinggi untuk bangsa ini,” kata perempuan yang pernah berprofesi sebagai pengacara itu.
Ia mengakui kenyataan ini sulit dan membutuhkan waktu lama untuk pulih.
“Tetapi saya ingin Anda mengingat ini: kampanye kami bukan tentang seseorang atau pemilu. “Tapi ini tentang negara yang kita cintai dan akan membangun Amerika yang penuh harapan, hati yang besar, dan inklusif,” kata Clinton.
Proses demokrasi konstitusional, tegas Clinton, adalah memungkinkan peralihan kekuasaan secara damai. Ia mengatakan rakyat Amerika tidak hanya akan menghormati proses tersebut, namun juga berterima kasih atas hal tersebut.
Clinton juga memberikan pesan kepada generasi muda melalui pidatonya bahwa selalu ada kesuksesan dan kemunduran dalam hidup. Faktanya, beberapa kemunduran sangatlah menyakitkan.
“Banyak dari Anda yang baru memulai karir profesional sebagai PNS dan politisi juga akan mengalami kesuksesan dan kemunduran,” ujarnya.
Pada bagian terakhir, Clinton berpesan kepada Trump untuk terus menghormati nilai-nilai yang menjadikan Amerika sebagai satu bangsa saat ia memasuki Gedung Putih.
“Nilai-nilai tersebut antara lain penegakan hukum, prinsip kita mempunyai persamaan hak dan martabat, kebebasan beribadah dan mengutarakan pendapat. “Nilai-nilai tersebut kita hormati dan syukuri dan harus terus kita pertahankan,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Barack Obama di tempat lain berjanji akan melakukan transisi kepemimpinannya ke Trump dengan lancar. Dalam pidatonya di Rose Garden, Gedung Putih Obama meminta warga Amerika untuk tetap bersatu setelah pemilu.
“Kami akan selalu mengutamakan warga Amerika dan mengedepankan sikap patriotik. Kita semua menginginkan yang terbaik bagi negara ini, kata Obama. – dengan pelaporan AFP/Rappler.com