Daftar Selebriti yang Diduga Penerima Dana Proyek e-KTP
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Uang dari proyek e-KTP mengalir ke banyak kantong, mulai dari legislator hingga menteri
JAKARTA, Indonesia – Jaksa penuntut umum menelanjangi satu per satu penerima uang ilegal proyek pengadaan KTP elektronik dalam sidang yang berlangsung pada Kamis, 9 Maret 2017 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Jaksa menyebutkan, dari total anggaran proyek sebesar Rp5,9 triliun, Rp2,3 triliun di antaranya masuk ke berbagai kantong, mulai dari pejabat Kementerian Dalam Negeri hingga anggota DPR.
Berikut beberapa nama besar yang menurut jaksa diduga menikmati uang haram tersebut:
Setya Novanto
Saat proyek pengadaan e-KTP berjalan, Setya Novanto menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar, salah satu fraksi terbesar di DPR. Oleh karena itu dia mempunyai pengaruh yang besar di Gedung Parlemen.
Jaksa mengatakan pembagian uang proyek e-KTP kepada anggota DPR antara lain dilakukan di kantor Setya Novanto. Besaran yang diterima anggota dewan bervariasi, mulai dari ratusan hingga jutaan dolar AS.
Jaksa menyebut Setya Novanto sendiri diduga menerima penghargaan sekitar Rp 574,2 miliar. Uang tersebut termasuk bagian rekanan Kemendagri dalam proyek e-KTP Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Setya membantah menerima uang dari proyek e-KTP. “Saya belum pernah mengadakan pertemuan soal e-KTP. “Saya belum menerima satu sen pun,” katanya Setya Novanto usai pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakornis) Partai Golkar di Jakarta, Kamis 9 Maret 2017.
Anas Urbaningrum
Seperti Setya Novanto, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum juga disebut jaksa menerima Rp 574,2 miliar. Uang tersebut dibagikan antara Anas dan Muhammad Nazarudin, anggota Partai Demokrat lainnya.
Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga disebut menerima uang proyek e-KTP sebesar US$500 ribu. Ganjar diduga menerima uang tersebut saat masih menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Pemerintahan DPR.
Jaksa menyebut uang itu diberikan kepada Ganjar agar ia membantu meloloskan anggaran proyek e-KTP ke Komisi Pemerintah.
Belon Pranowo selaku Wakil Ketua Komisi II DPR RI sejumlah USD 500 ribu, kata jaksa dalam persidangan.
Tak hanya itu, Ganjar kembali disebut-sebut menerima uang sebesar 25 ribu dolar AS pada Agustus 2012. Uang tersebut berasal dari Direktur Utama PT Quadra Solution, Anang S Sudiharjo.
Ganjar pun membantah menerima uang tersebut. “Saya tidak menerima apa pun. Jadi, apa yang harus saya kembalikan?” ujarnya seperti dikutip dari Harian Kompas, 8 Maret 2017.
(Membaca: Dia disebut menerima aliran dana e-KTP, Ganjar meminta jaksa membuktikannya)
Yasonna Laoly
Nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly pun turut terlibat dalam kasus ini. Yasonna dikabarkan menerima 84 ribu dolar AS. Uang tersebut diterima Laoly saat masih duduk di komisi pemerintahan DPR. Namun jaksa tak merinci kapan Yasonna menerima uang tersebut.
Seperti Setya Novanto dan Ganjar, Yasonna Laoly juga membantah menerima uang dari proyek e-KTP. “Saya tidak ada hubungannya dengan itu. “Dulu saya di DPR, di Komisi II, tapi saya lebih banyak di oposisi, jadi saya kritis sekali,” ujarnya. Yasonna Laolypada tanggal 6 Maret 2017.
Ade Komarudin
Nama tenar lainnya yang terlibat kasus ini adalah Ade Komarudin, mantan Ketua DPR. Ade disebut menerima 100 ribu dolar AS. Ade menerima uang tersebut pada pertengahan tahun 2013.
Ade kemudian menggunakan uang tersebut untuk mendanai pertemuan dengan warga. Jaksa menyebut uang yang diterima Ade berasal dari Irman, salah satu terdakwa kasus ini.
Ade membantah tuduhan jaksa. Saya tidak tahu. Saya sampaikan kepada semua orang yang tahu, saya tidak tahu tentang aliran dana, katanya Ade di gedung KPK
Gamawan Fauzi
Selebritis ternama lainnya yang menurut jaksa menerima uang dari proyek e-KTP adalah Gamawan Fauzi. Mantan Menteri Dalam Negeri itu dikabarkan mendapat uang sebesar 4,5 juta dollar AS dan Rp 50 juta. Uang tersebut diterima Gamawan saat masih menjabat menteri. —Rappler.com