Darbotz, perjalanan dari tembok menuju merek terkenal
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Karya Darbotz tidak hanya dipajang di tembok ibu kota, tapi juga di hotel dan pakaian
JAKARTA, Indonesia — Dari kegemarannya menuliskan nama-nama gengnya semasa duduk di bangku sekolah, ternyata bakat menggambar Darbotz mulai terlihat saat itu.
“Pertama kali saya bertemu pylox adalah saat saya masih SMA. “Saya juga suka menggambar saat itu, jadi kenapa tidak saya gambar saja di dinding,” kata Darbotz, seorang seniman. coretan di Indonesia, kepada Rappler usai peluncuran koleksi musim panas DC Shoes 2017 di Jakarta, pada 13 Juli.
(BACA: Proyek kolaborasi DC Shoes bersama bekerjaseniman jalanan dari Indonesia)
Hari demi hari ia banyak melukis tembok di kawasan Jakarta dengan karyanya yang unik dan khas. Darbotz melakukannya tanda tangan sendiri tentang karya yang diciptakannya, atau yang biasa disebut Monster Ball. Karakter dari Monster Ball ini juga membuat Darbotz dikenal luas karena karakter ini merupakan aslinya dan juga memiliki warna hitam putih.
Meski mengaku beberapa kali menggunakan warna lain seperti biru, hitam putih merupakan warna yang tidak akan pernah ketinggalan jaman.
“Di Jakarta sendiri warnanya terlalu banyak, apalagi posternya berwarna kuning dan sebagainya. “Hitam putih membuat karya saya berbeda,” kata pria yang tak ingin nama aslinya diketahui.
Saat ia sedang menggambar di dinding, pengalamannya ditangkap aparat keamanan seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dinilai biasa saja. Diakuinya, meski beberapa kali ditangkap, dia bisa menjelaskan bahwa dia tidak menggambar di dinding untuk mengotori atau tanpa alasan yang jelas. Dia selalu berusaha meyakinkan mereka bahwa dia menggambar untuk membuat dinding terlihat lebih bagus.
Terinspirasi dari Jakarta
Darbotz yang selalu terkesan misterius ternyata menyukai situasi kota yang sibuk dan padat. Ia bahkan mengakui bahwa Jakarta banyak menginspirasi karyanya.
Meski awalnya ia mencoret-coret tembok Jakarta hanya untuk bersenang-senang, namun beberapa orang melihat karya Darbotz sangat unik dan akhirnya memutuskan untuk berkolaborasi dengannya. Salah satu kerja sama yang dilakukan adalah penandatanganan hotel di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Saat itu, Darbotz dan timnya yang beranggotakan tujuh orang dipercaya untuk mendesain hotel tersebut dari atas hingga bawah. Waktu pengerjaannya sendiri kurang lebih satu bulan. Hasilnya tidak mengecewakan.
Selain hotel, Darbotz baru-baru ini bermitra dengan salah satunya merek terkenal di dunia, Sepatu DC. Kolaborasi ini bertujuan untuk merancang produk terbaru dari DC Shoes yang nantinya akan dijual di seluruh dunia.
Darbotz berharap dapat berkolaborasi dengan banyak pihak lain ke depannya. Selain itu ia juga berharap dapat mengikuti pameran dan go internasional.
“Saya sudah sering ke Jakarta atau Indonesia, ingin lebih sering ke luar negeri untuk pameran dan segala macamnya,” ujarnya.
Identitas Darbotz
Tak heran jika wajah Darbotz tak pernah muncul di media sosialnya. Saat memotret, ia selalu menutupi wajahnya untuk memberikan kesan misterius.
“Biarkan saja itu menyenangkan. “Kalau masyarakat sudah tahu siapa Darbotz, apa wajahnya, maka jadinya: ‘Oh, cukup’,” ujarnya.
Selain itu, Darbotz juga enggan membeberkan nama asli dan identitas lengkap tentang dirinya. Alasan utamanya karena ia berharap masyarakat bisa lebih mengenal karyanya.
“Tidak perlu nama asli, kamu tinggal dan lahir di Jakarta,” ucapnya ketus. —Rappler.com