Deddy Mizwar pun meminta polisi segera menahan Ahok
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Deddy menilai Ahok mengulangi perbuatannya yang mencemarkan nama baik Islam dengan menyebut pengunjuk rasa 4 November mendapat bayaran Rp 500 ribu.
BANDUNG, Indonesia – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar pun mendesak kepolisian segera menangkap Gubernur nonaktif Basuki “Ahok” Tjahaja yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penodaan agama. Menurut Jenderal Naga Bonar, eks Bupati Belitung Timur ini bukan kali pertama diketahui menghina Islam.
“Umat Islam disebut barbar dan Rp. 500 ribu disuap untuk ikut protes 4 November. Ini adalah sebuah penghinaan. Bukunya dihina, umatnya juga dihina. Ya harusnya (ditangkap) karena (Ahok) semakin menyakiti umat Islam,” kata Deddy ditemui media usai salat di Masjid Al Mutaqin, Gedung Sate pada Jumat, 18 November.
Deddy melontarkan komentar tersebut karena terpanggil untuk membela Alquran. Oleh karena itu, pria yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun menemui ribuan pengunjuk rasa yang menginginkan Ahok segera ditangkap. Ribuan orang datang dari berbagai ormas di Bandung dan sejumlah daerah di Jawa Barat.
“Saya bersumpah demi Al-Quran. Al-Quran menjadi pedoman saya dalam menjalankan tugas ini, jika Al-Quran dihina maka tidak ada pembelaan negara, untuk negara manakah saya bekerja?” tanya Deddy.
Dia bahkan menyatakan bahwa lebih baik kehilangan jabatan daripada keyakinan.
Kepada pengunjuk rasa, Deddy mengatakan kejadian ini akan berdampak jangka panjang jika pelaku penodaan agama dibiarkan bebas. Meski begitu, pria pemeran Jenderal Naga Bonar itu tetap berpesan agar masyarakat bersikap ramah terhadap polisi yang mengusut kasus penodaan agama.
“Kami yakin negara akan bersikap seadil-adilnya terhadap pelaku fitnah agama. “Jangan membuat gesekan-gesekan baru yang membuat umat Islam marah karena umat Islam tidak hanya ada di Jabar tapi juga di berbagai nusantara yang tidak kita ketahui perangainya dan sebagainya,” ujarnya.
Pesan lain yang disampaikan Deddy adalah umat Islam harus menjaga persatuan dan tidak terpecah belah karena kasus yang melibatkan Ahok.
“Jangan sampai ada satu orang pun yang mengobrak-abrik kebersamaan kita, mengoyak negara kita,” ujarnya yang dilanjutkan dengan pidato takbir.
“Sampai saya bilang, kalau saya disumpah demi Al-Quran, tapi negara tidak bisa menjaga kesucian Al-Quran, saya katakan lebih baik saya kehilangan jabatan daripada kehilangan iman, karena itu tidak ada artinya. ” ulangnya.
Tidak terkait dengan pilkada
Ribuan orang yang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Islam (API) berunjuk rasa di depan Gedung Sate pada siang hari. Bertajuk #ArrestAhok, pengunjuk rasa menuntut polisi menahan Ahok dalam waktu 2×24 jam, terhitung sejak 16 November pukul 10.30 WIB hingga 18 November. Jika Ahok tidak ditangkap hingga batas waktu yang ditentukan, massa akan kembali melakukan aksi unjuk rasa pada 2 Desember di Jakarta.
Pagi ini diputuskan umat Islam yang diwakili ulama akan berangkat ke Jakarta pada 2 Desember. Kami akan berdoa bersama pada hari Jumat dan dihadiri oleh setidaknya 3 juta umat Islam. “Kalau Ahok tidak ditahan, maka kami siap tinggal di Jakarta selama tujuh hari,” kata Ketua API Jabar Asep Syarifudin saat memberikan sambutan.
Ia mengaku tak puas jika Ahok hanya ditetapkan sebagai tersangka tanpa ada proses hukum lebih lanjut. Menurut mereka, proses ini hanya sekedar lelucon.
“Proses yang dilakukan saat ini hanya untuk menenangkan massa agar tidak ada tindakan pada tanggal 25 November. Jika Polri berkomitmen dalam penegakan hukum, (Ahok) akan ditangkap dan langsung dijatuhi hukuman. “Kalau profesional maka akan dilakukan penahanan terhadap orang lain yang menjadi tersangka,” kata Asep.
Ia membantah aksi kelompoknya disusupi unsur politik. Aksi tersebut juga bukan merupakan kegiatan yang mengangkat isu SARA dan tidak ada kaitannya dengan Pilkada DKI.
“Ini tidak ada hubungannya dengan Pilgub DKI. “Kami masyarakat Jabar tidak berkepentingan dengan hal itu,” ujarnya. – Rappler.com