• November 28, 2025
Demonstrasi memperingati Sumpah Pemuda di Makassar berakhir ricuh

Demonstrasi memperingati Sumpah Pemuda di Makassar berakhir ricuh

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Enam sepeda motor milik personel polisi dibakar mahasiswa. Sementara 2 sepeda motor lainnya mengalami kerusakan berat

MAKASSAR, Indonesia – Sejumlah pelajar di Makassar merayakan Hari Janji Pemuda pada 28 Oktober dengan berdemonstrasi. Para mahasiswa melakukan aksi protes di depan kampus masing-masing, namun akhirnya bentrok dengan petugas polisi yang menjaga aksi tersebut.

Tabrakan terjadi sekitar pukul 16.00 Wita di salah satu lokasi demonstrasi di Jalan Alauddin, Makassar. Mereka terlihat saling dorong hingga menimbulkan bentrokan antara kedua pihak.

Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) awalnya berorasi tepat di depan kampus. Mereka menuntut Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Jusuf Kalla menepati seluruh janji sesuai program Nawacita.

Namun, mereka menutup jalan tersebut dengan memblokir truk yang melintas di Jalan Alauddin dan memblokir mobil di salah satu ruas jalan. Akibat aksi tersebut, Jalan Alauddin mengalami kemacetan parah.

Polisi yang menjaga keamanan berusaha membujuk para mahasiswa untuk tidak memblokir jalan. Namun permintaan tersebut diabaikan oleh para siswa.

Usai aksi saling dorong, para pelajar kemudian melemparkan batu. Sementara itu, personel polisi mengejar mahasiswa yang mulai berperilaku anarkis. Para pelajar semakin haru saat melihat beberapa temannya dibawa masuk ke dalam mobil Sat Sabhara oleh polisi.

Aksi tersebut kemudian dibalas dengan membakar beberapa sepeda motor patroli milik polisi yang semula digunakan untuk menjaga demonstrasi. Total ada 6 unit sepeda motor yang dibakar mahasiswa. Puing-puing berserakan di lokasi jatuhnya pesawat.

Selain terbakar, 2 unit sepeda motor patroli lainnya mengalami kerusakan parah akibat bentrok sengit antara kedua pihak. Untuk meredam aksi anarkis mahasiswa, aparat kepolisian menembakkan gas air mata sebagai tanda peringatan.

Pembakaran sepeda motor dianggap normal

Usai bentrokan mahasiswa dan personel polisi mereda, Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan langsung turun memantau lokasi aksi. Didampingi Wakapolda Sulsel Brigjen Gatot Eddy Pramono, Anton menilai kerusuhan yang berujung pembakaran 6 sepeda motor anggota polisi merupakan hal biasa.

Anton menjelaskan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak kampus untuk menjaring mahasiswa.

“Dalam situasi seperti ini, wajar jika sepeda motor terbakar. Namun sangat disayangkan jika ada kendaraan negara yang terbakar, kata Anton kepada media.

Ia menegaskan, akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa dalang pembakaran 6 sepeda motor personel polisi. Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kompol Rusdi Hartono yang juga berada di lokasi kejadian berusaha menenangkan emosi anggotanya. Ia bahkan menegur anggotanya yang terprovokasi dengan ulah mahasiswa tersebut.

Total, sekitar 1.305 personel polisi dikerahkan untuk mengamankan HUT Sumpah Pemuda di Makassar. Mereka khawatir aksi unjuk rasa akan berakhir ricuh, salah satunya di sepanjang Jalan Sultan Alauddin.

“Kami sudah menarik anggota kami dan berharap tidak ada yang terprovokasi dengan kejadian ini,” kata Rusdi. – Rappler.com

Result SDY