Densus 88 menangkap terduga teroris di Batam
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Abisya turut serta dalam pengelolaan Rafiqa Travel milik istri Bahrun Naim, Rafiqa Hanum, dan berperan sebagai perekrut orang untuk berangkat ke Suriah.
JAKARTA, Indonesia – Divisi Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri menangkap terduga teroris bernama Abisya di Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu, 21 Desember.
Abisya alias Ha ditangkap di rumahnya di Sagulung Bahagia Blok N/3 Rt. 003 Rw. 008 Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Benar, ada penangkapan di Batam, kata Kepala Divisi Penerangan Masyarakat (Kabagpenum) Polri Kompol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Pihaknya menduga Abisya (28 tahun) ada kaitannya dengan terduga teroris Safei Lubis alias S yang ditangkap sebelumnya pada hari yang sama di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Abisya diduga tergabung dalam kelompok Khatibah Gonggong Rebus (KGR) pimpinan Gigih Rahmat Dewa.
“Bersama anggota KGR lainnya, kami memfasilitasi dua WNA Tionghoa etnis Uighur bernama Ali alias Faris Kusuma alias Nu Mehmet Abdulah Cuma dan Doni Sanjaya alias Muhamad alias Halide Tuerxun yang tergabung dalam jaringan teroris Gerakan Islam Turkestan Timur untuk masuk ke Indonesia secara ilegal untuk pergi dan sembunyikan keberadaannya selama di Batam,” ujarnya.
Selain itu, Abisya juga turut serta dalam pengelolaan Rafiqa Travel milik istri Bahrun Naim, Rafiqa Hanum.
Abisya juga berperan sebagai perekrut orang untuk berangkat ke Suriah.
“Dia juga berjanji setia kepada ISIS pada Agustus 2015 di Sungai Ladi, Batam, bersama anggota kelompok KGR,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Rabu lalu, Densus 88 menangkap 7 orang di empat tempat berbeda, tiga di antaranya tewas usai melawan petugas.
Penangkapan pertama dilakukan di Serpong dan Babakan Setu, Tangsel. Dalam penangkapan tersebut, ada 4 orang yang diamankan. Satu orang ditangkap hidup-hidup atas nama Adam dan tiga lainnya yakni Omen, Irwan, dan Helmi tewas ditembak usai berkelahi dengan Densus dengan cara melempar bom.
Selanjutnya di Kabupaten Payakumbuh, Sumatera Barat, Densus 88 menangkap terduga teroris atas nama Jhon Tanamal alias Hamzah (H). Dia diduga terkait dengan kelompok teroris jaringan Solo.
Hamzah ditangkap di rumahnya di Jalan Soekarno-Hatta nomor 69 Rt. 004 Rw. 001 Kelurahan Balai Nan Duo, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat.
“Peran H adalah membeli bahan-bahan yang dibutuhkan Abi Zaid untuk membuat bahan peledak dan bom. Selain itu, H juga menjadi sumber pembiayaan pembuatan bahan peledak dan bom milik kelompok tersebut. H dan Abi Zaid juga melakukan eksperimen pembuatan bahan peledak dan bom, kata Martinus.
Sementara itu, Densus 88 di Deli Serdang, Sumatera Utara, juga memiliki terduga teroris bernama Safei Lubis alias S.
“S ditangkap karena terlibat kelompok radikal Katibah Gonggong Rebus. “Perannya merekrut anggota KGR,” ujarnya. —Antara/Rappler.com