
Di balik jeruji besi, Siti Aisyah menangis dan meratapi nasibnya
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Aisyah tak menyangka keikutsertaannya dalam acara prank tersebut justru akan mengorbankan nyawa orang lain.
JAKARTA, Indonesia – Siti Aisyah yang menjadi tersangka pembunuhan warga negara Korea Utara Kim Jong-Nam menangis saat pengacaranya dan Satuan Tugas Perlindungan WNI mengunjungi KBRI Kuala Lumpur. Siti mengaku rindu orangtuanya dan meratapi nasibnya dari balik jeruji besi.
Ia tidak menyangka keikutsertaannya dalam program tersebut candaan yang bahkan membuat hidup orang lain melayang. Aisyah kerap bertanya pada dirinya sendiri, ada apa dengan dirinya. (BA: Untuk mengenal Siti Aisyah, wanita yang diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-Nam)
“Yang bersangkutan menangis karena tidak menyangka akibatnya akan seperti ini. Dia bertanya ada apa dengan dirinya? “Kenapa orang ini meninggal?,” kata seorang sumber menirukan ucapan perempuan berusia 25 tahun itu saat didatangi Satgas Perlindungan Sipil Indonesia dan pengacara.
Sejak awal, Aisyah juga meminta agar orang tuanya tidak perlu mencarinya di negeri jiran. Pasalnya, ia tak ingin orangtuanya semakin cemas ketika situasi di Lapas Kajang yang kian memprihatinkan saat ini.
Sementara itu, kuasa hukum Aisyah, Gooi Soon Seng mengatakan, meski kliennya diketahui menangis, namun dalam keadaan sehat.
“Secara mental dan fisik baik-baik saja,” kata Gooi yang ditemui di kantornya di Kuala Lumpur, Rabu 12 April.
Gooi menjelaskan, setiap bertemu Aisyah, ia selalu didampingi tim dari KBRI. Pemerintah Indonesia sangat membantu proses pengungkapan hukum terhadap Aisyah karena perempuan kelahiran Serang itu hanya menjadi korban.
“KBRI banyak membantu, begitu pula kepolisian Indonesia, jaksa penuntut umum (jaksa negara) Indonesia juga memberikan bantuan. “Badan intelijen juga membantu,” kata Gooi.
Sementara itu, Wakil Duta Besar KBRI Kuala Lumpur, Andreano Erwin mengatakan, setiap berkunjung ke Lapas untuk menjenguk Aisyah, ia selalu menanyakan kebutuhannya. Andreano mengatakan, selama ini petugas di Lapas Kajang memperlakukannya dengan baik.
“Kami selalu menanyakan kondisinya, rupanya selama di Lapas Kajang. “Katanya, dia mendapat perawatan yang baik dari pemerintah Malaysia, bahkan kebutuhannya pun terpenuhi,” kata Andreano.
Sidang ditunda
Sementara itu, sidang kedua yang digelar di Pengadilan Sepang Selangor hari ini ditunda hingga 30 Mei. Sebab, berkas dari jaksa penuntut umum (JPU) dinilai belum siap.
Sidang akan dilanjutkan pada 30 Mei 2017 di Pengadilan Sepang Selangor, kata Hakim Harith Sham Mohammad Yasin sebelum sidang ditutup pada Kamis, 13 April.
Sidang hanya berlangsung singkat sekitar 35 menit. Selain Aisyah, jaksa juga menghadirkan terdakwa asal Vietnam, Doan Thi Huong. Keduanya terancam hukuman mati atas pembunuhan Kim Jong-Nam pada 13 Februari. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com