• November 25, 2024
Di hadapan para pemimpin buruh, Roxas mengecam Duterte karena ‘hadiah uang tunai’

Di hadapan para pemimpin buruh, Roxas mengecam Duterte karena ‘hadiah uang tunai’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

‘Saya pikir hanya mulutnya yang kotor. Sekarang tampaknya tangannya pun kotor,’ kata pengusung standar Partai Liberal itu

MANILA, Filipina – Pembawa standar Partai Liberal, Manuel Roxas II, mengecam Walikota Davao City Rodrigo Duterte pada Minggu, 1 Mei, karena diduga menerima hadiah uang tunai jutaan dolar dari temannya.

“Menurut Undang-Undang Anti-Suap dan Praktik Korupsi, Anda tidak seharusnya menerima hadiah uang tunai sebesar itu. Jika ini hari ulang tahun Anda dan Anda mendapatkan kue, tidak apa-apa. Namun ketika Anda diberi jutaan peso, itu adalah suap,” kata Roxas kepada para pemimpin Kongres Serikat Buruh Filipina (TUCP) dalam pidatonya di Majelis Nasional di Kota Quezon.

TUCP, yang memiliki lebih dari satu juta pekerja sebagai anggotanya, telah mendukung pencalonan presiden LP yang sedang cuti.

Roxas mengacu pada akun BPI yang awalnya ditolak kepemilikannya oleh Duterte. Senator Antonio Trillanes IV mengklaim rekening tersebut berisi ratusan juta peso pada tahun 2014. (BACA: Duterte: Trillanes aib bagi ras Bicol)

Duterte awalnya mengatakan rekening tersebut hanya berisi puluhan ribu peso, namun kemudian mengatakan jumlahnya “kurang dari P211 juta”.

Pada Senin, 2 Mei, Duterte akan mengungkapkan rincian akunnya melalui pengacaranya. (BACA: Poe ke Duterte: Kalau tak ada rahasia, kenapa sejarah perbankan tidak dibeberkan?)

“Saya pikir hanya mulutnya saja yang kotor. Sekarang malah tangannya kotor,” tambah Roxas.

Pembawa standar LP mengecam Duterte atas dugaan rekening tersembunyinya dan menuntut walikota Davao City melepaskan hak kerahasiaan banknya. Roxas dan pasangannya Leni Robredo sebelumnya menandatangani keringanan yang memberi Ombudsman akses ke rekening bank mereka.

Duterte baru-baru ini membalas dengan menantang Roxas untuk mengungkapkan transaksi banknya sendiri selama 20 tahun terakhir.

Namun Roxas menolak menerima tantangan Duterte, katanya kepada wartawan pada hari Minggu bahwa walikota hanya mengacaukan masalah ini.

Duterte terus memimpin jajak pendapat dengan sisa waktu sekitar satu minggu masa kampanye. Roxas, sementara itu, memiliki kesamaan statistik dengan Senator Grace Poe, menurut survei terbaru. (BACA: Duterte Tak Terbendung? Roxas Sebut Warga Filipina ‘Pemilih Cerdas’) – Rappler.com

Data HK Hari Ini