DICT meluncurkan delegasi PH untuk ConnecTechAsia 2018
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Delegasi tersebut terdiri dari 10 perusahaan lokal, 7 diantaranya merupakan start-up
MANILA, Filipina – Dalam jumpa pers yang diadakan pada hari Rabu, 30 Mei, di Makati Shangri-La Hotel, Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi (DICT) mempertemukan delegasi Filipina ke ConnecTechAsia 2018, sebuah acara perdagangan yang menampilkan kemajuan teknologi dalam menekankan komunikasi, penyiaran, dan bisnis.
Delegasi terdiri dari 10 perusahaan yang terdiri dari 7 perusahaan start-up dan 3 perusahaan BPO. Mereka semua akan ditempatkan di paviliun Filipina selama acara di Singapura, yang akan disaksikan mulai tanggal 26 hingga 28 Juni.
“Pemerintah Filipina menyadari dampak teknologi baru dan baru dalam model bisnis saat ini dan cara perusahaan beroperasi dan berkomunikasi dengan pelanggan. Kami sangat bersemangat untuk menghadirkan delegasi Filipina ke ConnecTechAsia 2018, yang akan memungkinkan mereka menampilkan inovasi lokal yang menyoroti upaya negara tersebut untuk menjadi ekonomi digital kelas dunia di masa depan,” kata Monchito Ibrahim, Sekretaris DICT.
DICT memperkenalkan beberapa perusahaan pilihan mereka dengan mengundang para pendirinya untuk berbicara tentang inovasi dan layanan mereka.
Yang pertama mengambil tindakan adalah Teresa Condicion, salah satu pendiri Snapcart, sebuah aplikasi seluler yang memberikan hadiah uang kembali kepada orang-orang yang memotret tanda terima belanja mereka. Aplikasi ini menggunakan pembelajaran mesin untuk memindai item pada tanda terima yang kemudian dianalisis, dikumpulkan, dan dijual ke perusahaan barang konsumen sebagai data riset pasar.
Disusul oleh Kathleen Yu, CEO Rumarocket, sebuah alat kecerdasan buatan yang menggunakan data, antara lain, tes, wawancara, dan formulir lamaran untuk membantu perusahaan mendapatkan orang-orang terbaik dalam posisi kerja. Yu mengatakan alat ini berfokus pada bakat dan sikap di atas segalanya, sehingga memberikan kesempatan yang sama bahkan kepada mereka yang tidak memiliki gelar sarjana untuk dipertimbangkan oleh perusahaan.
Terakhir, Rio Ilao dari Mobile Optima Inc. berbicara tentang Tarkie, sebuah aplikasi seluler yang dirancang untuk membantu meningkatkan produktivitas pekerja lapangan dengan mencatat aktivitas, melacak pengeluaran, dan mencatat inventaris di satu perangkat. Data yang diambil kemudian dibagikan langsung ke kantor pusat termasuk foto aman dan tag GPS.
Ketiganya menyatakan ingin menarik klien asing dan berharap layanan yang mereka tawarkan diakui di luar negeri.
Startup lain yang bergabung di ConnecTechAsia 2018 antara lain HYBrain, Kollab Guru Group Inc., MediAid, Payruler, dan Advanced World Solutions Inc. (AWS). 3 BPO tersebut adalah Advance World Solutions, Magellan Solutions, dan Titanium Technologies. – Rappler.com