Dijaga ketat, KKR berjalan lancar di Sabuga
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Kalau ada yang memaksakan, kita hadapi bersama TNI.”
BANDUNG, Indonesia – Setelah Ormas Pembela Ahlu Sunnah (PAS) mengalami penolakan, Ibadah Kebangkitan Rohani (KKR) Tahun 2016 akhirnya sukses digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Kota Bandung, Jumat malam, 23 Desember 2016.
Acara yang dihadiri sekitar tiga ribu umat Kristiani ini berlangsung mulai pukul 18.30 WIB hingga 22.00 WIB tanpa gangguan sedikit pun.
“Natal bukan tentang hiasan, bukan Santa Claus, bahkan bukan perayaan apalagi pesta, tapi hari dimana Tuhan merayakan kasih-Nya yang sempurna,” kata Pendeta Stephen Tong yang memimpin kebaktian, Jumat 23 Desember 2016.
Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kota Bandung, Kepolisian Republik Indonesia dan seluruh instansi terkait yang telah membantu kelancaran KKR kali ini.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, beribadah tanpa rasa takut adalah hak asasi setiap orang. “Tidak boleh ada rasa takut dan cemas bagi siapa pun, baik warga Bandung maupun Jawa Barat, dalam menjalankan hak asasi beragamanya,” kata Ridwan Kamil usai menghadiri acara tersebut.
Ridwan meminta seluruh warga mengedepankan toleransi dan dialog jika menemukan perbedaan. Sebab, lanjut Ridwan, akar penyebab terjadinya gesekan adalah kesalahpahaman. “Jika ada kejanggalan, serahkan ke penegak hukum,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol. Anton Charliyan yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, pihaknya siap melindungi setiap warga negara sekaligus bertindak tegas terhadap setiap kelompok intoleran.
“Karena kemarin ada kejadian yang tidak pantas (KKR 6 Desember 2016), kami hadir hari ini. “Negara akan hadir dan melindungi setiap warga negaranya,” kata Anton. “Kalau ada yang memaksakan, kita hadapi bersama TNI.”
Ancaman serupa juga disampaikan Pangdam 3 Siliwangi, Mayjen TNI Muhammad Herindra. “Tidak boleh ada pihak yang mencoba mengganggu ketertiban yang telah disepakati bersama, yaitu hukum yang berlaku di Indonesia,” ujarnya.
Pengamanan acara KKR kali ini cukup ketat. Di ring 3 atau pintu masuk gedung Sabuga saja misalnya, setidaknya ada 250 personel gabungan Polrestabes Bandung dan Polda Jabar.
Sejumlah personel Brimob juga terlihat bersiaga lengkap dengan bola kilat atau melemparkan gas air mata. Pintu masuk gedung Sabuga juga ditutup. Selain peserta KKR, tidak ada seorang pun yang diperbolehkan masuk ke dalam gedung Sabuga.
Pengamanan ketat ini diberlakukan agar kejadian 6 Desember tidak terulang kembali. Saat itu, puluhan orang dari ormas PAS berusaha menghentikan KKR dengan kekerasan. Bahkan ada pula yang masuk ke dalam gedung Sabuga sehingga menyebabkan KKR akhirnya terhenti. —Rappler.com