Djadjang Nurdjaman mengundurkan diri dari Persib Bandung
- keren989
- 0
Manajemen klub akan memutuskan menerima atau menolak pengunduran diri Djadjang Nurdjaman
BANDUNG, Indonesia – Suasana ruang ganti Stadion Patriot Cahdrabhaga, Kota Bekasi, Minggu, 4 Juni tampak muram. Saat itu, Persib Bandung baru saja dikalahkan Bhayangkara FC dengan skor 0-2.
Ini merupakan kekalahan kedua berturut-turut yang dialami Persib setelah sebelumnya kalah 0-1 melawan Bali United. Kekalahan ini pun membuat Persib gagal meraih satu kemenangan pun dalam empat laga terakhirnya.
Rentetan hasil buruk tersebut membuat Persib terpuruk di peringkat 11 klasemen Liga 1. Djadjang Nurdjaman, pelatih Persib, pun tampak murung. Djadjang mengumumkan pengunduran dirinya di hadapan para pemain pada Minggu sore itu.
Emosi langsung menguasai para pemain. Hampir seluruh pemain, terutama para pemain senior menangis. “Mereka meminta saya mempertimbangkan kembali (keputusan mundur),” kata pelatih yang berhasil membawa Persib juara LSI Championship 2014 dan Piala Presiden 2015 itu.
Keputusan Djanur, sapaan akrab Djadjang Nurdjaman, cukup mengejutkan meski dalam beberapa pekan terakhir ada seruan agar dirinya mundur. Seruan pengunduran diri ini muncul di media sosial antara lain dengan tagar #djanurout.
Djadjang dinilai belum mampu membawa Persib meraih poin maksimal di Gojek Traveloka League 1 2017, sedangkan harapan Bobotoh, sapaan akrab fans Persib Bandung, sangat tinggi.
Selain itu, Persib juga mendatangkan pemain bintang seperti Michael Essien dan Carlton Cole. Biaya mendatangkan mereka jelas sangat mahal. Alhasil, performa Persib seharusnya bisa lebih baik.
Namun dari sembilan kali berlaga di Liga 1, Persib hanya meraih 3 kemenangan. Sisanya, 4 kali seri dan 2 kali kalah. Tak ayal, muncul seruan agar Djadjang mundur.
Namun Djadjang mengatakan, keputusannya mundur bukan karena tekanan Bobotoh, melainkan karena tekanan keluarganya. “Yang pasti awalnya karena tekanan dari pihak keluarga. “Anak-anak saya setiap hari merasa sakit hati karena hinaan terhadap saya di media sosial,” kata Djadjang.
Djadjang mengaku sudah menyampaikan keputusan mundur tersebut kepada manajemen klub. Ia berharap pihak manajemen bisa cepat mengambil sikap. Pasalnya Persib akan segera menghadapi Persiba Balikpapan pada Minggu nanti. Saya dalam posisi menunggu keputusan manajemen, ujarnya.
Apapun keputusan manajemen, lanjut Djadjang, ia akan tetap meminta pendapat keluarganya, meski permintaan pengunduran dirinya ditolak oleh manajemen. Namun jika manajemen menyetujuinya, Djadjang sudah punya rencana.
Saat ditanya apakah akan melatih klub lain, Djadjang hanya menjawab: “Mungkin. Yang pasti istirahat sejenak, tenang. Tapi kami akan tetap berkontribusi untuk sepak bola.”
Selain Djadjang, desakan mundur juga ditujukan kepada Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Seperti Djadjang, Umuh siap jika diminta manajemen untuk mundur.
“Saya sendiri kalau menurut saya harus mundur, ya mundur saja, tidak perlu dipaksakan,” kata Umuh kepada wartawan di kediamannya, Jalan Kiaracondong, Kota Bandung, Senin sore, 5 Juni 2017.
Umuh berharap bisa bertahan bersama Persib. Sebab, ia masih merasa ada yang perlu diperbaiki untuk mendongkrak performa Persib. “Saya mau perbaiki dulu, simpan dulu. “Kalau tidak ada jalan, apa yang bisa kami lakukan,” kata Umuh.
Sementara itu, Viking Persib Club (VPC), salah satu organisasi suporter terbesar Persib Bandung, meminta Djadjang dan Umuh tidak terburu-buru mengumumkan pengunduran dirinya.
“VPC terus memberikan dukungan kepada Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar sesuai fungsinya agar tidak mundur dari Persib Bandung selama putaran pertama Liga 1 2017 masih berlangsung,” demikian keterangan tertulis VPC.
Mereka akan melepas Djadjang dan Umur jika performa dan performa Persib belum juga membaik hingga babak pertama berakhir. “Demi tim kebanggaan kita, VPC tidak akan menghalangi Djadjang Nurdjaman dan Umuh Muchtar untuk mengundurkan diri.” —Rappler.com