DOE mempekerjakan insinyur swasta untuk mengaudit pembangkit listrik Luzon
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Departemen Energi juga mengingatkan Perusahaan Jaringan Nasional Filipina untuk bersiap menghadapi pemadaman paksa
MANILA, Filipina – Departemen Energi (DOE) membentuk tim teknis untuk rencana audit seluruh pembangkit listrik di Luzon.
Menteri Energi Alfonso Cusi sebelumnya memerintahkan audit di tengah serangkaian pemadaman listrik yang melanda Metro Manila dan provinsi-provinsi sekitarnya baru-baru ini.
Dalam wawancara dengan dzBB pada Sabtu, 6 Agustus, juru bicara DOE Pete Ilagan mengatakan departemen sedang berdiskusi dengan insinyur yang akan bergabung dengan tim audit.
“Selain tenaga ahli di lingkungan Departemen Energi dan instansi di Departemen Energi, kami juga mengundang tenaga ahli swasta seperti insinyur kelistrikan yang tergabung dalam asosiasi nasional, termasuk insinyur mesin.,” kata Ilagan.
(Selain keahlian para insinyur kami di Departemen Energi dan instansi terkait di Departemen Energi, kami juga mengundang para ahli dari sektor swasta, seperti insinyur listrik yang tergabung dalam asosiasi nasional dan juga insinyur mesin, untuk bergabung dalam tim.)
Ilagan mengatakan, batas waktu audit bisa ditentukan paling lambat Senin, 8 Agustus.
Pemadaman listrik di Luzon terjadi karena penipisan atau tidak adanya cadangan, dengan beberapa pembangkit listrik ditutup karena pemeliharaan atau mengalami pemadaman paksa.
Ketika ditanya tentang solusi segera terhadap cadangan yang terbatas, Ilagan mengatakan Cusi telah mengingatkan National Grid Corporation of the Philippines (NGCP) mengenai kewajibannya.
“Perusahaan Jaringan Listrik Nasional Filipina harus selalu siap dengan kapasitas cadangan sehingga ketika hal seperti ini ditutup, segera ada pembangkit cadangan, kapasitas cadangan yang dapat mengisi kekurangan akibat pemadaman paksa atau pemadaman tidak terencana ini. “ kata Ilagan.
(NGCP harus selalu siap dengan kapasitas cadangan sehingga ketika terjadi downtime, kita sudah memiliki pabrik cadangan, kapasitas cadangan yang akan mengisi kekurangan yang disebabkan oleh pemadaman paksa atau pemadaman tidak terencana.)
Selain audit, Cusi meminta Komisi Pengaturan Energi (ERC) menyelidiki kemungkinan pelanggaran yang dilakukan pemasok listrik. Katanya pemadaman adalah “pelanggaran total” terhadap Undang-Undang Reformasi Industri Tenaga Listrik (EPIRA).
Komite Energi Senat juga berencana melakukan hal tersebut lihatlah gerhana serentak dan apakah ada perilaku penetapan harga oleh para pelaku industri. – Rappler.com