Dokter Mahmud Ahmad, Sosok Baru Pengganti Dokter Azhari?
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
IPAC meluncurkan laporan mengenai sel-sel terorisme di Asia Tenggara pasca konflik Marawi
Jakarta, Indonesia – Indonesia dan Malaysia akan menghadapi ancaman baru yang berasal dari mereka yang kembali setelah berperang dalam konflik di Mindanao dan wilayah lain di Filipina.
Risikonya tidak berhenti ketika militer (Filipina) menyatakan kemenangan, kata Direktur Institute for Policy and Analysis of Conflict (IPAC), Sidney Jones, dalam keterangannya kepada media, Jumat, 21 Juli.
IPAC menerbitkan analisisnya hari ini dengan judul “Marawi, Timur Asia ‘Wilayah’ dan Indonesia”. Dalam laporannya, IPAC menyatakan bahwa pertempuran di Marawi, wilayah selatan Filipina, diperkirakan akan berdampak jangka panjang terhadap gaung ideologi ekstremis di Asia Tenggara.
“Kemampuan pejuang pro-ISIS untuk menduduki wilayah perkotaan dan menahan serangan militer Filipina selama hampir dua bulan telah menginspirasi kekerasan di beberapa wilayah di wilayah tersebut dan dapat menyebabkan lebih banyak serangan terhadap kota-kota di wilayah tersebut, sebuah strategi yang lebih terkoordinasi di kalangan ekstremis.” kelompok, yang dapat memperkuat kapasitas sel-sel pro-ISIS di Indonesia dan Malaysia,” kata laporan IPAC.
Mereka yang kembali ke Indonesia dan Malaysia dari pertempuran di Mindanao berpotensi menyebarkan kekerasan dan indoktrinasi. Laporan IPAC memuat bukti kuatnya berfungsinya rantai komando antara Suriah dan Marawi, dengan peran penting yang dimainkan oleh profesor di Malaysia, Profesor Dokter Mahmud Ahmad.
“Semua orang asing yang ingin bergabung dengan ‘Wilayah Asia Timur’ – struktur komando yang menjadi acuan di Marawi – harus melalui DR Mahmud. Ia juga mengatur pembiayaan operasi di Marawi yang ‘dicuci’ oleh Indonesia tersebut, dengan menggunakan anggota Jamaah Ansharrud Daulah (JAD),” bunyi laporan IPAC. (BACA: Kapolri ingatkan konflik Mawari jangan dianggap konflik agama)
Sidney Jones mengingatkan pemerintah untuk memikirkan pentingnya peran kawasan Asia Tenggara di mata ISIS, termasuk peran DR Mahmud, serta peran WNI di Suriah yang bisa berperan dalam skenario pasca-Marawi. Orang-orang ini kemungkinan besar akan menggantikan tokoh ISIS di kawasan ini, jika mereka ditangkap atau dibunuh. Ada juga pusat ISIS di wilayah tersebut yang akan dibangun di Filipina atau di tempat lain di kawasan ini.
Laporan IPAC ini menggambarkan bagaimana dua jaringan utama ISIS di Indonesia terlibat di Mindanao dan harus bekerja sama mengirimkan sekitar 20 pejuang ke garis depan di Marawi. Beberapa dari mereka berasal dari JAD, yang lainnya berasal dari kelompok kecil yang kurang dikenal, yaitu al-Hawariyun, yang pemimpinnya, Abu Nusaibah, ditahan pada bulan November 2016 ketika ia ingin melancarkan aksi kekerasan dalam aksi massa terhadap gubernur Jakarta saat itu. , Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.
“Keterkaitan Dr Mahmud dengan Bahrumsyah di Suriah berarti bahwa beberapa veteran konflik di Marawi, jika mereka kembali ke negaranya, tidak hanya akan mampu melatih para ekstremis di Indonesia ke tingkat kompetensi yang lebih tinggi, tetapi juga menjadi instrumen. untuk implementasi strategi ISID di wilayah ini,” demikian isi laporan IPAC.
Pada kurun waktu 1990-2000an, sosok yang dikenal sebagai tokoh penting dalam jaringan teror di wilayah ini adalah Dokter Azhari, seorang warga negara Malaysia yang diduga kuat mendalangi aksi bom Bali dan aksi teroris Jemaah Islamiyah di wilayah cuci ini. . Ia terbunuh pada November 2005 dalam penyergapan polisi Indonesia di kawasan Batu, Malang.
IPAC mencatat bahwa meskipun ada peningkatan upaya kerja sama anti-terorisme di wilayah ini setelah pecahnya konflik di Marawi, terdapat hambatan dalam berfungsinya sistem dan institusi politik yang ada, termasuk ketidakpercayaan di pihak Filipina dan Malaysia yang berdampak pada informasi. . proses berbagi.
Namun ada hal yang bisa segera dilakukan untuk memperbaiki keadaan, antara lain integrasi daftar terduga teroris yang harus diawasi. “Pemerintah Filipina dan komunitas donor juga harus segera mengatasi pengungsi Marawi, rekonstruksi kota yang dilanda konflik, untuk memastikan bahwa wilayah tersebut tidak menjadi lahan subur bagi perekrutan ekstremis,” kata IPAC. – Rappler.com