• October 2, 2024
Dokumen polisi dengan kuat menunjukkan adanya serangan teroris

Dokumen polisi dengan kuat menunjukkan adanya serangan teroris

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pemerintah mengusulkan pendekatan tanpa kekerasan

JAKARTA, Indonesia ̶ Masyarakat diminta untuk tidak berpuas diri dengan situasi keamanan menjelang Natal dan Tahun Baru. Sebab, aparat keamanan menemukan sejumlah dokumen yang membenarkan adanya aktivitas teroris.

“Dalam dokumen itu misalnya ada ‘pengantin baru’, lalu ada ‘konser’,” kata Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara, Senin (21/12). Laporan Kapolri disampaikan dalam pertemuan yang dihadiri Presiden dan Wakil Presiden.

Untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan keamanan, Polri akan menambah jumlah petugas. “Pemerintah juga berharap tidak hanya mengandalkan TNI dan Polri. Tapi juga partisipasi masyarakat,” kata Pram.

Terkait adanya istilah “konser” dalam dokumen yang disita polisi, Pram belum mau menjelaskan lebih lanjut. Apakah ini merupakan kata sandi untuk menyatakan kapan aksi terorisme akan dilakukan?

“Iya, itu syaratnya,” ujarnya. Pemerintah tidak akan menggunakan pendekatan kekerasan, meski telah mendapat laporan dari Kapolri bahwa bukti adanya rencana aksi teroris sudah cukup.

“Barang bukti (yang didapat) antara lain inisiasi pelakunya, lalu juga peralatannya dan juga skemanya, juga lokasinya dan sebagainya. Namun pemerintah tetap menginginkannya pendekatan lembut menjadi lebih penting daripada pendekatan keamanan,” katanya.

Pasalnya, deradikalisasi tidak bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan keamanan, tetapi juga perlu pendekatan budaya, agama, pendidikan, dan kesejahteraan. Ini yang dilakukan pemerintah saat ini, ujarnya.

“Kami ingin menyampaikan bahwa Presiden memahami dan mengetahui apa yang dilaporkan Kapolri,” ujarnya. Pemerintah mendengar ada beberapa ormas yang juga akan membantu Polri untuk menjamin perayaan Natal dan Tahun Baru 2015.

“Pemerintah yakin perayaan Natal dan Tahun Baru akan aman. Presiden meminta masyarakat tidak terlalu merayakannya,” ujarnya. Sebelumnya, Kapolri Jenderal. Pol. Badrodin Haiti mengungkapkan, sejumlah titik diprioritaskan Polri dalam Operasi Lilin atau operasi pengamanan rangkaian perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Kami siapkan 150 ribu personel. Ada beberapa prioritas. Selebihnya prioritas kedua,” kata Badrodin, Jumat (18/12) di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor. Badrodin menjelaskan, Operasi Lilin akan dilaksanakan mulai 24 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016.

Demi keamanan, Polri menggelar rapat koordinasi dengan aparat terkait. Salah satu agenda dalam pertemuan tersebut adalah soal bantuan keamanan kepada Polri.

Polisi menyiagakan sekitar dua pertiga pasukan. “TNI dan instansi terkait memiliki 70 ribu personel,” ujarnya. ̶ Rappler.com

BACA JUGA

Pengeluaran Sydney