• May 16, 2025
Donald Trump akan menghadiri peringatan 50 tahun KTT ASEAN di Manila

Donald Trump akan menghadiri peringatan 50 tahun KTT ASEAN di Manila

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dengan menghadiri KTT tersebut, Amerika Serikat ingin menyampaikan pesan bahwa ASEAN tetap menjadi mitra penting bagi mereka.

JAKARTA, Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump dipastikan akan menghadiri puncak perayaan 50 tahun KTT ASEAN di Manila, Filipina pada akhir November mendatang. Kepastian tersebut disampaikan Wakil Presiden Mike Pence saat mengunjungi Kantor Sekretariat ASEAN di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis, 20 April.

Melalui kunjungannya ini, Pence berusaha meyakinkan dunia internasional bahwa Amerika Serikat masih memiliki fokus di kawasan Asia Tenggara.

“Di bawah pemerintahan Trump, AS selalu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemitraannya dengan ASEAN dan memperkuat hubungan persahabatan,” kata Pence, Kamis di Gedung Sekretariat ASEAN.

Selain itu, ekspor Negeri Paman Sam ke negara-negara anggota ASEAN telah menyumbangkan lebih dari 550 ribu lapangan kerja bagi mereka. Sementara itu, 42 ribu perusahaan Amerika mengekspor produk dan jasa senilai lebih dari US$100 miliar ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara setiap tahunnya.

“Sebaliknya, AS justru mengimpor berbagai produk dalam jumlah besar dari negara-negara di kawasan ASEAN. “Nilainya mencapai US$274 miliar, jauh lebih besar dibandingkan impor negara lain di kawasan Asia,” kata Pence.

Dia berbicara dengan Presiden Trump dan mengonfirmasi bahwa raja real estat itu akan mengunjungi Manila, tempat pertemuan puncak akan diadakan pada akhir November. Pence mengatakan Trump antusias untuk berpartisipasi dalam KTT ASEAN-AS.

Suami Melania Trump juga akan terbang ke Vietnam untuk menghadiri KTT APEC bersama 20 pemimpin negara lainnya. Persoalan lain yang dibahas adalah sengketa Laut Cina Selatan (LTS). Pence mengatakan, posisi AS terhadap masalah ini tetap sama, yaitu akan terus memastikan kawasan tersebut damai dan dapat diakses oleh semua pihak, termasuk negara pengklaim.

Hapus keraguan

Pernyataan yang disampaikan Pence langsung menghilangkan keraguan di benak para pemimpin ASEAN. Pasalnya Trump tidak pernah menyebut kawasan Asia Tenggara saat berkampanye atau dilantik. Jadi ada keraguan dan rumor bahwa ASEAN tidak lagi dianggap berada di bawah pemerintahan Trump.

“Saat ini kita tidak lagi mempunyai pertanyaan dan keraguan yang belum terjawab,” kata Duta Besar Indonesia untuk ASEAN, Rahmat Pramono di tempat yang sama.

AS kembali bersuara lantang mengenai berbagai isu seperti LTS dan uji coba rudal Korea Utara. Soal Korea Utara, Negeri Paman Sam mengaku sangat puas dengan respon yang diberikan China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengaku prihatin dengan peluncuran bom nuklir yang berakhir kegagalan dan rencana mereka melakukan uji coba rudal setiap minggunya. Sementara itu, di saat yang sama, pemerintah China justru memuji pernyataan pemerintah AS tersebut.

“Para pejabat AS telah membuat pernyataan positif dan konstruktif seperti menggunakan cara damai untuk menyelesaikan masalah nuklir di Semenanjung Korea. “Ini menjelaskan arah kebijakan secara umum dan kami yakin ini adalah keputusan yang tepat dan harus diikuti,” kata Lu.

Sementara itu, pernyataan Korea Utara yang menyatakan akan berperang habis-habisan dengan AS dipandang tidak membantu.

Terkait persoalan sengketa LTS, AS berharap ASEAN bisa segera merumuskan code of good Conduct (COC). Tentu saja, ke depan AS ingin kebebasan navigasi tetap terjaga dan tidak dimonopoli oleh China.

“Mereka (AS) berharap solusi yang coba diterapkan ASEAN, salah satunya COC, tetap bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya. – Rappler.com

Data Hongkong