• November 24, 2024

Drama seputar perempat final Liga Champions

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dari dilema Dani Alves hingga kejutan Leicester City

JAKARTA, Indonesia — Pengundian babak perempat final Liga Champions Eropa dilaksanakan pada Jumat malam, 17 Maret 2017 di markas UEFA, Nyon. Delapan tim masing-masing menerima lawannya.

Ada tim yang bertemu lawan lama seperti Barcelona dan Juventus, serta ada juga tim yang belum pernah bertemu di kompetisi UEFA seperti AS Monaco dan Borussia Dortmund.

Berikut beberapa fakta menarik dari hasil undian babak perempat final Liga Champions Eropa:

Dilema Dani Alves

Dani Alves pindah dari Barcelona ke Juventus pada bursa transfer musim panas 2016. Dua hari lalu, gelandang serba bisa ini menyatakan siap menghadapi tim mana pun di perempat final kecuali Barcelona.

Pasalnya, dia punya pengalaman panjang bersama Barcelona. Misalnya, Alves sudah membela Barcelona sebanyak 247 kali di semua kompetisi. Namun hasil imbang justru mempertemukan Juventus dengan Barcelona. Hal ini jelas akan menjadi dilema baginya.

Wakil presiden Barcelona Jordi Mestre mengaku tetap mengapresiasi Dani Alves meski sang pemain kini bermain untuk Juventus. “Kami sangat mengapresiasi Juventus, tim yang saat ini dibela Dani Alves. “Dia pemain yang sangat kami banggakan,” kata Jordi usai pengundian, Jumat 17 Maret.

‘Pembalasan’ Carlo Ancelotti

Sebelum melatih Bayern Munich, Carlo Ancelotti adalah pelatih Real Madrid. Kini dia harus menghadapi mantan klubnya. Namun, bukannya enggan, Ancelotti malah tak sabar menghabisi Madrid.

“Real Madrid adalah tim yang spesial bagi saya, sungguh menyenangkan bisa melatih mereka. Tapi kami punya kemampuan untuk mengalahkan mereka,” ujar Ancelotti seperti dikutip UEFA, Jumat 17 Maret 2017.

Ancelotti dipecat Real Madrid pada musim panas 2015 setelah gagal meraih gelar juara. Mereka tersingkir dari Liga Champions dan gagal dalam perebutan gelar juara La Liga. Mungkin itu sebabnya dia ingin menyingkirkan Real Madrid di perempat final, untuk membuktikan bahwa Real Madrid salah memecatnya.

Sejarah baru Leicester City

Foto diambil dari @LCFC/Twitter

Lolos ke babak semifinal atau tersingkir di babak perempat final masih menjadi sejarah baru bagi Leicester City. Pasalnya ini merupakan debut pertama mereka di turnamen paling bergengsi di Eropa tersebut.

Sebagai pendatang baru, Leicester diuntungkan karena tidak mengusung nama besar sehingga para pemainnya bisa tampil leluasa. Sehingga bukan tidak mungkin mereka bisa melaju ke babak semifinal.

Oleh karena itu, Leicester harus memaksimalkan laga kandangnya. Pasalnya lawannya yakni Atletico Madrid tidak pernah kalah setiap kali menjamu tim Inggris di Vicente Calderon.

—Rappler.com

unitogel