• April 20, 2025
Dua sahabat saling berhadapan di Stadion Manahan pada perempat final Piala Presiden

Dua sahabat saling berhadapan di Stadion Manahan pada perempat final Piala Presiden

Laga ini diprediksi akan berlangsung seru, menarik, dan nikmat untuk disaksikan.

SOLO, Indonesia – Perempat final Piala Presiden 2017 hari kedua, Minggu 26 Februari, di Stadion Manahan Solo akan menampilkan laga big match antara Arema FC dan Sriwijaya FC. Kedua tim sama-sama berpeluang melaju ke babak semifinal.

Laga ini diprediksi akan berlangsung seru, menarik, dan nikmat untuk disaksikan. Bahkan, Pelatih Arema Aji Santoso berani menjamin laga kali ini akan menjadi yang paling seru dibandingkan tiga laga babak delapan besar lainnya. (BACA: PSSI Ubah Jadwal Perempatfinal Piala Presiden 2017)

“Kualitas kedua tim sama, pemain bagus, pertandingan akan seru. “Yang bisa memanfaatkan peluang, dialah pemenangnya,” kata Aji Santoso saat memberikan siaran pers, Sabtu sore, 25 Februari.

Secara statistik, Singo Edan –julukan tim Arema FC– mencatatkan rekor lebih impresif setelah menjuarai grup 2 dengan dua kemenangan dan satu kali imbang. Sedangkan Sriwijaya hanya mampu lolos sebagai runner-up grup 4 dengan raihan satu kemenangan, satu kali imbang, dan satu kali kalah.

Meski demikian, Aji tidak menganggap runner-up itu sebagai tim kelas dua. Apalagi Laskar Wong Kito ditangani oleh pelatih baik, Widodo C Putro, yang juga merupakan sahabat baiknya.

Aji dan Widodo pernah satu timnas Indonesia, dimana Aji berposisi sebagai bek, sedangkan Widodo bermain di lini depan tim Garuda. Keduanya pun bekerja sama melatih timnas U-23. Tak bisa dimungkiri, kedua sahabat taktis ini saling mengenal gaya kepelatihan masing-masing, termasuk kelebihan dan kekurangannya.

“Selama 90 menit kami adalah rival, kami akan saling mengalahkan. “Tapi setelah itu kita sudaar (bersaudara) lagi,” kata Widodo.

“Sriwijaya FC hanya itu penerustapi hal itu tidak menyurutkan semangat kami, kami akan tetap berjuang untuk menang.”

Lalu siapakah yang akan sukses di Manahan? Melihat permainan Singo Crazy yang agresif dan eksplosif di babak penyisihan, sepertinya Christian Gonzales dan kawan-kawan mempersulit rencana Sriwijaya melaju ke babak semifinal. Sebaliknya, jika melihat kembali rekor pertemuan kedua tim di Stadion Manahan, Laskar Wong Kito – julukan tim Sriwijaya FC – lebih unggul.

Dari tiga pertemuan, Sriwijaya selalu berhasil mengalahkan Arema saat bentrok di Manahan. Keduanya bertemu di Piala Presiden 2009/2010, Piala Antar Pulau 2012, dan Piala Presiden 2016 yang mana Singo Edan selalu pulang dengan kekalahan.

Semen Padang masih impresif?

Pada laga final, pemuncak Grup 5 Semen Padang akan ditantang runner-up Grup 2 Bhayangkara FC. Pada babak penyisihan, Semen Padang mencatatkan rekor impresif dengan memenangi seluruh pertandingan dan mengalahkan Madura United, PSCS Cilacap, dan Perseru Serui.

Tak hanya menang, tim besutan Kabau Sirah juga mengoleksi 12 gol dan tak pernah kebobolan. Dengan catatan itu, Semen Padang menjadi tim dengan total gol terbanyak.

Marcel Sacramento dan kawan-kawan juga menjadi tim paling produktif dan satu-satunya tim tamu yang mampu mencetak angka penuh, 9 poin. Rekor di turnamen ini seolah mematahkan julukan Semen Padang sebagai juara kandang kompetisi ISC 2016.

Meski demikian, sang pelatih Nil Maizar tak mau sesumbar bisa mengalahkan lawannya Bhayangkara FC dengan mudah. Nil menilai Bhayangkara merupakan tim muda yang memiliki energi besar untuk meraih kemenangan sehingga akan menghadirkan tantangan berat di lapangan.

“Kami siap secara teknis, fisik dan mental untuk bersaing. Kami hanya fokus bermain sebaik mungkin. “Saya ingin anak-anak tetap rendah hati,” kata Nil.

Sementara itu, pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy mengaku sudah menyiapkan strategi untuk meredam serangan Semen Padang dan mencuri kemenangan.

Sebenarnya tim asal Surabaya ini punya rekor bagus di babak penyisihan grup. Evan Dimas dan kawan-kawan meraih dua kemenangan dan satu kekalahan serta melaju ke delapan besar sebagai runner-up terbaik.

“Tidak ada hal lain dalam persiapan kami. Semen Padang tim yang berbahaya, tapi kami sudah menyiapkan formula untuk menghadapinya, kata Simon.

Bhayangkara sedikit diuntungkan dengan lokasi pertandingan. Buaya Besar sudah akrab dengan rerumputan dan hujan di Manahan saat menggelar turnamen segitiga Trofeo Bhayangkara di stadion tersebut pada Januari lalu. – Rappler.com

lagu togel