• September 28, 2024
Dua warga anti tambang Tumpang Pitu dikabarkan tewas

Dua warga anti tambang Tumpang Pitu dikabarkan tewas

Menurut peneliti, kandungan emas di Tumpang Pitu merupakan yang terbaik di dunia.

BANYUWANGI, Indonesia—Dua warga di kawasan Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dikabarkan tertembak saat melakukan aksi protes di lokasi tambang emas, Rabu, 23 November.

“Kami mendapat informasi ada dua warga yang tertembak, namun kami belum bisa memastikan apakah benar tertembak karena polisi hanya menggunakan peluru karet,” kata Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama di Banyuwangi.

Ia mengatakan, jumlah warga yang melakukan aksi protes terhadap tambang emas Tumpang Pitu sekitar 600 orang dan jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan gabungan kepolisian yang berjumlah 400 personel.

“Ada satu anggota Polres Banyuwangi yang terluka akibat lemparan batu massa aksi dan harus mendapat perawatan di klinik PT BSI dan beberapa anggota lainnya juga terkena lemparan batu,” ujarnya.

Bastoni menjelaskan massa melakukan aksi vandalisme dengan membakar sejumlah sarana dan prasarana milik PT BSI di sekitar lokasi tambang emas di Kecamatan Pesanggaran.

“Massa membakar kendaraan penambang, kantor keamanan, dan kamp milik PT BSI. Kemarahan warga yang anti tambang menjadi puncak tuntutan penutupan tambang emas di Tumpang Pitu, namun kami menduga ada provokator yang membuat warga berperilaku anarkis, jelasnya.

Dia mengatakan, warga menolak keras keberadaan tambang emas di Tumpang Pitu, namun hingga saat ini polisi belum bisa menutup tambang tersebut karena seluruh izin yang dimiliki PT BSI sesuai prosedur.

“Kami terus berupaya melakukan negosiasi dengan warga, agar suasana di sekitar pemukiman di Kecamatan Pesanggaran kondusif,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan lapangan, situasi di sekitar lokasi tambang emas di Tumpang Pitu masih mencekam hingga Rabu malam dan ratusan petugas polisi bersiaga mengamankan lokasi tambang emas tersebut.

Serbuan warga di kawasan pertambangan emas Tumpang Pitu merupakan bentuk kekecewaan karena hingga saat ini kawasan pertambangan belum ditutup. PT BSI tetap mengeksploitasi penambangan emas meski seluruh warga menolak penambangan tersebut.

Pejabat: Kegiatan penambangan emas sudah sesuai prosedur

Menurut laporan media lokal kali banyuwangi, Kontroversi keberadaan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, sudah berlangsung beberapa hari sebelumnya.

Pertemuan atau mediasi antar warga terkait lokasi dan pengelolaan PT Bumi Suksesindo (BSI) di Mapolres Banyuwangi digelar pada Selasa, 20 November, namun tetap ditolak warga.

Dalam pertemuan yang dihadiri antara lain Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Perhutani dan Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama, Kepala BPPT Abdul Kadir mengatakan, aktivitas tambang emas Tumpang Pitu sudah sesuai. dengan prosedur.

“Izin PT BSI sudah lengkap dan sesuai aturan, jadi tidak ada masalah,” dia berkata.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi Chusnul Khotimah juga mengatakan analisis dan uji dampak lingkungan penambangan emas telah sesuai dengan peraturan dan disetujui oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur.

Setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari instansi lain, seperti dari Dinas Perhubungan dan Komunikasi dan Informatika serta Kapolri, warga tetap teguh menolak keberadaan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu. Pasalnya keberadaan tambang emas dinilai hanya akan meninggalkan kerusakan lingkungan saja.

Harta Karun di Pulau Merah

Kandungan emas di Tumpang Pitu tidak hanya menarik perhatian para pengusaha dan warga, namun juga 21 ahli geologi dan peneliti pertambangan dari dalam dan luar negeri. Mereka atermasuk Society of Economic Geologists (SEG), CODES University of Tasmania, Australia, dan Indonesian Society of Economic Geologists (MGEI).

Ketua rombongan, Prof. David Cooke, mengatakan para peneliti tinggal di Pulau Merah selama dua hari. Mereka mencermati kondisi bebatuan Pulau Merah, serta mengamati aktivitas penambangan yang ada.

“Pulau Merah itu istimewa. “Selain kandungan emasnya yang dianggap terbaik di dunia, bebatuan di sana ibarat laboratorium alam luar biasa yang bisa kita lihat langsung,” kata profesor KODES dari Universitas Tasmania. -laporan dari Antara/Rappler.com

BACA JUGA

Data SDY