Duel antar tim berbeda kasta dengan materi seimbang
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kedua tim akan bertemu pada laga Piala Jenderal Sudirman selanjutnya. Siapa yang akan menjadi pemenang?
JAKARTA, Indonesia — Surabaya United dan PS TNI yang akan bertemu pada laga pembuka babak kualifikasi Grup C Piala Jenderal Sudirman pada Minggu, 15 November, sebenarnya merupakan tim dari kasta berbeda. Jika Surabaya United adalah tim profesional, PS TNI hadir sebagai tim amatir. Namun materi kedua tim relatif berimbang.
Di Surabaya United, ada beberapa nama beken yang sudah lama bergabung. Di antaranya Putu Gede, Fatchu Rochman, M Sahrul Kurniawan, Zulfiandi, Ilham Udin Armaiyn, dan Evan Dimas.
Mereka merupakan alumni timnas U-19, dan berpengalaman bersama timnas U-23. Jam terbang dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi.
Sedangkan grup PS TNI banyak dihuni pemain PSMS Medan, termasuk pemain yang saat ini berstatus anggota TNI. Mereka adalah Manahati Lestusen, Ravi Murdianto, Wawan Febrianto, Abduh Lestaluhu, dan Ahmad Nufiandani.
Lantas siapakah yang akan menang pada laga yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur ini?
Pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan, mengatakan timnya siap meraih kemenangan.
“Target kami menang di game pertama. “Pada pertandingan besok kami akan mendominasi permainan,” kata Ibnu saat ditanya, Sabtu.
Menurut Ibnu, pihaknya mewaspadai kecepatan pemain PS TNI yang pernah diuji di timnas U-23, yakni Nufiandani dan Wawan Febrianto. Selain cepat, PS TNI juga punya tipikal pemain keras. Hal itu dibuktikan dengan pertandingan Piala Kemerdekaan lalu yang kini banyak pemain PSMS yang berkostum PS TNI.
“Mereka sangat gigih. “Kerja keras dan berani bermain keras, itu tantangan anak-anak,” ujarnya.
Untuk menurunkan PS TNI, Ibnu menginstruksikan pemainnya untuk mengatur kecepatan. Dengan begitu, timnya mampu meredam kecepatan lawan dan mengatur tempo untuk menghindari permainan keras.
PS TNI, tim amatir kelas profesional
Pelatih PS TNI Suharto AD sebelumnya menjabat sebagai pelatih PSMS. 75 persen materi PS TNI juga merupakan pemain PSMS. Oleh karena itu, tim ini layak disebut sebagai jelmaan PSMS.
Meski berstatus amatir dan dipanggil pelatih lain sebagai tim yang belum fit untuk mengikuti turnamen Piala Jenderal Sudirman, namun kualitas PS TNI memang tidak bisa dianggap remeh.
Lini tengah PS TNI memiliki mobilitas tinggi dengan sosok Manahati Lestussen yang bisa dipasang sebagai gelandang jangkar.
Mereka siap membuktikan kekuatannya.
“Kami tidak ingin bicara terlalu banyak, kami tidak ingin mengatakan ini atau itu. “Kami hanya akan membuktikannya di lapangan,” kata Soeharto.
Status tidak diunggulkan Menurut Suharto, hal itu justru akan membuat PS TNI terlihat bebas dan tanpa beban.
“Kita hanya diketahui saja, kita disebut tim amatir, konon level kita tidak sama. Tapi justru membuat kami lebih tenang dan tidak terlalu membebani tim-tim yang punya nama besar di grup ini, ujarnya. — Rappler.com
BACA JUGA: