• October 4, 2024

Duel dua tim berantakan, siapa yang lebih buruk?

Duel dua tim yang dulunya menjadi penentu gelar juara, kini hanya menjadi ajang penyelamatan muka

JAKARTA, Indonesia – Dua manajer dari negara yang sama tetapi takdir berbeda bertemu di Hari pertandingan Liga Utama ke-19. Mereka adalah Guus Hiddink dan Louis van Gaal.

Sebaliknya, jika Hiddink mulai melatih Chelsea, Van Gaal sedang menghitung hari untuk meninggalkan Manchester United.

Kondisi kedua tim hampir sama: babak belur. Chelsea belum meraih kemenangan pertama mereka sejak kedatangan Hiddink, sementara United telah kalah empat kali berturut-turut di semua kompetisi.

Di laga pertamanya bersama klub berjuluk The Blues, Hiddink hanya bisa menyaksikan pasukannya ditahan imbang 2-2 oleh Watford. Bahkan, mereka unggul 1-0.

Meski kedudukan imbang 2-2, Oscar berpeluang memimpin lewat tendangan penalti. Namun performa pemain asal Brasil itu justru terdefleksi gawang Heurelho Gomes.

Yang lebih baik dari Chelsea adalah kondisi psikologis para pemainnya. Setelah Jose Mourinho ditugasi dari kursi manajer, John Terry dan kawan-kawan bermain lebih leluasa. Mereka mengalahkan Sunderland 3-1 di pertandingan pertama mereka tanpa manajer asal Portugal itu.

Namun permasalahan utama belum teratasi yakni performa pemain yang masih di bawah standar. Pertandingan melawan Watford membuktikan hal itu. Mereka hanya mencetak dua tembakan dari 17 tembakan tepat sasaran.

Hiddink mencoba mengingatkannya akan kondisi tersebut. Situasi yang juga dikeluhkan Mourinho. Dalam wawancaranya dengan Chelsea TV, mantan pelatih timnas Rusia dan Australia itu melontarkan sindiran halus. “Apa yang perlu dilakukan para pemain Chelsea adalah bercermin,” katanya.

Situasi yang kurang lebih sama dialami United. Fans berturut-turut dibuat malu dengan hasil buruk tim berjuluk Setan Merah itu.

Tiga kekalahan yang mereka derita di Premier League sebenarnya datang dari tim kecil. Mereka kalah dari Bournemouth 1-2, Norwich City 1-2, dan Stoke City 0-2. Artinya, peraih 20 gelar Liga Inggris itu belum pernah merasakan kemenangan dalam lima laga terakhir.

Bayangkan betapa tertekannya Wayne Rooney dan kawan-kawan dengan situasi ini. “Tekanan terus meningkat. Tidak ada cara untuk mengatasinya,” kata Van Gaal ESPN.

Situasi di United semakin buruk, seiring dengan mulai muncul rasa tidak percaya terhadap si Tulip Besi –julukan Van Gaal– di dalam tim. Sejumlah pemain mulai menilai masa kerja pelatih berusia 62 tahun itu sudah hampir habis. Salah satu bek sayap United mengaku kepada Michael Owen bahwa mereka mulai enggan tampil.

“Hari-hari buruk akan terus berlanjut,” kata gelandang United Michael Carrick.

Chelsea mulai berubah, United masih labil

Lantas bagaimana peluang kedua tim pada laga besok?

Harus diakui perubahan mulai terasa di Chelsea meski tak seberapa. Kepergian Mourinho membuat para pemain kini harus membuktikan bahwa mereka bukanlah penyebab utama menurunnya performa The Pensioner – julukan lain Chelsea.

Beberapa pemain yang sempat dianggap tamat di era Mourinho ternyata mulai tampil lebih baik. Diego Costa mencetak dua gol ke gawang Watford, tepat di belakang Branislav Ivanovic dan sayap Pedro ikut merayakan gol ke gawang Sunderland.

Hiddink kini tinggal memperketat barisan penjaga gawangnya. Terutama untuk mencari pengganti Costa yang tidak bisa tampil melawan United karena akumulasi kartu kuning. Loic Remy bisa menjadi pilar pendukung Hiddink meski penyerang asal Prancis itu kerap tampil lebih baik sebagai pemain pengganti.

Selain Costa, Hazard juga diragukan tampil. Namun posisinya masih bisa digantikan oleh Pedro Rodrgiguez atau Willian. Chelsea tetap bisa menang atas Sunderland meski tanpa Hazard.

Sebaliknya, United tidak punya cukup waktu untuk pulih dari kekalahan beruntunnya. Usai tumbang dari Stoke pada Sabtu 26 Desember, praktis mereka hanya punya waktu dua hari untuk bersiap menghadapi Chelsea.

“Sangat sulit untuk melakukannya dalam waktu singkat. Tapi kita harus mencobanya.” kata Van Gaal.

Mantan manajer Bayern Munich dan Barcelona itu sedikit terbantu dengan kembalinya dua pilarnya, Bastian Schweinsteiger dan Morgan Schneiderlin. Schweinsteiger kembali setelah menjalani tiga pertandingan. Sementara itu, Schneiderlin kembali dari cedera.

Duo dua gelandang ini akan memberikan kontribusi taktis yang lebih baik dibandingkan duet Carrick dan Ander Herrera yang gagal total mengatasi Stoke. Dengan begitu, Herrera bisa semakin terdorong ke depan, di belakang sang striker utama—baik Wayne Rooney atau Anthony Martial.

Dengan menurunnya performa Depay, Martial bisa kembali ke posisinya sayap kiri. Sedangkan Wayne Rooney bisa kembali mengisi posisi striker. Peran Martial dan Rooney bisa lebih cair. Keduanya bisa bergantian mengisi ujung tombak, posisi yang kerap dianggap lebih ideal bagi Martial dibandingkan Rooney yang sudah kehilangan ketajamannya.

Namun, jika semua skema tersebut gagal membuat United mengatasi Chelsea, nampaknya waktu Van Gaal benar-benar habis. —Rappler.com

BACA JUGA:

Data Sidney