Duel dua tim bertahan, mentalitas menjadi faktor penentu
- keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia – Semen Padang sejak awal turnamen tidak diunggulkan sebagai finalis. Kegagalan meraih tiga kemenangan dari laga normal di tiga laga awal membuat tim berjuluk Kabau Sirah itu berada di posisi terbawah.
Namun tim asuhan Nilmaizar perlahan tapi pasti menunjukkan tajinya. Kolektivitas dan kebersamaan para pemain yang rata-rata telah bersama sejak tahun 2012 membuat grafik performa mereka semakin meningkat.
Melawan Mitra Kukar, Semen Padang kalah statistik. Namun, dalam hal tujuan “agregat”, mereka lebih baik. Pada pertemuan pertama, klub kebanggaan masyarakat Padang itu bermain imbang 0-0 dan di laga kedua menang 2-1.
Memang pada laga pertama, Semen Padang kalah adu penalti 4-5. Namun, Nilmaizar tidak pernah menganggapnya sebagai kekalahan. Sebab yang penting baginya adalah performa selama 90 menit.
“Saya tidak pernah berharap kalah dari mereka. Dalam sepak bola, gol penalti tidak boleh dihitung karena ini bukan fase knockout. Jadi, selama 90 menit kami tidak pernah kalah melawan mereka, kata Nilmaizar saat ditemui di sela-sela uji lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu 23 Januari.
Berdasarkan statistik, Mitra Kukar memang lebih unggul. Mulai dari akurasi tembakan, passing, hingga tackling. Namun dari segi jumlah gol dan performa pertahanan, Kabau Sirah berada di atas Naga Mekes.
Yang perlu diperhatikan adalah statistik dribblingnya. Semen Padang luar biasa. Hal ini menunjukkan pemain Kabau Sirah lebih berani secara individual dalam menembus pertahanan lawan. Mereka juga lebih tajam dalam melakukan jab di kotak penalti lawan. Bukan sekadar menjaga penguasaan bola di lini tengah.
Selain itu, Semen Padang juga kerap menggunakan lubang pada bagian sayap. Karena itu, persimpangan Lebih banyak orang yang dibebaskan, meskipun persentase keberhasilannya kecil. Saat dikonfirmasi, Nilmaizar mengaku persentase dan statistik timnya memang kalah dari tim lain. Namun statistik bukanlah segalanya.
“Statistiknya bergantung pada strategi kami. “Dengan materi yang saya punya, kami lebih nyaman memanfaatkan serangan balik,” kata Nilmaizar.
Ia pun mengingatkan para pemainnya untuk tidak mudah terpengaruh dengan statistik. Yang penting baginya adalah skor di akhir pertandingan dan menjadi pemenang setelah peluit akhir dibunyikan.
“Kami juga kalah secara statistik melawan Bali United. Penguasaan bola, menembakke sudut, mereka yang paling banyak jumlahnya. Tapi para pemain membuktikan bahwa kami bisa menang melawan mereka, jelas pelatih anggota Timnas Pra-Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Kedua tim bagus dalam serangan balik
Semen Padang dan Mitra Kukar kurang lebih memiliki karakter yang sama. Keduanya suka bermain bertahan dan memanfaatkan serangan balik. Dalam 9 pertandingan sepanjang turnamen, Mitra Kukar bermain agresif dalam empat pertandingan. Namun di sisa pertandingan mereka lebih mengandalkan serangan balik.
Situasi hampir serupa juga terjadi di Semen Padang. Mereka hanya bermain agresif di tiga laga, selebihnya sama: bermain lebih bertahan dan menunggu momen untuk melakukan serangan balik cepat. Dengan strategi tersebut, kolektivitas dan pertahanan menjadi faktor utama atau kunci permainan.
Oleh karena itu, menarik untuk dinanti apa saja perbedaan persiapan kedua tim di final. Terlebih Jafri Sastra nampaknya mencoba untuk mengcover skenario permainan yang akan dihadirkan pada game terakhirnya.
Ia memilih mendidik anak asuhnya di Malang. Di Jakarta mereka hanya melakukan uji coba lapangan. Berbeda dengan Semen Padang yang langsung berangkat ke Jakarta begitu lolos ke final.
Sepertinya Jafri Sastra sudah menyiapkan strategi baru untuk Mitra Kukar. Hal ini untuk menjaga agar kekalahan 1-2 di babak delapan besar tidak terulang di laga terakhir.
Mitra Kukar hanya perlu bermain lebih sabar dan rapi di lini belakang. Sebab, lubang sayap Semen Padang cukup berbahaya. Sedikit ceroboh dalam menjaga sayap dan pergerakan James Koko Lomell, mereka bisa saja kehilangan sedikit.
Selain itu, jika penantian terlalu panjang, tim berjuluk Naga Mekes harus bersiap menciptakan sedikit peluang. Striker Mitra Kukar Patrick Cruz Dos Santos tak bisa menyia-nyiakan peluang.
Jika tidak, kedua tim bisa kembali seri. Dan pertandingan akan dilanjutkan dengan adu penalti. Lantas bagaimana peluang kedua tim jika laga harus melalui drama? tos-tosan itu?
Gol penalti, duel dua kiper terbaik turnamen
Pada turnamen tersebut, Semen Padang dan Mitra Kukar kerap bermain imbang sepanjang 90 menit. Tapi, Semen Padang lebih sering. Secara total, mereka menjalani lima pertandingan adu penalti. Hasilnya adalah empat kekalahan dan satu kemenangan. Sedangkan Mitra Kukar mendapat tiga penalti dalam satu kekalahan dan dua kemenangan.
Pada babak penuh drama ini, kedua kiper akan saling bersaing untuk mencetak penyelamatan sebanyak-banyaknya. Bagaimana kinerja mereka sepanjang turnamen?
Kiper Semen Padang Jandia Eka Putra memang punya anugrah di bawah asuhan Shahar Ginanjar. Namun Jandia lebih berpengalaman dibandingkan Shahar yang merupakan mantan kiper timnas U-23. Karena dia menghadapi lebih banyak hukuman. Namun mental Shahar baik-baik saja usai menggagalkan dua tendangan Arema Cronus pada leg kedua babak semifinal terakhir.
Tekanan tidak hanya tertuju pada kedua kiper tersebut. Tapi juga hukumannya. Kedua kubu sudah mempersiapkan segala skenario yang mungkin terjadi. Meski pertandingan harus dilanjutkan ke adu penalti.
Alhasil, Nilmaizar dan Jafri Satra berusaha membuat para pemainnya lebih santai dan tenang. .Pada hari Jumat, 22 Januari, para pemain dibebaskan dari latihan. Mereka bebas berkeliaran.
Bagi Nil, faktor teknis di laga terakhir tak lagi berpengaruh seperti faktor mental dan psikologis. Karena permainan ini bukan hanya tentang berbicara keahlian, tetapi juga mentalitas dan emosi pemain. “Saya mencoba membuat pemain menyukainyamenikmati mungkin,” katanya.
Jafri Sastra mengungkapkan hal serupa. Tekanan, kata dia, sebenarnya ada pada Semen Padang. Sebab ekspektasi terhadap klub lebih tinggi karena mengalahkan timnya.
“Semen Padang semakin mendapat tekanan karena setelah mengalahkan kami di babak delapan besar, ekspektasi mereka semakin tinggi. Saya minta para pemain menikmati permainannya, kata Jafri.—Rappler.com
BACA JUGA: