Dunia mengutuk aksi teroris di Jakarta
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Beberapa pemerintah asing telah meminta warganya untuk waspada ketika berada di Jakarta.
JAKARTA, Indonesia – Dunia internasional mengecam aksi bom pada Kamis, 14 Januari di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Setidaknya enam negara dan dua organisasi internasional mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengeboman yang menewaskan tujuh orang tersebut.
Dua di antaranya adalah warga sipil. Sementara itu, 24 orang mengalami luka-luka.
pemerintah Amerika Serikat dikritik keras serangan teroris yang terjadi di Jakarta. Melalui siaran pers yang diterima Rappler, mereka menyampaikan belasungkawa.
“Amerika Serikat mengutuk keras serangan teroris brutal terhadap aparat kepolisian, WNI, dan warga asing yang terjadi hari ini. “Kami berdiri teguh dalam solidaritas dengan mitra kami di Indonesia dan menegaskan kembali tekad kami untuk terus bekerja sama memberantas ancaman terorisme ini,” kata Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Sebelum pernyataan ini keluar, beredar imbauan di dunia maya kepada warga Negeri Paman Sam di Jakarta agar tidak mendekati kawasan Sarinah dan Hotel Sari Pan Pacific. Imbauan yang disebarkan melalui pesan singkat itu diterima pada pukul 06.51, sehingga tampaknya AS sudah mengetahui serangan akan terjadi.
Namun hal tersebut dibantah oleh Kedutaan Besar AS. Mereka membenarkan memang mengirimkan surat elektronik berisi pemberitahuan darurat kepada warganya yang berdomisili di Jakarta. Tetapi, informasi dikirim setelah bom meledak.
“Kami mengirimkan email dari jaringan tanggap darurat yang menggunakan stempel waktu (GMT) + 7. Email-email tersebut dikirimkan pada pukul 11:44 WIB dan 12:36 WIB kepada warga yang terdaftar di jaringan tanggap darurat Amerika. Tujuannya untuk memberikan mereka informasi mengenai perkembangan terkini dan informasi penting mengenai keselamatan warga Amerika di luar negeri, kata Kedutaan Besar AS di Jakarta.
Simpati juga diungkapkan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop. Selain menghubungi langsung Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang saat ini berada di Uni Emirat Arab, Bishop juga menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia.
“Saya telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan menawarkan dukungan apa pun yang dibutuhkan Indonesia untuk merespons serangan ini,” kata Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Bishop juga meminta warga Australia menghindari kawasan Sarinah di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Meski begitu, mereka tidak melarang warganya datang ke Indonesia.
Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, melalui akun Twitternya memastikan tidak ada warga Negeri Kanguru yang menjadi korban.
Tidak ada laporan mengenai warga Australia yang terluka dalam serangan di Jakarta hari ini. Pastikan Anda mengikuti saran perjalanan dengan hati-hati @Slimreisiger https://t.co/mOest2OCKI
— Paul Grigson (@DubesAustralia) 14 Januari 2016
Dukungan dan imbauan untuk meningkatkan kesadaran juga disampaikan oleh pemerintah Inggris, India, dan Singapura. Ketiga pemerintah negara tersebut pun mengecam dan meminta warganya waspada saat berada di Jakarta.
Kementerian Luar Negeri Belanda juga mengutuk pemboman tersebut. Melalui akun Twitter Kementerian Luar Negeri, mereka menyebut aksi teroris kembali menyerang individu yang tidak bersalah.
Dalam kejadian tersebut, satu orang warga negara Belanda diketahui mengalami luka-luka. Berdasarkan informasi Polda Metro Jaya, korban asal Belanda diketahui bernama Yonahen Antonius Maria. Ia kini dirawat di RSPAD Gatot Subroto.
Juru Bicara Kedutaan Besar Belanda di Jakarta Nico Schermers mengatakan, kondisi warga baik.
“Saat ini masih dirawat dan kondisinya stabil. “Tidak ada warga kami yang meninggal seperti yang diberitakan secara luas di media,” kata Schermers tanpa membeberkan identitas warga tersebut kepada Rappler saat dihubungi, Kamis, 14 Januari.
Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Negara menjelaskan, ada dua orang yang meninggal dunia. Satu dari Indonesia dan satu lagi dari Kanada. Namun hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan Kedutaan Besar Kanada di Jakarta terkait meninggalnya warganya.
Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Uni Eropa pun mengecam aksi brutal terorisme di Jakarta.
“Sekretaris Jenderal OKI Iyad Ameen Madani mengutuk keras tindakan yang merusak ketentraman warga Jakarta tersebut. “Beliau yakin dengan upaya pemerintah Indonesia untuk menemukan pelaku di balik tragedi tersebut,” kata perwakilan OKI melalui keterangan tertulis.
Perwakilan Komisioner Tinggi Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan teror di Jakarta merupakan peringatan bahwa ancaman terorisme bisa terjadi di mana saja dan harus diatasi secara global.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan memastikan meski Jakarta diguncang aksi bom bunuh diri, namun kondisi ibu kota aman dan terkendali. – Rappler.com
BACA JUGA: