• May 31, 2025
Duterte memberi ‘informasi yang salah dan beracun’

Duterte memberi ‘informasi yang salah dan beracun’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

“Ini adalah hari yang menyedihkan bagi mereka yang percaya pada keadilan, integritas dan kejujuran,” kata Marcelo Garbo Jr., pensiunan wakil direktur jenderal polisi kepada Rappler.

MANILA, Filipina – Seorang pensiunan jenderal polisi yang dituduh melindungi operasi narkoba ilegal di negaranya oleh presiden yang baru dilantik pada Selasa, 5 Juli, membantah melakukan kesalahan.

“Ini adalah hari yang menyedihkan bagi mereka yang percaya pada keadilan, integritas dan kejujuran,” kata purnawirawan Wakil Direktur Jenderal Polisi Marcelo Garbo Jr. kepada Rappler. Selasa malam.

Garbo merupakan jenderal paling senior di antara 5 jenderal yang menuduh Presiden Rodrigo Duterte terlibat dalam obat-obatan terlarang.

Tiga orang lain yang diidentifikasi oleh Presiden secara terpisah membantah tuduhan tersebut: mantan Kapolres Kota Quezon Edgardo Tinio, mantan Kepala Kantor Polisi Ibu Kota Negara Inspektur Joel Pagdilao, dan mantan Direktur PNP untuk layanan pelatihan Vicente Loot.

“Saya yakin presiden telah diberi informasi palsu dan beracun oleh orang-orang terdekatnya,” tambah Garbo, yang pensiun pada Maret 2016 sebagai wakil kepala administrasi atau orang kedua di pemerintahan. Polisi Nasional Filipina (PNP).

Duterte menyebut Garbo, lulusan Akademi Militer Filipina (PMA) tahun 1981, bersama 4 jenderal lainnya dalam pidato yang disampaikan saat peringatan Angkatan Udara.

“Saya bersedia bertemu langsung dengan presiden mengenai tuduhannya,” tambah Garbo.

Pensiunan jenderal itu dikaitkan dengan calon presiden Partai Liberal yang kalah, Manuel Roxas II. Garbo berkampanye secara terbuka untuk partai yang berkuasa saat itu.

Ia juga sempat dipertimbangkan untuk menduduki posisi Ketua PNP, namun akhirnya diberikan kepada Direktur Jenderal Ricardo Marquez, yang pensiun lebih cepat dari jadwal untuk digantikan oleh Direktur Jenderal Ronald Dela Rosa, kepala kepolisian saat ini.

Dela Rosa mengatakan, PNP akan menyelidiki 3 dari 5 jenderal yang masih bertugas aktif.

Senator Panfilo Lacson, mantan ketua PNP, mengatakan kepada Rappler dia tidak punya alasan untuk meragukan informasi yang diperoleh Duterte.

Lacson mengungkapkan, informasi serupa pernah ia jumpai mengenai 2 dari 5 jenderal tersebut saat kampanye pemilu 2016. Yang memberikan informasi tersebut adalah beberapa anak buahnya dari Satuan Tugas Anti-Kejahatan Terorganisir (PAOCTF) yang kini sudah tidak ada lagi. Rappler.com