Efek Klopp semakin terasa, Liverpool siap melangkah
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Siapa yang bisa menghentikan grafik performa Liverpool untuk terus naik? Newcastle sepertinya tidak bisa melakukan itu
JAKARTA, Indonesia – Pengaruh manajer baru Jurgen Klopp di Liverpool belum terlihat secara langsung. Namun begitu dia mampu beradaptasi, dampak yang ditimbulkannya akan lebih bertahan lama. Buktinya, empat kemenangan beruntun Liverpool.
Dalam lima pertandingan di semua kompetisi, mereka mencetak 14 gol.
BBC mencatat, ada beberapa perubahan etos kerja pemain Liverpool sejak ditangani Klopp. Mereka kini lebih banyak berlari dan mengejar bola. Dibandingkan era Brendan Rodgers, rata-rata pemain berlari lebih jauh 6,9 km.
Dalam 11 pertandingan bersama pelatih baru asal Jerman, Liverpool hanya kalah sekali dan kebobolan 8 gol. Itu berarti rasio kebobolan mereka kurang dari satu gol per pertandingan.
Liverpool, yang goyah dan kerap imbang di awal masa jabatan manajer Klopp, kini mulai menghantui lima besar.
Mereka hanya tertinggal satu kemenangan dari tim peringkat kelima Tottenham Hotspur. Hanya satu kemenangan akan membuat Liverpool semakin dekat dengan Spurs yang berada di posisi keenam. Mereka hanya dibedakan berdasarkan perbedaan tujuan.
Kabar baik untuk Orang Komunis—Julukan Liverpool—menjadi lawan mereka pada laga lanjutan Premier League pada Minggu, 6 Desember pukul 23.00 WIB. WIB adalah salah satu tim terbawah di Premier League: Newcastle.
Klub nama panggilan Tentara Toon ia tidak pernah memenangkan dua pertandingan terakhir. Bahkan, mereka menjadi sumber gol bagi lawannya.
Mereka dikalahkan 0-3 oleh Leicester City dan dikalahkan 1-5 oleh Crystal Palace. Sebanyak delapan gol tercipta ke gawang Tim Krull hanya dalam dua pertandingan. Newcastle juga menjadi tim dengan pertahanan terburuk di Liga Inggris. Total kebobolan mereka mencapai 30 gol. Terbanyak di liga hingga Hari pertandingan tanggal 15
Apalagi kecenderungan Jordan Henderson dkk. juga cukup unik. Mereka kerap menang dengan selisih gol yang besar saat tandang. Seperti saat bertamu ke Chelsea (3-1), Manchester City (4-1), dan terakhir saat menjamu Southampton (6-1) pada 3 Desember di Piala Liga.
Secara kebetulan, laga melawan Newcastle digelar di kandang lawan, Saint James Park.
Situasi diperparah dengan kenangan buruk manajer Newcastle Steve McClaren. Manajer asal Inggris itu sempat trauma dengan Klopp pada 2011. Ia terdepak dari klub lamanya, Wolfsburg, hanya berselang 9 hari setelah kalah 0-3 dari Borussia Dortmund yang saat itu masih dilatih Klopp.
Jalan menuju kemenangan semakin lebar karena hampir seluruh pemain andalan Klopp bisa diturunkan. Christian Benteke dan Roberto Firmino bisa masuk sejak peluit pertama berbunyi. Sementara Daniel Sturridge dan Philippe Coutinho masih diragukan tampil, namun tak menutup kemungkinan Klopp akan menurunkan mereka di pertengahan pertandingan.
“Melawan Newcastle kami harus langsung membunuh mereka di awal pertandingan. Itu sebabnya kami akan langsung agresif sejak detik pertama, kata Klopp seperti dikutip BBC.
Jika situasi internal di Liverpool sangat solid, maka sebaliknya di Newcastle. McClaren terus mengkritik buruknya performa para pemainnya.
“Dari luar mereka tidak berusaha, tidak lari, bahkan tidak bekerja. Saya pikir begitu pada awalnya, tapi setelah melihat statistiknya, ternyata itu benar,” dia berkata.
Meski demikian, McClaren tetap yakin ingin mengubah timnya. Dia mulai melihat semangat itu dalam praktiknya. Mudah-mudahan semangat itu terus berlanjut hingga pertandingan berlangsung, katanya. Jika tidak, Liverpool akan berpesta lagi. — Rappler.com
BACA JUGA: