Empat Hal Menarik di Balik Film Horor ‘Service of Setan’
keren989
- 0
Para kru film ‘Hamba Setan’ pun tak luput mengalami kejadian mengerikan saat syuting
JAKARTA, Indonesia – Sebanyak satu juta orang telah menonton film ‘Hamba Setan’ sejak dirilis 28 September lalu. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa dalam dunia perfilman Indonesia. Film horor Indonesia kembali dihadirkan di negeri sendiri.
Namun tak heran jika film arahan Joko Anwar ini tetap memikat penonton. Jalan cerita yang naik turun dan menegangkan serta kualitas sinematografi yang menarik benar-benar membuat takut penonton saat menontonnya di bioskop.
Namun tahukah Anda, ada beberapa fakta unik dan penuh warna sepanjang proses pembuatan film besutan Rapi Films ini. Lihatlah fakta-fakta ini:
1. Lokasi rumah tua yang angker
Para kru film akhirnya menemukan lokasi yang tepat untuk memulai proses syuting setelah melakukan pencarian selama tiga bulan. Mereka menemukan sebuah rumah tua dan angker di kawasan Pengalengan, Bandung, Jawa Barat.
Rumah tersebut merupakan bangunan tua yang berdiri kokoh sejak zaman Belanda. Namun, sudah puluhan tahun tidak dihuni.
Joko mengaku memilih rumah tersebut karena lokasinya sangat cocok dengan rumah yang diimpikannya. Ia dan tim melakukan renovasi sebelum proses syuting selama 18 hari.
“Kami segera tahu bahwa kami harus syuting ‘Hamba Setan’ di sini. Bukan hanya ruangannya yang persis seperti yang kubayangkan, tapi juga suasana di sekitar rumah. “Entah sama seperti yang saya bayangkan,” kata Joko dalam salah satu video di balik layar yang diunggah Rapi Films.
2. Para kru mengalami kejadian mengerikan
Hal ini merupakan konsekuensi jika para pemain dan kru diganggu saat syuting film horor. Hal serupa juga terjadi pada tim film ‘Service of Setan’. Sutradara Joko Anwar bahkan menyebut salah satu kru merekam suara aneh saat syuting di dalam rumah, tepatnya di area kamar mandi.
Mendengar hal tersebut di Vlog Raditya Dika, ia kaget dan langsung bangkit dari tempat duduknya.
“Karena itu, perekam suara Saya tidak sengaja merekam (suara). Kami sebenarnya syuting dengan rumah yang ada. Namun saat kami mencoba menutup pintunya tidak bisa, sepertinya pintunya mengembang. Ketika saya mencoba melihatnya selama 45 menit TIDAK bisa bisa. Ia hanya bersenang-senang, lalu mencoba merekamnya dan mengunggahnya ke Insta story miliknya. “Nah, teman-temannya yang langsung menyadarinya WA dan menanyakan suara apa itu,” kata Joko kepada Raditya.
Dalam rekaman suara tersebut, terdengar seorang anak kecil berbicara dengan bahasa yang tidak jelas. Tapi Joko
menegaskan bahwa rekaman suara itu bukan sekedar gimmick. Ia mengingatkan, saat promosi, bukan sisi mistiknya yang ditonjolkan. Simak pengakuan Joko dalam video berikut:
3. Tur rumah lokasi syuting muncul
Sadar cukup banyak peminat rumah tempat terjadinya penembakan, akhirnya dimanfaatkan untuk keperluan ekonomi. Agen wisata travel bernama Sociotraveler Indonesia telah membuka trip bertema ‘Mystery Tour’ ke rumah di Pengalengan.
Septyan Bayu selaku pendiri Sociotraveler mengaku ide tur ini didapatnya setelah menonton film ‘Hamba Setan’ di bioskop. Bagi Bayu, rumah dalam film tersebut memiliki perasaan yang sangat menakutkan dan ia mencoba mencari tahu di mana letak rumahnya.
Sociotraveler bermitra dengan Ghost Photography Community (GPC) yang sebelumnya mengunjungi rumah di kawasan perkebunan teh untuk mencari foto makhluk gaib. Biaya yang dikenakan sebesar Rp 475 ribu per orang termasuk transportasi dari Bandung ke Pengalengan, makanan dan dokumentasi peserta.
‘Tur Misteri’ ini akan dimulai pada hari Sabtu, 14 Oktober dan berlangsung mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul dua dini hari.
4. Tara Basro tidak menyukai film horor
Meski berperan sebagai Rini, anak sulung di Pengabdi Setan, Tara Basro sepertinya tak tertarik menonton film horor.
“Bukan penggemar berat film horor karena aku takut,” kata Tara dalam video yang diunggah ke YouTube Rapi Films.
Bahkan, saat gala premiere digelar beberapa waktu lalu, ia ingin kabur dan enggan menonton film tersebut. Tara mengaku tak menyangka hasil proses editingnya akan terlihat seseram itu.
“Saat aku syuting, aku sudah tahu alur ceritanya seperti apa, tapi saat aku menontonnya, aku tidak menyangka hasilnya akan seperti itu,” ujarnya.
Editing dan proses suara menjadi faktor pendukung nuansa mencekam film yang berhasil menarik jutaan penonton hanya dalam waktu satu minggu. – Rappler.com