Filipina menangguhkan pengiriman pekerja ke Qatar
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Menteri Tenaga Kerja Silvestre Bello III menambah tenaga kerja di kantor tenaga kerja Filipina di luar negeri di Qatar dan negara-negara Timur Tengah lainnya untuk mengatasi kekhawatiran para pekerja Filipina
MANILA, Filipina – Filipina telah menangguhkan pengiriman pekerja ke Qatar karena pemerintah menilai situasi di negara tersebut, Menteri Tenaga Kerja Silvestre Bello III mengumumkan pada Selasa, 6 Juni.
Bello mengatakan dalam siaran persnya bahwa penangguhan penempatan berlaku untuk pekerja yang akan dikirim ke Qatar yang surat-suratnya sedang diproses dan mereka yang siap untuk ditempatkan.
Pemerintah Filipina mengambil keputusan tersebut setelah beberapa negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Yaman dan Mesir, memutuskan hubungan dengan Qatar atas dugaan dukungannya terhadap teroris. Qatar membantah mendukung ekstremisme.
Bello mengatakan pemerintah Filipina mengantisipasi masalah di Qatar yang dapat berdampak pada pekerja Filipina di sana.
“Kami memperkirakan kemungkinan masalah di Qatar seperti misalnya, seperti yang Anda tahu, Qatar tidak memproduksi makanannya sendiri. Jika terjadi sesuatu, mereka punya makanan… OFW kami (pekerja luar negeri Filipina) akan menjadi korban pertama,” katanya.
Bello menambahkan bahwa dia telah menginstruksikan Kantor Perburuhan Luar Negeri Filipina (POLO) di Qatar untuk menimbun makanan, meskipun dia diberitahu bahwa pasokan makanan belum menjadi masalah.
Ia juga menambah tenaga kerja POLO di Qatar dan negara-negara lain di Timur Tengah untuk mengatasi kekhawatiran para pekerja Filipina.
Bello menegaskan Filipina dan Qatar memiliki hubungan diplomatik yang kuat. Qatar termasuk di antara 3 negara yang diikutsertakan Duterte dalam perjalanannya ke Timur Tengah pada April lalu.
Sementara itu, Bello mengatakan Menteri Tenaga Kerja Qatar mengundangnya mengunjungi negara tersebut “untuk menandatangani nota kesepakatan yang mengatur hubungan antara Qatar dan negara kami.”
Dalam sebuah pernyataan, Malacañang mengatakan keputusan beberapa negara Arab untuk memutus hubungan diplomatik dengan Qatar “mungkin mempunyai dampak buruk terhadap para pekerja Filipina di luar negeri.”
“Instansi pemerintah yang terkait kini sedang menyelidiki masalah ini dan akan memberikan dukungan dan bantuan lain kepada OFW yang mungkin terkena dampak tindakan tersebut,” kata Juru Bicara Kepresidenan Ernesto Abella dalam sebuah pernyataan.
Pada tahun 2016, terdapat sekitar 245.806 OFW di Qatar. Warga Filipina adalah salah satu kelompok pekerja asing terbesar di sana. (BACA: FAKTA CEPAT: Seberapa besar komunitas Filipina di Qatar?) – Rappler.com