Filipina vs Indonesia: Garuda mencari ‘korban’ kedua
- keren989
- 0
Kemenangan itu membuka jalan pasukan Indra Sjafrie ke putaran kedua Piala AFF U-18
JAKARTA, Indonesia — Timnas Indonesia U-19 akan melakoni laga kedua Grup B Piala AFF U-18 melawan Filipina di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar pada Kamis, 7 September pukul 18.30 WIB. Tiga poin menjadi target untuk memuluskan jalan grup Garuda Nusantara menuju final ajang ini.
Artinya, pasukan Indra Sjafrie hanya punya waktu istirahat sehari setelah melakoni laga perdana Grup B dengan mengalahkan Myanmar U-19 dengan skor 2-1 pada Selasa 5 September.
Bersama waktu memperbaiki ketatnya, Indra Sjafri harus mempersiapkan timnya dengan matang. Ia jelas tak ingin para pemainnya kelelahan dan kehilangan performa di laga kali ini.
Alhasil, Indra akan memaksimalkan kekuatan pemain yang tersisa segar. Tujuannya adalah untuk mempertahankan permainan bola pendek yang cepat sambil mengontrol bola dan menekan dalam-dalam tekanan ketika kamu kehilangan bola.
Dibutuhkan fisika yang sangat baik untuk mengimplementasikan permainan total sepak bola ala Indra yang mana setiap pemain bisa membantu serangan dan setiap pemain juga harus bertahan saat tim berada dalam tekanan.
“Tentu saja saya menyiapkan rotasi. Tidak mungkin pemain yang kondisinya tidak seratus persen bisa ditampilkan,” kata Indra melalui SMS, Kamis sore.
Rotasi apa yang akan dilakukan tim Garuda Nusantara?
Jika melihat komposisi pemain yang dimiliki, tentu perlu dilakukan rotasi di setiap lini. Namun bagi kiper, tak perlu melakukan perubahan karena M Riyandi sudah menunjukkan kelasnya lewat penyelamatan gemilang yang dilakukannya di gim pertama.
Baris demi baris pasti ada perubahan. Di lini depan, misalnya, Indra perlu mengganti Saddil Ramdani dengan lebih banyak pemain segar. Kemudian di tengah sosok M Iqbal bisa digantikan dengan kehadiran Asnawi Mangkualam Bahar.
Pengalamannya lebih banyak karena bermain bersama timnas U-22 yang tampil di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Agustus lalu.
Witan Sulaeman juga layak untuk dicoba sejak awal, karena kenyataannya dia sudah melakukannya kimia kuat dengan penyerang seperti Egy Maulana Vikri dan Hanis Saghara. Selain itu, pemain berusia 16 tahun tersebut mempunyai kemampuan sebagai pembuat permainan serta penyalur bola dengan umpan terobosan yang bagus.
Di lini belakang, Samuel mungkin coba dipasang untuk menambah kekuatan grup Garuda Nusantara di sektor sayap. Sementara kapten tim, Rachmat Irianto, bisa saja ditunjuk di tengah jalan dan digantikan bek lain.
Meski Indra belum mengumumkan pergantian timnya, Rappler memperkirakan pemain seperti Egy, Hanis, Febri Eka, Rachmat Irianto, dan M Riyandi merupakan nama-nama yang kemungkinan besar tidak akan dirotasi.
Selain konsistensi bermain, mereka juga menjadi semangat grup Timnas U-19 di setiap lini.
Indonesia lebih baik
Penuh perhatian dan tidak sombong, menurut Egy, pesan itu disampaikan pelatih Indra Sjafri pada Rabu, 6 September lalu saat sesi kelas membahas gaya permainan Filipina. Pemain asal Medan ini mengaku timnya lebih unggul, namun bukan berarti pemain bisa menganggap remeh tim lawan.
“Kami tahu Filipina mencari kemenangan karena dikalahkan 2-3 oleh Brunei. Karena itu pelatih mohon kami waspada, jangan remehkan lawan,” jelasnya.
Egy yakin, dengan kepercayaan diri yang dimiliki para pemain, bukan tidak mungkin sentuhan, taktik, dan strategi mereka akan berjalan mulus. Selain itu, rasa grogi yang sering muncul di awal pertandingan sudah teratasi.
Hal serupa juga dirasakan oleh striker Hanis. Dengan formasi Garuda 4-1-3-1-1 ia menjadi nyata sasaran. Sadar performanya kurang maksimal di game pertama, Hanis ingin tampil lebih maksimal dan bisa mencetak gol ke gawang Filipina di laga malam ini.
“Saya mempunyai keinginan untuk mencetak gol. Tapi saya tidak akan memaksakan karena yang terpenting tim menang,” ujarnya.—Rappler.com