• July 11, 2025
FPI Bandung Batalkan Diskusi ‘Maria dalam Alkitab dan Al-Qur’an’

FPI Bandung Batalkan Diskusi ‘Maria dalam Alkitab dan Al-Qur’an’

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Acara dibatalkan karena ada narasumber dari jamaah Ahmadiyah se-Indonesia

BANDUNG, Indonesia — Acara diskusi bertajuk “Maria dalam Alkitab dan Alquran” terpaksa dibatalkan panitia karena mendapat tekanan dari Front Pembela Islam (FPI) Kota Bandung, pada Minggu, 28 Agustus.

Acara diskusi tersebut mengundang sejumlah pembicara, antara lain Theresia Silviana (Kaum Muda Katolik), Risdo Simangunsong (Jakataaru), dan Taufik Khalid Ahmad (Jemaat Ahmadiyah Indonesia). Diskusi rencananya digelar di Auditorium Gedung Karya Pastoral (GKP) Jalan Jawa, Kota Bandung, Jawa Barat, mulai pukul 09:00-12:00 WIB.

Namun sebelum acara dimulai, sekitar pukul 08.00 WIB, salah satu panitia yang juga menjadi narasumber, Risdo Simangunsong, mendapat telepon dari petugas polisi yang mengaku dari Sat Intelkam Polrestabes Bandung.

Ia meminta panitia membatalkan acara dan bertemu dengan panitia.

Menurut Risdo, pada pukul 08.30 WIB polisi membentuk panitia diskusi dengan anggota FPI Kota Bandung. Pada akhirnya semua pihak sepakat untuk membatalkan acara yang digelar Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakataarub) tersebut.

Wakil Ketua Divisi Hisbah DPD FPI Jabar Dedi Subuh membenarkan, pihaknya meminta panitia membatalkan acara diskusi. Selain tanpa izin, pembicaraan tersebut menurut Dedi juga mengundang narasumber dari jemaah Ahmadiyah.

Mengacu pada peraturan yang ada di Jabar, yakni tentang peraturan gubernur yang melarang penyebaran ajaran Ahmadiyah di wilayah Jabar, kata Dedi saat dihubungi Rappler, Minggu.

Menurut dia, situasi saat upaya pembatalan tersebut berjalan lancar tanpa ada perlawanan dari panitia. Pihaknya mengerahkan sekitar 30 pasukan FPI Kota Bandung.

Namun Wawan Gunawan, Ketua Jakataarub, menyayangkan tindakan FPI Kota Bandung yang membubarkan acara tersebut. Bahkan, kata Wawan, Jakataarub kerap mengadakan kegiatan bersama berbagai kelompok lintas agama untuk menyambut Gerakan HAM Kota Bandung.

“Apakah mungkin hanya membahas percakapan di Human Rights City? Oleh karena itu, kami berharap polisi bisa menindak FPI sebagai ormas yang sering main hakim sendiri, kata Wawan. —Rappler.com

Pengeluaran Sidney