Fredrich Yunadi Suka Habiskan Miliaran, Dirjen Pajak: Akan kita tindak lanjuti
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Banyak orang bilang dia kaya, beli mobil, beli segala macam. Itu bagus, karena dia sebenarnya melakukan pengungkapan sukarela.”
JAKARTA, Indonesia — Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena kasus kliennya, melainkan karena perkataannya sendiri. Fredrich mengatakan dalam sebuah talkshow bahwa dia sangat menyukai kemewahan. Ia bahkan mengaku bisa merogoh kocek Rp3 miliar – Rp5 miliar saat jalan-jalan ke luar negeri.
Pengakuan ini pun sontak menuai reaksi beragam dari warganet. Ada yang berang, ada juga yang melaporkan penggalan talkshow tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan melalui akun Twitter @DitjenPajakRI. Admin @DitjenPajakRI langsung menanggapi laporan ini.
“Terima kasih atas semua penyebutan mengenai wawancara video seorang pengacara. “Satuan berwenang kami akan menindaklanjuti informasi tersebut,” demikian tanggapan @DitjenPajakRI atas pemberitaan netizen atas komentar Fredrich Yunadi.
Sayang #KawanPajak.
Terima kasih atas semua penyebutan mengenai wawancara video seorang pengacara.
Unit resmi kami akan menindaklanjuti informasi ini.
— #OnsPajakForOns (@DitjenPajakRI) 25 November 2017
Tak hanya @DitjenPajakRI yang merespons, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun ikut angkat bicara. Sri Mulyani mengaku senang bila ada publik figur yang rela membeberkan kekayaannya.
“Banyak yang bilang dia kaya, beli mobil, beli macam-macam. Itu bagus, karena dia benar-benar melakukannya pengungkapan sukarela (pengungkapan sukarela),” kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani mengatakan, otoritas pajak bisa segera menindaklanjuti pengakuan dan seluruh temuan terkait pengungkapan sukarela tersebut.
Namun, lanjut Sri Mulyani, Ditjen Pajak tidak akan membeberkan proses pemeriksaan, termasuk nama wajib pajak yang bersangkutan, karena sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait.
“Kami tidak akan bilang ‘itu’ sudah kami periksa, karena itu saja rahasia, Data Wajib Pajak bersifat rahasia. “Kami akan terus menjalankan tugas dan menghormati wajib pajak,” ujarnya.
Fredrich sendiri mengaku siap jika Direktorat Jenderal Pajak ingin menelusuri catatan pembayaran pajaknya. Menurutnya, dia tidak pernah punya masalah dengan pajak.
“Tolong biarkan Ditjen Pajak mengusutnya, sesuai tugas dan tanggung jawabnya. “Saya warga negara Indonesia yang taat pajak dan tidak ada yang saya sembunyikan,” kata Fredrich mediaSelasa 28 November 2017.
—dengan laporan ANTARA/Rappler.com