Gambaran umum pemanfaatan teknologi informasi di Indonesia
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Berdasarkan riset Center of Innovation Policy and Governance (CIPG) yang dirilis pekan lalu, tingkat penetrasi internet di Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di Asia, kini mencapai 51%.
JAKARTA, Indonesia — Saat ini teknologi informasi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, khususnya di kota-kota besar, termasuk di Indonesia. Indonesia sedang bergerak menuju masyarakat yang berorientasi digital.
Berdasarkan riset Center of Innovation Policy and Governance (CIPG) yang dirilis pekan lalu, tingkat penetrasi internet di Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di Asia, kini mencapai 51%.
Angka yang lebih fenomenal terlihat dari jumlah pengguna ponsel. Pada tahun 2016 diperkirakan terdapat sekitar 371,4 juta nomor seluler aktif di Indonesia. Jumlah tersebut bahkan lebih besar dari proyeksi jumlah penduduk Indonesia yaitu 261,89 juta jiwa.
Bentuk perkembangan teknologi informasi
Pesatnya laju penetrasi penggunaan teknologi informasi juga didukung oleh perkembangan infrastruktur telekomunikasi, khususnya layanan data. Jika sepuluh tahun lalu jaringan yang tersedia belum mampu melayani data berkecepatan tinggi, kini hampir seluruh wilayah Indonesia sudah terjangkau jaringan generasi ketiga (3G) dan generasi keempat (4G).
Semakin berkembangnya infrastruktur jaringan membuat masyarakat dapat dengan mudah mencoba berbagai aplikasi baru dan konten digital yang tersedia. Seperti sebelumnya layanan telepon langsung dan pesan singkat (Layanan Pesan Singkat — SMS) banyak digunakan, saat ini layanan yang lebih umum digunakan adalah aplikasi pesan singkatpanggilan telepon melalui Internet (Protokol Suara Melalui Internet – VoIP), dan tentu saja media sosial.
Tidak hanya perkembangan teknologi di bidang komunikasi, pergeseran masyarakat yang semakin melek teknologi juga dibarengi dengan digitalisasi di berbagai bidang. Salah satunya adalah di bidang teknologi. Aplikasi transportasi on line seperti Gojek, Grab dan Uber merupakan aplikasi yang menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan.
Ada juga perubahan dalam hal jual beli barang. Meski jumlahnya masih belum mayoritas, masyarakat tertarik pada perdagangan elektronik atau perdagangan elektronik terus meningkat. Tidak hanya melalui website pasarNamun media sosial seperti Facebook atau Instagram juga sering digunakan masyarakat untuk bertransaksi.
Perubahan kebiasaan masyarakat juga dapat dilihat dari informasi sehari-hari. Kini kehadiran media digital semakin menggusur keberadaan media konvensional seperti surat kabar atau majalah. Selain lebih ringkas, media berbasis digital on line Selain itu juga diperlukan waktu yang lebih cepat dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Di sisi lain, televisi konvensional masih menjadi raja, namun jumlah konsumen situs video semakin meningkat streaming, TV onlineserta langganan TV Internet juga terus meningkat.
Adanya perkembangan teknologi yang terstruktur juga terlihat pada transformasi digital di sektor pemerintahan. Perkembangan teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan publik. Aplikasi yang relevan meliputi: Laporkan!, Jakarta Smart City, serta layanan Satu data yang apabila dikelola dengan baik dan dimanfaatkan sesuai fungsinya, dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi pelayanan publik.
Langkah selanjutnya
Meningkatnya layanan dan infrastruktur teknologi informasi telah menyebabkan beberapa perubahan gaya hidup masyarakat. Perubahan terjadi di berbagai sektor, mulai dari banyaknya model bisnis baru hingga perubahan tuntutan kemampuan tenaga kerja.
Menurut CIPG, perubahan ini memerlukan beberapa penyesuaian. Salah satunya adalah upaya meningkatkan literasi digital masyarakat. Kurangnya pemahaman mengenai keamanan dan belum jelasnya peraturan mengenai privasi di dunia maya semakin meningkatkan risiko yang muncul. Oleh karena itu, peningkatan literasi merupakan suatu hal yang perlu dilakukan.
Mengubah model bisnis juga menjadi tantangan bagi para pebisnis. Mereka harus terus berinovasi agar tidak ketinggalan jaman dan tidak tertinggal oleh konsumen yang semakin terdigitalisasi.
Pemerintah juga harus beradaptasi dengan perubahan tersebut, terutama dalam memberikan perlindungan hukum dan keamanan melalui peraturan. CIPG merekomendasikan agar pemerintah mengkaji lebih dalam isu-isu terkait keamanan siber, seperti perlindungan data pribadi dan penggunaan data pengguna aplikasi berbasis digital.
Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan masyarakat dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari perkembangan teknologi informasi.
—Rappler.com