Gempa bumi yang dipicu aktivitas Gunung Bromo meningkat dalam dua hari terakhir
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
PGA Bromo mencatat 110 kali gempa erupsi, sedangkan pada Jumat 22 Januari 2016 sedikitnya terjadi 28 kali gempa erupsi dengan durasi 13-36 detik.
MALANG, Indonesia – Pos Pengamatan Gunung Api Bromo mencatat peningkatan aktivitas magma berupa erupsi gempa puluhan kali sejak beberapa hari terakhir. Ahmad Subhan, Ketua PGA Bromo, mengatakan gempa erupsi yang terjadi di kawah Bromo mengindikasikan tidak adanya penyumbatan pada sistem magma Gunung Bromo.
Namun gempa erupsi juga menjadi pertanda meningkatnya aktivitas magma di permukaan kawah. “Saat ini tercatat banyak gempa permukaan yang mengindikasikan tidak adanya penyumbatan pada sistem Gunung Bromo,” kata Ketua PGA Bromo Ahmad Subhan, Jumat 22 Januari 2016.
Sepanjang Kamis, 21 Januari 2016, PGA Bromo mencatat 110 kali gempa erupsi, sedangkan pada Jumat, 22 Januari 2016, sedikitnya terjadi 28 kali gempa dengan durasi 13-36 detik. Letusan gempa tersebut disertai dengan dentuman dan gemuruh sedang dari arah kawah Bromo.
Api meletus dari kawah Bromo pada Jumat dini hari. Sementara itu, kepulan asap mencapai ketinggian 1.200 meter di atas kawah pada Jumat pagi. PGA juga mencatat gempa dangkal dengan kedalaman tidak lebih dari 1 km dari kawah.
Gempa bumi yang dirasakan hanya pada radius sekitar kawah bukan hanya disebabkan oleh erupsi magma saja, namun juga akibat interaksi pergerakan magma dengan daerah sesar di dekat tubuh gunung berapi. Namun sistem magmatiklah yang mengendalikan letusan tersebut.
Aktivitas magma meningkat
Peningkatan jumlah erupsi gempa juga mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas magma, lanjutnya. Namun status Bromo saat ini masih pada level Waspada.
Sementara itu, erupsi yang terjadi sejak 4 Desember 2015 berdampak pada petani sayuran di Dusun Bengawan, Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, kawasan yang terletak sekitar 30 km barat daya Bromo.
Komari, seorang petani tomat setempat, mengakui abu letusan Bromo menutupi dedaunan sehingga menyebabkan pohon tomat layu dan mengering. Tomat yang belum cukup umur terpaksa dipanen lebih awal.
“Daripada merusak semuanya, lebih baik panen awal, setelah dipetik kita tunggu sampai merah lalu dijual,” kata Komari, Jumat 22 Januari 2016. Harga tomat saat ini sedang tinggi yakni Rp 5000 per kilo, lebih tinggi dibandingkan harga sebelumnya Rp 2000 per kilo, harga petani. Panen awal tentu saja menurunkan harga tomat karena sudah tidak segar lagi. — Rappler.com
BACA JUGA