• December 27, 2024
Glenn Fredly tak mau terjun ke dunia politik

Glenn Fredly tak mau terjun ke dunia politik

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Sebagai seniman, Glenn Fredly mengaku hanya bisa mendorong pemerintah untuk mengutamakan kemajuan masyarakat

JAKARTA, Indonesia — Beberapa waktu lalu, Glenn Fredly mengunggah fotonya Instagram ketika Anda mengunjungi Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam foto tersebut, Glenn mengenakan topi di kepalanya. Foto tersebut pun ramai dikomentari netizen dengan anggapan Glenn Fredly siap terjun ke dunia politik.

Bahkan penyanyi senior Yuni Shara berkomentar dengan menulis “AMBON 1”. Namun segala anggapan dan kecurigaan warganet dibantah Glenn. Ketika ditemukan di pemutaran perdana gala film Filosofi Kopi 2: Ben & JodyGlenn menjelaskan keengganannya terjun ke dunia politik.

Aku masih bermusik dan berkecimpung di dunia kreatif. Menurutku musik adalah tempat yang paling tepat untuk menyampaikan aspirasi, jawab Glenn bijak.

Meski begitu, pria kelahiran 30 September 1975 ini mengaku dunia politik memang penting. “Bagi saya, politik itu penting. Ini juga duniaku. Bagi saya, diskusi mengenai dinamika politik memang ada dan penting untuk kita lihat dan ikuti. Tapi saya tidak ingin berada di sana (dalam dunia politik).”

Menurutnya, yang bisa dilakukan Glenn Fredly sebagai musisi adalah mendorong seluruh daerah untuk mengembangkan dan mengedepankan keberagaman. Termasuk di Maluku, wilayah asal Glenn. “Penting juga untuk mendorong potret keharmonisan, keberagaman, dan kemajuan baru dalam masyarakat. Dalam kapasitas saya sebagai artis, sebagai musisi, ya, saya bisa mendorong dan mengawasinya. “Dan dapat menjadi acuan yang baik bagi pembangunan Indonesia Timur,” tambah Glenn lagi.

Ketimbang terjun langsung ke dunia politik, Glenn lebih memilih mendorong kemajuan di Indonesia bagian timur, khususnya di kalangan anak muda. “Saya melihat betapa pentingnya membangun investasi pada generasi muda dan dunia kreatif di Maluku, terutama jika kita berbicara tentang demokrasi.”

Glenn membuktikannya bukan sekedar omongan belaka kesulitanuntuk memajukan industri kreatif di Indonesia Timur. Salah satunya adalah karya film Cahaya dari Timur: Beta Maluku yang diproduksi.

“SSaya dan Angga (Angga Dwimas Sasongko, sutradara film) mempunyai yayasan bernama Tanah Air Beta, juga untuk bidang pendidikan. Kami juga telah mengadakan acara setiap bulannya di kota Ambon sejak tahun lalu untuk mengisi program Ambon sebagai Kota Musik. —Rappler.com


HK Prize