• November 25, 2024

Golkar dukung Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi menyerah

BANDUNG, Indonesia — Partai Golkar menegaskan dukungannya terhadap Ridwan Kamil sebagai calon gubernur pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. Kepastian itu ditunjukkan dengan keluarnya surat keputusan (SC) yang merekomendasikan pencalonan Ridwan Kamil bersama kader Partai Golkar Daniel Mutaqien Syafiuddin.

Sebagai sosok yang pernah dipertimbangkan calon gubernur oleh partai politiknya, Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi menanggapi dukungan tersebut. Namun berbeda dengan kader Golkar Jabar lainnya yang kecewa, Dedi menunjukkan sikap bangga dengan menerima keputusan tersebut.

Saya paham, kalimat saya maklum dengan keputusan tersebut, ujarnya kepada wartawan di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang Kota Bandung, Senin, 6 November 2017. “Iya, cukup dipahami bahwa Anda sebagai kader harus memahami apa keputusan pimpinan.”

Karena faktor elektabilitas, Dedi enggan memahami keputusan manajemen pusat yang mendukung Ridwan Kamil. Merujuk hasil survei terkini, Dedi menyebut elektabilitasnya masih terus meningkat. “Iya kalau ditanya elektabilitas, tahunya survei grafis terus berlanjut,” ujarnya.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, sebagai kader partai berlambang Pohon Beringin itu, ia akan tetap menjalankan tugasnya baik sebagai Bupati Purwakarta maupun Ketua DPD Partai Golkar Jabar.

“Hanya Tuhan yang menentukan nasib manusia, bukan di tangan manusia. Jadi sebagai kader partai, sebagai bupati saya akan bekerja sampai akhir masa jabatan saya, sebagai ketua Golkar Jabar saya akan terus menyapa masyarakat, bersilaturahmi, membantu orang sakit, membantu orang lemah, memperbaiki rumah yang roboh, memberikan hiburan. kepada masyarakat setiap saat karena merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat Jabar,” ujarnya.

Soal nasibnya di Pilgub Jabar, Dedi serahkan saja pada takdir. “Dalam Pilgub Jabar, ibarat air mengalir, kita mengikuti arus kemanapun kita pergi,” kata Dedi.

Dedi juga tak mau menerima ada partai politik yang mendukungnya untuk mencalonkan diri di Pilgub Jabar. Terkait dukungan Partai Hanura, Dedi menyampaikan apresiasinya.

“Kami memberikan apresiasi kepada Partai Hanura yang memberikan apresiasinya kepada Ketua Golkar Jabar. Artinya jarang sekali partai yang memberikan penilaian terhadap pimpinan partai, kita bersyukur. “Dan saya juga akan segera bertemu dengan Ketua DPD Hanura Jabar,” kata Dedi.

Dedi enggan menjawab saat ditanya kemungkinan berpindah partai. Dan dia juga tidak merasa tersisih. “Perahunya masih di sini, tidak apa-apa, santai saja,” ujarnya sambil tertawa.

Dedi menunjukkan sikap tegas dan menerima keputusan manajemen pusat. Namun, terkadang ia juga melontarkan pernyataan yang cenderung sarkastik.

Pernyataan itu terlontar saat bertemu Deddy Mizwar yang sedang safari politik ke DPD Partai Golkar Jabar.

Saat ditanya kemungkinan berduet dengan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi menjawab dengan nada bercanda. “Iya, kita nggak ada pesta kan,” ucapnya sambil tertawa bersama Deddy Mizwar yang berdiri di sampingnya.

“Kami belum bisa memberikan pernyataan apa pun,” kata Dedi.

Dedi juga belum mau membeberkan secara gamblang apa yang dibicarakan dengan Jenderal Naga Bonar. Ia mengaku hanya bersilaturahmi dan membicarakan hal-hal ringan saja. Dengan nada bercanda, Dedi mengatakan akan membuat film bersama Deddy Mizwar.

“Hari ini kami menerima wakil gubernur untuk kunjungan persahabatan. “Terus sama-sama mau bikin film, judulnya, keluar dari beus (bus),” ujarnya sambil tertawa. “Cewek ketinggalan kereta,” kata Deddy yang ikut tertawa.

Deddy Mizwar membeberkan sedikit bocoran terkait pertemuan duo Dedi. Mantan aktor ini menuturkan, kunjungannya ke Kantor Golkar Jabar dalam rangka jabatannya sebagai Wakil Gubernur Jabar yang bertugas menjadi penasehat politik Jabar. Dia meminta Golkar terus memenuhi komitmennya membangun Jawa Barat.

“Saya minta sebagai pelatih politik, wakil gubernur, komitmen Golkar untuk berkembang bersama Jabar. Saya kira hal ini tidak bisa dihindari lagi karena komitmen partai politik, kata Deddy.

Deddy pun mengungkapkan banyak kemungkinan yang bisa dikembangkan bersama Dedi. Namun, dia tidak membeberkan rinciannya. “Mari kita bicara tentang kemungkinan-kemungkinan yang kita tidak yakin. “Banyak kemungkinannya,” kata Deddy.

Dedi Mulyadi tak memungkiri bakal ada pertemuan lagi dengan Deddy Mizwar. “Pasti (akan bertemu lagi). “Kita makan mie kocok bersama-sama, nanti wakil gubernur datang ke Purwakarta untuk makan Sate Maranggi, tidak masalah,” kata Dedi.

Namun Deddy Mizwar menyayangkan kunjungannya ke Dedi Mulyadi tidak membawa kurma dan air Zamzam seperti safari politik ke parpol lain karena kehabisan. “Korma dan Zamzam sudah habis,” katanya. “Kami tidak menerima gratifikasi apa pun,” kata Dedi.

Cabut laporan SK palsu tersebut

Usai membenarkan dukungan Partai Golkar terhadap Ridwan Kamil, Dedi menyatakan akan mencabut laporan kasus SK palsu tersebut ke Polda Jabar. Dedi memutuskan tak memperpanjang kontroversi tersebut.

“Hari ini kami akan mencabut laporan dari Polda Jabar. Kami akan mencabutnya karena akan memperpanjang kontroversi.

Dedi menjelaskan, laporan itu muncul saat ada pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham yang menyebut MA bohong. Dalam surat keputusan palsu itu tertulis pernyataan dukungan Partai Golkar terhadap pasangan Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien Syafiuddin, sebagai calon gubernur dan calon gubernur pada Pilgub Jabar.

“Tapi sekarang nama yang diduga palsu itu sama seperti sekarang, baru kita hapus. Kenapa harus ada kontroversi di kalangan kader Golkar, kata Dedi. —Rappler.com

demo slot