Hapus stigma HIV dan AIDS
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap pengidap HIV dan AIDS
Ayo, tes HIV. Cari tahu lebih lanjut di sini.
JAKARTA, Indonesia – Meski sudah banyak kampanye dan sosialisasi mengenai HIV dan AIDS, namun masyarakat masih belum sepenuhnya memahami dan terbuka terhadap penderitanya. Kondisi ini terlihat dari stigma negatif yang berujung pada diskriminasi. Dengan kata lain, masyarakat sebenarnya belum mendapatkan pemahaman dan informasi yang benar mengenai penyakit ini.
Akibatnya, para pengidap HIV dan AIDS (ODHA) masih sering mendapat pengobatan yang tidak tepat sehingga menyebabkan banyak dari mereka yang enggan mengungkapkan statusnya kepada pasangannya atau sengaja mengubah perilakunya untuk menghindari reaksi negatif. Respons ini tentu dapat menghambat upaya intervensi terhadap penyebaran HIV dan AIDS.
Stigma dan diskriminasi juga bisa muncul akibat reaksi masyarakat yang berlebihan terhadap HIV dan AIDS. Ancaman terhadap individu yang tertular atau tergabung dalam kelompok tertentu telah meluas. Karena HIV dan AIDS sering dikaitkan dengan seks, penggunaan narkoba, dan kematian, banyak orang yang tidak peduli, menerima, dan bahkan takut terhadap penyakit ini.
Untuk lebih memahami sisi ODHA, berikut beberapa fakta terkait diskriminasi dan stigma yang melekat padanya.
Kurangnya dukungan terhadap ODHA dan keluarganya
ODHA harus mengalami proses yang mendorong penerimaan terhadap kondisinya. Namun masyarakat masih sering memberikan opini negatif dan memperlakukan ODHA dan keluarganya sebagai warga kelas dua. Hal ini menyebabkan menurunnya kualitas hidup ODHA.
Pengaturan layanan kesehatan yang diskriminatif
Institusi yang seharusnya memberikan pelayanan dan dukungan justru menjadi tempat pertama di mana masyarakat mengalami stigma dan diskriminasi. Misalnya memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas buruk, menolak memberikan pengobatan. Masih ada ketakutan akan penularan di balik sikap ini.
Contoh stigma dan diskriminasi yang mereka hadapi adalah: isolasi, label nama atau metode lain yang mengidentifikasi seseorang sebagai HIV positif, pelanggaran kerahasiaan, perlakuan negatif oleh staf, penggunaan kata-kata negatif dan bahasa tubuh oleh profesional kesehatan, serta terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan. fasilitas rumah sakit.
Akses terhadap perawatan
Seringkali ODHA tidak memiliki akses yang sama dengan masyarakat umum dan banyak yang tidak memiliki akses terhadap pengobatan ARV, mengingat mahalnya harga obat-obatan tersebut. Bahkan ketika pengobatan ARV tersedia, beberapa kelompok mungkin tidak memiliki akses terhadap pengobatan tersebut, misalnya karena adanya persyaratan mengenai kemampuan mereka untuk mengkonsumsi suatu obat, yang mungkin terjadi pada kelompok pengguna narkoba suntik.
Diskriminasi hak asasi manusia
Hilangnya kesempatan bagi ODHA untuk bekerja, di pelayanan kesehatan bahkan perlakuan berbeda terhadap ODHA oleh tenaga kesehatan.
Kebenaran moral yang tidak pantas
Sikap yang menyalahkan ODHA atas penyakitnya dan memandangnya sebagai orang yang tidak bermoral serta tidak mau melibatkan ODHA dalam suatu kelompok atau organisasi. Termasuk juga menghilangkan kesempatan ODHA untuk bekerja dan mengungkapkan status HIV dan AIDS seseorang kepada orang lain tanpa persetujuan penderita.
Mulailah dari yang kecil. Mulailah dari hal kecil untuk membantu mengurangi diskriminasi dan stigma pada ODHA, antara lain:
- Jadilah contoh yang baik. Terapkan apa yang sudah kita ketahui, pikirkan kata-kata yang kita gunakan dan cara kita memperlakukan ODHA, lalu cobalah mengubah pikiran dan tindakan kita.
- Bagikan kepada orang lain apa yang telah kita ketahui dan undang mereka untuk berbicara tentang stigma dan cara mengubahnya. Berikan arti itu Stigma merugikan orang lain.
- Mengatakan stigma sebagai sesuatu yang “salah” dan “buruk” saja tidak cukup. Membantu orang-orang yang bertindak untuk melakukan perubahan. Setujui tindakan yang akan diambil, kembangkan rencana dan lakukan.
Perubahan menjadi sesuatu yang besar bisa dimulai dari diri Anda sendiri.
Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di guetau.com.