Harga bahan pokok di Sorong masih tinggi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Bappepti Minta Retailer Modern di Papua Barat Beradaptasi dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)
SORONG, Papua Barat – Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengimbau para pelaku usaha ritel modern di Kota Sorong, Papua Barat, agar tidak melambungkan harga terlalu jauh dari harga eceran tertingginya (HET). ) ) ketentuan. HET yang ditetapkan tersebut untuk komoditas utama gula pasir Rp12.500/kilogram, minyak goreng kemasan polos Rp11.000/liter, dan daging beku Rp80.000/kilogram.
Hal itu disampaikan Bachrul saat meninjau beberapa pengecer modern lokal pada hari ke-2 kunjungan kerjanya ke Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (27/4). “Di sini kami melihat harga ketiga komoditas tersebut masih terjangkau meski sedikit di atas harga rata-rata nasional. “Kami berharap pelaku usaha ritel lokal di sini tidak terlalu untung mendekati HET,” kata Bahrul dalam keterangan tertulis yang diperoleh Rappler.
Menurut Bachrul, dari sisi pasokan, situasi masih terpantau baik meski diperkirakan terjadi lonjakan permintaan. Dari kunjungan kerja tersebut diperoleh informasi bahwa di wilayah Papua Barat khususnya di Sorong belum terdapat pengecer modern yang tergabung dalam Aprindo. ““Meski belum ada retail modern yang menerapkan HEO di Sorong, kami akan terus memantau kestabilan stok agar mencukupi dan harga pada level terjangkau meski tidak mengikuti kebijakan HEO,” lanjut Bachrul.
Dalam kunjungan ke tiga pengecer modern di Sorong, diperoleh data harga jual gula pasir curah sebesar Rp13.500-14.500/kilogram, gula pasir Gulaku Rp17.000-19.800/kilogram, dan daging beku Rp120.000-130.030. Sementara minyak goreng kemasan biasa tidak tersedia di ritel modern. Yang dijual adalah minyak goreng premium (Bimoli, Filma, Kunci Mas) dengan harga Rp 14.700-17.400/liter.
Bachrul menyarankan pengecer mengambil pasokan dari Bulog agar harga lebih terjangkau. Menurut dia, stok gula di gudang Bulog saat ini masih mencukupi hingga 3 bulan ke depan.
Bachrul merekomendasikan para pelaku usaha ritel di Sorong untuk bergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) agar bisa mendapatkan banyak manfaat dan memperluas jaringannya. Selain itu, para pelaku usaha juga diharapkan turut serta dalam sosialisasi kepada para pemasoknya mengenai ketentuan pendaftaran distributor sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 20 Tahun 2017.
Kementerian Perdagangan memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Aprindo dengan distributor gula, minyak goreng, dan daging pada 4 April 2017 di Jakarta. Perjanjian tersebut menetapkan harga jual maksimal tiga komoditas utama, yakni gula pasir Rp12.500/kilogram, minyak goreng kemasan polos Rp11.000/liter, dan daging beku Rp80.000/kilogram. –Rappler.com