Indonesia ingin memperluas pasar ekspornya ke Korea Selatan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dubes Umar Hadi bertemu dengan Asosiasi Importir Korea Selatan dan Trade Promotion Institute. Pada bulan Juli, 100-an importir akan datang ke Jakarta
SEOUL, Korea Selatan – Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea Selatan, Umar Hadi, langsung tancap gas di pekan pertamanya bertugas di Negeri Ginseng. Umar Hadi yang sebelumnya menjabat Konjen RI di Los Angeles, AS, tiba di Seoul pada Senin pekan lalu.
Selasa serah terima pekerjaan dan mulai hari Rabu jadwalnya padat dengan berbagai kegiatan. Rabu ini, 24 Mei 2017, Dubes Umar bertemu dengan ASEAN – Korea Center, KOIMA dan KOTRA. KOIMA adalah Asosiasi Importir Korea, sedangkan KOTRA adalah Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Korea.
“Saya bisa tancap gas karena di Korea kita bisa bertemu 3-5 pihak dalam sehari,” kata Dubes Umar kepada Rappler melalui pesan singkat, Rabu 24 Mei 2017. Selain Presiden dan CEO KOTRA Jaehong Kim, Umar juga mengadakan pembicaraan dengan Ketua KOIMA Myoung-jin Shin. “Korea Selatan adalah negara yang penting untuk investasi dan perdagangan. “KBRI berkomitmen untuk meningkatkan kontak antar pelaku usaha di kedua negara,” kata Umar.
Data menunjukkan Korea Selatan merupakan sumber investasi asing terbesar keempat setelah Singapura, Jepang, dan Amerika. Angka investasi Korea Selatan di Indonesia sekitar US$8 miliar dolar. Korea Selatan juga merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-6 Indonesia, dan sumber impor ke-5. Total perdagangan antara kedua negara pada tahun 2015 mencapai lebih dari US$16 miliar dolar.
Asosiasi Importir (KOIMA) telah menyetujui pengiriman delegasi ratusan importir untuk datang ke Jakarta pada pertengahan Juli 2017, kata Umar. Indonesia ingin memperluas jenis produk ekspor Indonesia ke pasar Korea Selatan.
Pada Selasa, 23 Mei 2017, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Utusan Khusus Presiden Republik Korea Selatan untuk ASEAN, Park Wonsoon yang juga Walikota Seoul di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Presiden Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
“Ada komitmen dari pemerintahan baru Korea Selatan untuk terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN dan tentunya ASEAN secara grup,” kata Retno seperti dikutip dari Biro Pers Kepresidenan.
Delegasi Korea Selatan juga mengajukan permintaan Presiden Moon Jae-In yang ingin bertemu Presiden Jokowi di sela-sela pertemuan G20 di Hamburg Juli mendatang. –Rappler.com