
Indonesia kekurangan tenaga di bidang metrologi
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan buatan AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteks, selalu merujuk ke artikel lengkap.
Untuk meningkatkan daya saing, diperlukan tenaga kerja penimbangan dan pengukur (UPPT) yang berkualitas.
JAKARTA, Indonesia – Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang metrologi. Seiring dengan potensi perkembangan industri manufaktur, kebutuhan SDM kemetrologian juga terus meningkat.
Metrologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari metode pengukuran, kalibrasi dan akurasi dalam industri.
Metrologi suatu negara merupakan barometer tingkat kesejahteraan masyarakat dan gambaran perkembangan teknologi negara tersebut, kata Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Perdagangan (PKTN) Kemendag Syahrul Mamma dalam Metrologi Legal Nasional. seminar mengatakan pada Selasa, 24 Mei 2016.
Dalam sambutannya, ia sekaligus menjamin kebenaran penggunaan alat ukur, takaran, timbangan dan perlengkapannya (UTTP), khususnya dalam transaksi perdagangan. Pengukuran yang benar dan transparan dapat memberikan perlindungan konsumen sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal itu hanya bisa tercapai jika Indonesia memiliki sumber daya manusia yang handal di bidang metrologi.
Saat ini kebutuhan SDM di bidang metrologi mencapai 3.000 orang. Sedangkan jumlah SDM yang tersedia baru mencapai sekitar 400 orang.
Meningkatkan tingkat daya saing
Saat ini, menurut Indeks Daya Saing Global Tahun 2014/2015, Indonesia menempati urutan ke-34 dari 144 negara. Dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, Indonesia masih tertinggal.
“Indonesia harus mulai membangun sistem ekonomi yang terintegrasi dengan dunia pendidikan, sehingga semua kebutuhan sumber daya manusia dapat tercukupi dan efektif,” ujarnya.
Salah satu langkah yang dilakukan Kementerian Perdagangan adalah dengan menggenjot lembaga pendidikan metrologi seperti Akademi Metrologi dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Metrologi di Cihanjuang. Selain itu, sinergi bersama juga diperlukan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat. “Saya berharap mendapat masukan dari pemangku kepentingan sebagai bahan acuan dalam perumusan kebijakan di bidang metrologi,” ujarnya. -Rappler.com
BACA JUGA: