• November 27, 2024
Indonesia membahas penderitaan rakyat Palestina di KTT Luar Biasa OKI

Indonesia membahas penderitaan rakyat Palestina di KTT Luar Biasa OKI

Ini adalah ringkasan buatan AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteks, selalu merujuk ke artikel lengkap.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah dikonfirmasi untuk menghadiri KTT luar biasa OKI ini.

JAKARTA, Indonesia – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menunjuk Indonesia untuk menyelenggarakan KTT Luar Biasa membahas nasib warga Palestina yang kesulitan mengakses kota Yerusalem atau dalam bahasa Arab disebut al-Quds. Tindakan diskriminatif ini telah dialami warga Palestina selama bertahun-tahun.

“Padahal Yerusalem dianggap sebagai kota suci bagi tiga agama Yahudi, Kristen dan Muslim. Namun kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah Israel tampaknya memonopoli Yerusalem yang hanya dapat diperoleh oleh orang Yahudi,” kata Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Hasan Kleib, yang diwawancarai Rappler melalui telepon, Rabu malam. dihubungi, katanya. 3 Februari.

Rencananya KTT akan diselenggarakan pada 6-7 Maret 2016 di Jakarta. Sebagai tuan rumah, Indonesia akan mengundang 56 anggota OKI, empat negara pengamat dan empat negara yang terlibat dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina atau biasa disebut Kuartet “Timur Tengah”.

Empat negara pengamat yang diundang adalah Thailand, Rusia, Bosnia dan Herzegovina dan Republik Afrika Tengah. Sementara itu, empat pihak yang diundang dan dianggap mampu berkontribusi dalam proses perdamaian Palestina-Israel adalah Amerika Serikat, Rusia, PBB, dan Uni Eropa.

Konferensi OKI akan dimulai pada 6 Maret dengan pertemuan para pejabat tinggi dan menteri luar negeri dari 64 negara undangan. Sementara itu, KTT tingkat kepala negara akan digelar pada 7 Maret mendatang.

“Sejauh ini kami belum bisa memastikan kepala negara mana yang akan hadir. Yang bisa kami konfirmasi adalah Presiden Palestina, Mahmoud Abbas,” kata pria yang ditunjuk sebagai Wakil Tetap Indonesia untuk PBB di Jenewa, Swiss itu.

Lalu, misi apa yang akan dibawa Indonesia ke KTT luar biasa ini? Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, melalui KTT ini diharapkan dapat mengarah pada penguatan dukungan OKI terhadap penyelesaian masalah Palestina.

“Kami juga berharap apa yang dihasilkan dalam KTT ini dapat menjadi terobosan dalam penyelesaian isu-isu di Timur Tengah, khususnya terkait Palestina,” kata Retno di Istana Negara.

Retno menilai, adanya KTT ini dapat menghidupkan kembali dialog Kuartet Timur Tengah yang dinilai stagnan sejak Mei 2015.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kesediaannya menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI sejak awal, setelah tuan rumah asli Maroko mengaku belum siap. Ia mengatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia harus berperan aktif.

“Melalui KTT ini, kita bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang aman. Warganya yang muslim membawa Islam yang toleran dan memberi rahmat bagi alam semesta,” kata Jokowi saat memberikan arahan persiapan KTT Luar Biasa OKI di Istana dalam rapat terbatas. – Rappler.com

BACA JUGA:

Toto sdy