• April 13, 2025

Indonesia mempunyai keadaan darurat mengenai kekerasan terhadap perempuan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Tahun lalu, kekerasan seksual menduduki peringkat ketiga. Namun tahun ini, kekerasan seksual menduduki peringkat kedua.

JAKARTA, Indonesia – Kisah YY, gadis 14 tahun yang diperkosa 14 pria hingga meninggal di Bengkulu membuat geram publik.

Isu ini pertama kali dilontarkan oleh aktivis perempuan sekaligus jurnalis paruh waktu Kate Walton yang kemudian disambut oleh Kartika Jahja, musisi yang peduli isu perempuan, serta grup Betina Collective.

Kartika memprakarsai gerakan tersebut on line dengan tagar #NyalaUntukYuyun di Instagram dan Twitter. Tanda topi itulah yang terjadi Topik populer. Belakangan, aksi ini diikuti oleh para selebritis di Indonesia.

Namun kekerasan yang dialami perempuan tidak hanya dialami oleh YY, gadis remaja yang dikenal sebagai salah satu siswi pintar di kelasnya. Tapi juga perempuan miskin lainnya.

Menurut Lembar Fakta Catatan Tahunan Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) tahun 2016, kekerasan terhadap perempuan semakin meluas dan terus meningkat.

Catatan Tahunan (TOLONG DICATAT) yang diluncurkan setiap tahun ini diterbitkan untuk memperingati Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret.

CATAHU dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai luas dan bentuk kekerasan yang dialami perempuan di Indonesia serta menjelaskan tren kekerasan terhadap perempuan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Data yang disajikan dalam CATAHU Komnas Perempuan merupakan kompilasi data kasus aktual yang ditangani oleh lembaga layanan perempuan korban kekerasan, baik yang dijalankan oleh negara, termasuk lembaga penegak hukum, maupun atas inisiatif masyarakat.

Data CATAHU juga mencakup pengaduan kasus langsung yang diterima, serta hasil laporan pengadilan agama dan kajian Komnas Perempuan.

Pelaku kekerasan seksual adalah orang terdekatnya

Apa temuannya? Salah satunya adalah meningkatnya kekerasan seksual terhadap perempuan yang pelakunya adalah orang terdekat mereka. Bahkan kekerasan seksual mengalami peningkatan peringkat dari tahun lalu.

Pada tahun 2015, kekerasan seksual menduduki peringkat ketiga dalam daftar CATAHU. Namun tahun ini, kekerasan seksual menduduki peringkat kedua. Bentuk kekerasan seksual tertinggi adalah pemerkosaan sebanyak 2.399 kasus atau 72%.

Disusul pelecehan seksual sebesar 18% atau 601 kasus, dan pelecehan seksual sebesar 5% atau 166 kasus.

Komisioner Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah mengatakan lembaganya telah memberikan peringatan kepada masyarakat dan negara mengenai kekerasan seksual yang semakin marak sejak tahun 2013. Khususnya kekerasan seksual kolektif yang dialami oleh korban YY.

Mengatakan YuniyaantiRata-rata korban kekerasan kolektif ini adalah remaja, namun ada juga ibu-ibu.

“Kasus di Bengkulu ini menunjukkan betapa kekerasan seksual di daerah ini berpotensi tidak terdeteksi dan tidak diketahui masyarakat, bahkan tidak terselesaikan karena terbatasnya lembaga pelayanan,” kata Yuniyaanti di Rappler, Rabu pagi, 3 Mei.

Apalagi menurutnya, perhatian masyarakat terhadap persoalan ini masih minim. Karena itu? Impunitas pelaku karena belum terungkap atau diproses secara hukum, ujarnya.

Data Komnas Perempuan ini dilengkapi oleh aktivis perempuan, Kate Walton. Ia secara mandiri mengumpulkan data tentang kekerasan terhadap perempuan di Indonesia yang berujung pada pembunuhan.

Menurut Walton, sejak Januari 2016 hingga saat ini, sudah terjadi 43 kasus kekerasan terhadap perempuan yang memakan korban jiwa. Yang mengejutkan, sebagian besar pelaku adalah suami korban.

Alasannya: Kecemburuan pada pasangan Anda.

Berikut infografik laporan CATAHU Komnas Perempuan:

—Rappler.com

BACA JUGA:

Keluaran HK Hari Ini